Fanfiction Category

Selasa, 27 September 2011

내 수석 / My Senior 3


Title              :  수석 / My Senior
Length        : 3 from 5 episode
Genre              : Romantic, bit comedy (?)
Cast          : Choi Min Ah /   
                Noh Min Woo /   
                Park Ji Sun
                Lee Bong Ah
                Jo Youngmin
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Min Ah? Terjadi sesuatu?” tanya Ji Sun, Min Ah, Min Woo dan Bong Ah menatap Ji Sun, terjadilah suasana tegang di antara mereka, Min Ah menatap semuanya sambil menelan ludah nya bulat-bulat
“Jadi ini Choi Min Ah, perkenalkan aku Lee Bong Ah” sahut Bong Ah, “Min Woo, aku sudah selesai”
“O..oh, baiklah” sahut Min Woo, ia menatap Min Ah kemudian menatap Ji Sun, “Aku pergi dulu, sampai jumpa Min Ah”
Min Ah mengangguk kemudian, menatap Min Woo dan Bong Ah yang berjalan menuju kasir, Ji Sun menghampiri Min Ah kemudian ikut menatap keduanya
“Itu calon Istri nya?”
“Ya”
“Kau tidak cemburu?”
“Untuk apa?”
“Bukan apa-apa” sahut Ji Sun, “Lebih baik, cepat-cepat bayar barang-barang ini kemudian pulang”
Min Ah mengangguk sambil tersenyum kecil, “Yah, kau benar”
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Min Ah halaman dekat kolam renang Apartemennya, ia menghela nafas sambil mendengarkan lagu lewat ponsel nya, seorang pria meletakan sekaleng minuman dingin di atas meja kemudian tersenyum
“Annyeong”
Min Ah mendecakan lidahnya sambil tertawa, “Ada apa lagi?”
“Tidak apa-apa, ini minggu cerah, sedang apa sendirian di sini?”
“Aku sedang ingin sendiri Min Woo”
Min Woo memasang tampang curiga, “Benarkah? Kau tidak menunggu Park Ji Sun?”
“Dia sedang sibuk dengan kesibukannya sendiri” ujar Min Ah, “Ada apa denganmu? Sepertinya kau perhatian sekali dengan Ji Sun”
Min Woo menggeleng, “Aku laki-laki normal hei”
Min Ah tertawa kecil, “Oke, maafkan aku Min Woo”
Untuk sesaat mereka tidak saling bicara, kemudian keduanya saling bertatapan
“Kau semakin cantik ya, Min Ah”
Min Ah tertawa, “Terima kasih, setidaknya itu fakta bukan hanya sekedar pujian belaka”
Min Woo mengernyit, “Kau percaya diri sekali”
“Kau menyukai ku kan? Berarti ada sesuatu pada diriku yang memiliki nilai tambah di matamu” sahut Min Ah, “Benar kan?”
Min Woo tersenyum, “Min Ah, hari ini kau ada waktu? Bisa kita jalan-jalan sebentar saja”
“Aku jalan-jalan dengan seorang calon suami orang?” tanya Min Ah, “Terima kasih Min Woo”
“Ini kenang-kenangan terakhirku sebelum menikah dengan Bong Ah” jelas Min Woo, “Kita tidak akan bisa bertemu lagi Min Ah, kabulkan permohonanku yang ini saja”
Min Ah menatap Min Woo kemudian mendesah, “Aku ganti baju dulu, kau tunggu di situ” sahut nya lalu pergi menuju lobby Apartemen, Min Woo tersenyum menatap kepergian Min Ah
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Ayo Min Ah, gerakan kakimu lebih cepat” teriak Min Woo sambil menarik tangan Min Ah, atau lebih tepatnya menyeret. Mereka berjalan menyusuri pasar festival yang berada di pinggiran jalan
“Min Woo, kemari” sahut Min Ah sambil menunjuk stan yang menjual permen apel, Min Woo mengernyit keheranan
“Kau mau?” tanya Min Woo, Min Ah mengangguk, “Baiklah, akan ku belikan untukmu” ujar nya, Min Woo dan Min Ah berjalan menuju stan permen kemudian memesan permen itu
“Ahjusshi, permen nya dua” sahut Min Woo, setelah membayar mereka kembali berjalan sambil menikmati permen yang dibeli Min Woo
“Gomawo permennya”
“Kau seperti anak kecil Min Ah” ledek Min Woo membuat Min Ah menggembungkan mulut nya
“Jahat sekali kau”
Min Woo mengacak rambut Min Ah, “Kita ini seperti sepasang kekasih ya”
Deg~ jantung Min Ah tiba-tiba berdegup keras, wajah nya mulai memanas, Min Woo kebingungan melihatnya
“Min Ah, gwenchana?” tanya Min Woo, “Wajahmu merah sekali, kau flu?”
Min Ah mengangguk kecil, “Sepertinya aku flu, ayo kita ke tempat lain” sahut nya, yah ini pasti gejala flu, batin Min Ah
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“BODOH!! BAWA MOTOR NYA PELAN-PELAAAN!!” Bentak Min Ah sambil mencubit perut Min Woo
“Makanya pegangan” balas Min Woo tidak mau kalah, laki-laki itu menarik tangan Min Ah dengan sebelah tangannya, sejurus kemudian tangan Min Ah sudah melingkar di pinggang Min Woo, laki-laki itu tidak bisa menghilangkan rasa bahagia di hatinya saat merasakan tangan gadis impiannya melingkar dengan manis di pinggangnya
Sedangkan Min Ah tidak bisa menghilangkan wajah merah nya, pasti saat ini wajah nya sudah mirip kepiting rebus
[MIN AH POV]
Apa yang terjadi padaku, kenapa saat dia bilang kami mirip sepasang kekasih, wajahku memerah, dan saat dia memaksa ku untuk berpegangan, wajahku juga memerah, apa aku sudah gila? Ah, lebih baik aku memejamkan mata sampai dia mengantarkanku pulang.
[MIN WOO POV]
Hari ini benar-benar mengejutkan, meskipun singkat, meskipun hanya jalan-jalan biasa sambil makan permen, akhirnya impianku terkabul, aku bisa jalan-jalan dengan orang yang paling ku cintai seumur hidupku, meskipun pada akhirnya aku tidak bisa memilikinya, aku akan tetap mencintainya seumur hidup, meskipun aku terpaksa menikahi Bong Ah, aku akan tetap mencintainya.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Buka matamu, Nona pemalas” sahut Min Woo, Min Ah membuka matanya kemudian menatap sekelilingnya, sudah sampai? Ini sudah dilingkungan Apartemennya? Min Ah turun dari motor kemudian menatap Min Woo
“Aku bukan nona pemalas” sahut Min Ah, “Terima kasih sudah mengantarku pulang, dan…terima kasih permennya”
Min Ah berbalik kemudian berjalan, “Min Ah” panggil Min Woo, gadis itu menoleh ke belakang
“Apa?”
“Aku tidak akan kemari lagi, aku berjanji” sahut Min Woo, “Jalan bersamamu, tidak akan pernah ku lupakan, kau tahu kenapa? Karena, sampai kapanpun aku akan tetap mencintaimu, meskipun nanti nya aku akan menikah dengan Bong Ah”
Setetes air mata mengalir di pipi Min Ah, Min Woo terkesiap kemudian tertawa kecil
“Kenapa menangis” sahut Min Woo, ia turun dari motor kemudian menghapus air mata Min Ah kemudian memeluknya
“Aku mudah tersentuh dengan kata-kata menyedihkan bodoh” sahut Min Ah, “Sudahlah pulang, lalu istirahat”
Min Woo mengangguk, “Kau juga istirahat ya”  sahut nya lalu mengecup kening Min Ah dan berjalan menuju motornya, ia tersenyum sebelum akhirnya meninggalkan Min Ah, gadis itu berbalik kemudian berlari menuju Apartemennya, membanting pintu keras-keras lalu menjatuhkan dirinya di kasur, dan menangis sejadi-jadinya
“Aku ini kenapa sih? kenapa aku menangis?” tanya Min Ah pada dirinya sendiri, ponsel nya berbunyi, ada sms dari Min Woo
“Kau sudah tidur? Aku sudah sampai di rumah-Min Woo”
Min Ah membalas pesannya
“Tentu saja sudah dasar bodoh-_--Min Ah”
Tidak lama ponsel Min Ah kembali berbunyi
“Ini akan jadi sms terakhir ku, aku akan memenuhi janjiku untuk tidak menghubungi mu, menghampirimu, bahkan menggodamu-Min Woo”
Min Ah membaca pesan Min Woo kemudian mendesah, Harus ku lakukan, harus ku katakan, ya harus, batin Min Ah. Ia membalas pesan Min Woo kemudian menekan tombol send, dan terlelap tidur, sementara di tempat lain Min Woo tidak percaya dengan apa yang baru saja di bacanya di layar ponselnya
“Kau boleh mengirimiku pesan kapanpun kau mau, kau boleh menghampiriku kalau Cuma sekedar makan siang, tapi jangan menggodaku, karena itu akan membuatku tidak mengijinkanmu mengirimiku pesan dan makan siang, arra?-Min Ah”
“Mungkinkah….Min Ah….” Sahut Min Woo, seulas senyum terus terukir di bibirnya, ia membaca kalimat itu hingga berkali-kali, rasanya ia tidak percaya Min Ah mengiriminya pesan yang membuatnya sangat terkejut
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Ji Sun, ini laporan yang kau minta” sahut Min Ah lalu menyerahkan map berwarna pink di meja Ji Sun
“Gomawo Min Ah” sahut Ji Sun, “Oh ya, kita hari ini akan makan siang bersama kan?”
Min Ah menatap Ji Sun ragu, “Maaf, aku mau makan siang dengan seseorang” sahut nya, “Aku akan makan siang bersama Min Woo, dia sudah mengirimiku pesan berpuluh-puluh kali mengajaku makan siang”
Ji Sun melongo sesaat, “Kau pacaran dengan Min Woo? Bukankah dia akan menikah dengan gadis bernama Lee Bong Ah”
“Tidak, tapi kurasa berteman dengannya tidak buruk juga” sahut Min Ah, “Terkadang dia bisa sedikit keren juga”
“Min Ah, kusarankan kau tidak terlalu dekat dengan Min Woo” ujar Ji Sun, “Aku tidak terlalu menyukainya”
“Tapi kenapa?”
Ji Sun menatap Min Ah kemudian menutup buku yang ia baca
“Karena sepertinya aku menyukaimu”
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Min Ah, gwenchana?” tanya Min Woo
“Ha? Ah, Gwenchana” jawab Min Ah, “Min Woo, habiskan makananmu cepat”
Min Woo tertawa kecil, “Oh ya, aku bawa sesuatu” sahut nya, ia mengeluarkan kamera polaroid dari tas nya
“Untuk apa benda itu?”
“Lewat kamera ini, aku bertemu denganmu” sahut Min Woo, “Kamera ini tidak sengaja memotretmu, dan semenjak itu, aku jadi menyukaimu dan terus memotretmu dengan kamrea ini, dengan kata lain, kamera ini yang mempertemukan kita”
[Flashback]
Min Woo remaja sedang berjalan-jalan di kafe daerah Hongdae, ia bingung menentukan objek bagus untuk dipotret dengan polaroid yang baru saja kemarin di belikan Appa nya. Akhirnya ia memutuskan masuk ke dalam kafe lalu duduk di paling pojok.
“Lebih baik aku memotret asal saja” gumam Min Woo, ia menyiapkan kameranya kemudian memotret asal, tidak lama hasilnya keluar, ia terkejut melihat hasilnya, yang ia potret adalah seorang gadis yang sedang duduk, sambil menyesap lattenya ia tertawa bersama teman-temannya.
Min Woo mencari sosok gadis itu dan menemukannya, Min Woo seperti mendapat desiran cinta pertama. Gadis itu langsung membuatnya terpesona saat itu juga, gadis itupun memakai seragam yang sama dengannya
“Namanya Choi Min Ah” sahut pelayan yang sudah berdiri manis di samping Min Woo, “Dia murid kelas 3 di SMU Hongdae, sepertinya kalian satu sekolah”
Min Woo menatap pelayan itu kemudian menatap gadis tadi, “Yah, sepertinya dia sunbae ku” sahut nya, “Choi Min Ah ya, akan ku ingat nama itu”
[end flashback]
Min Ah tersenyum menatap Min Woo , “Jadi setelah itu, kau mulai mengejarku, begitu?” tanya nya, “Huh, pelayan itu kemana ya? Dia tidak bisa jaga mulut rupanya”
Min Woo tertawa, “Lebih baik begini, jangan terus melamun, aku menyukai kau yang seperti ini, bukan kau yang cemberut seperti itu, jelek sekali”
Min Ah terdiam kemudian tertawa, entah kenapa sekarang Min Woo lah yang bisa membuat perasaannya lebih baik, dan kenapa saat ini….Min Ah tidak begitu nyaman jika di ada samping Ji Sun
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Kau sibuk sekali dengan ponselmu”
Min Woo menatap Bong Ah yang duduk manis di depannya, “Aku sedang berkirim pesan”
“Dengan siapa?”
“Min Ah”
“Min Ah? Choi Min Ah? Choi Min Ah yang kau cintai itu?” tanya Bong Ah berulang kali memastikan, Min Woo mengangguk, “Kalian sudah resmi pacaran? Jadi aku tidak perlu menikah denganmu?”
“Aku belum tahu perasaannya, lagipula, kenapa kau bertanya seperti itu? Bukankah kau yang menyarankan untuk menikah denganmu? Atau kau punya pria lain?”
Bong Ah mengerjapkan matanya beberapa kali, “Bu…bukan begitu”
Min Woo tertawa,”Sudahlah,aku mau jemput Min Ah ku dulu ya” sahut nya sambil memakai jaket
“Sejak kapan kau bertugas jadi tukang antar jemput?”
“Sejak kapan ya? Mungkin sejak kami jalan-jalan bersama, mungkin juga perasaannya melunak padaku. Sudah dulu ya Bong Ah, chao~” sahut Min Woo lalu keluar dari rumah nya, Youngmin meletakan segelas jus jeruk di meja kemudian menatap Min Woo hampa
“Dia mau kemana?”
“Menjemput yeoja impiannya” sahut Bong Ah, “Aku kasihan sekali padanya, dia tidak bisa menggapai apa yang diinginkannya, dan terpaksa menikahiku, aku juga tidak mau menikah dengannya, apa kau punya cara Youngmin?”
Youngmin berpikir sebentar sambil memasang wajah aegyo nya, “Aku tidak tahu, ini semua tergantung Min Woo, kalau dia benar-benar mencintai Min Ah, dia pasti akan melakukan seribu cara agar Min Ah membalas perasaannya”
“Menurutmu, Apa Min Ah menyukai Min Woo?”
Youngmin bergidik, “Kita akan lihat nanti, semua akan terlihat jelas saat hari pernikahanmu tiba, aku yakin”
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Min Ah”
Min Ah berbalik, “Ne, ada apa Ji Sun?”
“Kita pulang sama-sama kan? Ingat perjanjian kontrak kita kan?”
Min Ah menatap Ji Sun ragu, “Mianhae, untuk hari ini aku benar-benar tidak bisa mematuhimu, Jeongmal mianhae”
“Mwo? Kenapa?” tanya Ji Sun, sesaat dia mengerti apa yang di maksud Min Ah, “Pasti Min Woo lagi”
Min Ah mengangguk, “Ne, aku sudah janji akan menemaninya membeli perabot dapur, dan beberapa bahan makanan. Dia hidup hanya dengan temannya yang juga seorang namja, jadi mereka tidak mengerti peralatan rumah tangga”
“Tapi kan ada Lee Bong Ah, kau lupa?”
Benar juga, kan ada Bong Ah
“Mungkin saja dia sedang sibuk” ujar Min Ah, “Maaf ya, besok aku janji akan menuruti semua yang tertulis di kontrak, aku janji, aku harus buru-buru Min Woo sudah menungguku, Annyeonghaseo”
Min Ah keluar dari ruang kerja mereka, Ji Sun mengepalkan tangannya kemudian melempar barang-barang yang ada di mejanya, kenapa ia semarah ini? Apa ia benar-benar menyukai Choi Min Ah sekertaris pribadinya itu?
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar