Fanfiction Category

Jumat, 25 November 2011

New Author | Blog Editor | Freelance Editor Batch 1


W.A.N.T.E.D!!
New Author | new blog editor | new freelance editor
Annyeonghaseo ^^

Bagi para readers yang berminat untuk jadi readers di blog ini, kalian bisa punya kesempatan untuk jadi bagian dari Korean Fanfiction Family^^
Syarat umum
  •   Memiliki akun google
  •   Menyukai dunia Fanfiction

Ketentuan:
  •   Author

Author itu orang yang suka nge post ff karya nya di blog ini. At least, kami butuh Author yang paling gak satu minggu sekali posting ff minimal 2 kali/minggu
Syarat Author
  Memenuhi syarat umum
  •   Kirim satu ff kalian ke kfanficworld@gmail.com dengan subject [new author] lalu judul ff. ff yang kami minta Oneshot ya. setelah itu tim kami akan mengirim undangan ke email kalian untuk menjadi author ^^
  •   Author di minta untuk mengirim satu ff dengan cast yang kami tentukan di bawah ini

Beast

4Minute

JYJ

Miss A


Kenapa gak ada Super Junior? Shinee? Snsd? MBLAQ? Dll?

Itu karena ff dengan cast mereka terlalu banyak ^^: ada saatnya readers bosan dengan tokoh yang itu-itu aja. Jadi tim kami sengaja pilih grup di atas supaya readers gak bosan dengan cast yang itu-itu aja soalnya menurut pengamatan, 4 grup diatas jarang ada yang make buat cast FF (di Batch 2) Cast nya bakalan beda kok^^
  •   Kalau kalian udah jadi author, barulah kalian di bebaskan memilih cast sendiri^^. 4 cast di atas Cuma untuk sekedar kenalan aja, tapi bakal tetep di post kok^^
  •   Ini adalah lowongan Batch 1 yang di tutup tanggal 30 November 2011, Batch 2 akan di buka tanggal 20 Desember 2011


  •   Blog Editor

Tugas dari seorang Blog editor adalah ngedit-edit blog KFFW, kalian bisa edit background dan segala macam apa yang ada di Blog. But, kalian harus izin sama lead author dulu ya ^^
Syarat Blog Editor
  •   Memenuhi syarat umum
  •  Kirim data kalian (Nama, Nama Korea, Umur, Asal, Akun Twitter) ke kfanficworld@gmail.com dengan subject [Blog editor] selanjutnya kami akan kirim undangan ke email kalian sebagai blog editor
  •   Pendaftaran Batch 1 di tutup 10 Desember 2011, Batch 2 di buka awal 2012.


  •   Freelance Editor

Tugas Freelance Editor adalah memposting semua FF Freelance yang masuk ke gmail KFFW. Paling gak satu minggu sekali ada 3 ff Freelance yang nongol di Blog kami^^
Syarat Freelance Editor
  •   Memenuhi Syarat umum
  •  Kirim data kalian (Nama, Nama Korea, Umur, Asal, Akun twitter) ke kfanficworld@gmail.com dengan subject [Freelance editor] dan akan kami kirim undangan ke e-mail kalian sebagai Freelance Author
  •   Kalau sudah confirm undangan kami, kami akan kirim kalian id dan password email KFFW. Dan akan kami kirim lewat Direct Message Twitter melalui akun pribadi Kami @WorldKorea_ ke akun twitter kalian.
  •   Batch 1 di tutup 30 November, Batch 2 di buka 25 Desember

REMEMBER!! Kami membutuhkan maks. 24 Author yang bersedia aktif, 5 Blog Editor, dan 10 Freelance Editor^^

Mohon Partisipasinya ya readers^^ Ayo bergabung dengan Korean FanFiction World Family (KFFW Fams) dan buat dunia Fanfiction Indonesia makin ramai, Gamsahabnida^^

Best Regards


KFFW Crews

| Park yeon hwa | yong hwan wan | mong Ji Ji | Kwon wan wan | son ri ran | yoon rin hyo |
©Kffw 2011

Kamis, 24 November 2011

Love Hunter 4


Title               : Love Hunter
Author            : Shin Hyemin
Length           : Chaptered
Cast               : Choi Minho, Moon Sijoon & Other cast
Genre             : Romane, gajebot, tembak-tembakan (genre baru)
Rate               : G, PG -13
Disclaimer             : Baca aja, nanti juga ngerti sendiri ceritanya *bow
Summary        : Sebenarnya kemanakah Sijoon pergi? Lalu kenapa Hyuna dan Donghyun tidak kunjung kembali? Bagaimana nasib Minho dan perasaannya kepada Sijoon?
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
PREVIOUS PART
“Sijoon aku da…..tang” senyum ku hilang ketika tidak ada siapapun di kamar, hanya ada seorang suster di sana, “Suster, pasien kamar ini kemana?”
“Ah Moon Agassi?” tanya Suster itu, aku mengangguk, “Dia di pindahkan ke rumah sakit di Jeju”
Deg! Jantung ku seperti mau copot, pindah? Tapi kenapa tidak bilang? Kenapa kemarin Sijoon bersikap seolah baik-baik saja. Kenapa dia seperti ini? Meninggalkan ku di saat aku sudah yakin dengan perasaan ku? kenapa seperti ini? Argh! Kepalaku sakit sekali, tiba-tiba semua gelap. Terakhir yang kudengar adalah bunyi badanku yang membentur lantai
PART IV [One year later]
*Minho POV*
“Minhoooo…bangun!!” aish, suara eomma memekakan telinga ku, aku segera beranjak dari tempat tidur lalu masuk ke kamar mandi. Sepuluh menit kemudian aku sudah keluar dengan pakaian kantor ku. yah, setahun sudah berlalu, semenjak itu. Yeoja bernama Moon Sijoon tak pernah muncul lagi di  kampus maupun pikiran ku
Oke ralat! Hanya di kampus, tapi di pikiran ku dia masih terus ada. Sulit sekali melupakannya, padahal Appa dan Eomma sudah menjodohkan ku dengan puluhan yeoja lewat kencan buta, tapi tak ada yang bisa mengganti posisi dia di hatiku. Sekarang aku baru percaya pepatah dari benci jadi cinta
“Oppa, hari ini kau ke jeju kan? Sudah bawa pakaian dingin? Kan sudah masuk musim dingin” sahut Dongsaengku, Sulli. Ah, dia memang baik sejak dulu terhadapku, pantas aku sayang sekali padanya
“Ne, kau mau oleh-oleh apa Sulli ya?” tanya ku, hari ini aku ke Jeju untuk melihat perusahaan Appa ku. sekarang pun, aku bukan mahasiswa jurusan musik lagi, aku sudah menjadi Wakil Direktur di perusahaan Appa ku sekalian mengajar privat di tempat les piano sebagai sampingan. Setidaknya gelar sarjana musik ku tidak sia-sia kan?
Aku turun ke bawah dan mendapati kedua orang tua ku yang duduk di meja makan, aku duduk berdampingan dengan Sulli lalu mulai sarapan
“Minho, apa kau tidak mau mempertimbangkan Jung Krytsal?” tanya eomma, oh ayolah. Ini pagi yang cerah, dan aku tak mau membahas ini
Aku menggeleng, “Aku sudah membulatkan tekad eomma. Sampai aku bertemu Sijoon lagi dan mengatakan perasaan ku, aku tak akan mencintai siapapun” sahut ku, aku keren kan? Yeoja secantik Krytal saja masih mengalahkan kecantikan Sijoon
Aku menyelesaikan makan ku buru-buru lalu segera berangkat menuju bandara, aku tak mau ketinggalan pesawat gara-gara perdebatan bodoh mengenai kencan buta
“Ah, Pak.kau selalu terlihat keren” sahut manager pribadiku, Taemin. Yah, dia hoobae ku di kampus, dan sekarang dia jadi manager pribadi ku
Kami naik pesawat paling pertama sehingga saat sampai kami masih bisa Istirahat, setelah check in di hotel aku memutuskan untuk jalan-jalan sebentar. Pemandangan di sana benar-benar indah, aku terus berkeliling hingga tak terasa waktu sore dan aku sangat lapar. Akhirnya ku putuskan untuk masuk ke dalam sebuah kedai kopi sekaligus makanan ringan.
“Selamat datang” seorang yeoja menyapaku dengan senyum yang sangat manis, aku mengangguk lalu berjalan menuju meja bar, seorang namja sedang mendengarkan musik lalu tersenyum padaku
“Bisa ku bantu?” tanya nya, wah orang-orang di sini memang murah senyum
“Kopi…dan chese cake” sahut ku, namja itu mengangguk lalu menaruh catatannya di meja
“Nanti ada yang mengantarkan” sahut nya aku mengangguk dan mulai menunggu, 10 menit kemudian seseorang meletakan sepiring chese cake dan kopi di meja, aku mendongakan kepala hendak berterima kasih tapi…
“Yoon Bora?” tanya ku, orang itu menoleh ke arah ku dan melebarkan matanya
“Mi….Choi Minho?”
Yeoja itu – Bora? Dia temannya Sijoon kan? Kenapa dia bisa ada di Jeju? Kenapa dia bekerja di tempat seperti ini?
“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya ku, tapi dia tidak menjawab dan malah berbalik. Aku memegang tangannya
“Aish, Choi Minho Apa yang kau—“
“Mana Sijoon?”
Bora terdiam seketika, ia menelan ludah nya lalu dengan berat menatapku, “Kau tak perlu tahu dia di mana”
“Aku harus tahu” bentak ku, “Karena aku….”
“Kau mencintainya?” tanya Bora dengan wajah serius, aku mengangguk. “Tapi dia tidak bisa punya anak, status Hunter nya akan membebani mu”
“Kalian masih Hunter?”
Bora mengangguk kikuk, “Kami tak mungkin melepas lisensi kami, Kim Seonsangnim pun meminta untuk bertahan sebentar lagi sampai Lee Sohee tertangkap” sahut nya, “Sijoon pun juga sama, dia bersikeras akan menangkap Sohee dan calon eommanya. Sepertinya dia sangat sakit hati”
Aku tertegun, Sijoon ada di sini? Entah takdir apa yang membawa kami bertemu kembali. Aku senang sekali
“Bisakah aku bertemu dengannya?”
“Percuma, meskipun kau bilang kau mencintainya, hati nya sudah tertutup. Dia takut tidak bisa membahagiakan siapapun yang di sayanginya karena tidak punya anak. Untuk itu dia memutuskan tak akan menikah dengan siapapun dan tak akan mencintai siapapun” sahut Bora dengan nada pelan, “Lebih baik kau tak menemuinya Minho, itu lebih baik”
Bora hendak berbalik namun aku berhasil menarik tangannya lagi, “Kumohon Bora, aku mencintainya. Tak masalah tak bisa punya anak, aku hanya ingin menjaganya Bora”
Bora terdiam kemudian menghela nafas, “Ikut aku” sahut nya, “Young Saeng, tolong jaga sebentar”
“Yap, baik Noona” jawab namja yang tadi melayani ku. aku di bawa naik ke lantai dua, begitu pintu terbuka aku agak terkejut. Ternyata mereka tinggal di atas kedai kopi milik mereka
“M…Bora, tadi itu siapa? Dan ini kedai siapa?”
Bora menoleh ke arah ku, “Ini salah satu cabang kafe milik Key, dan yang tadi itu Dongsaeng Gayoon, namanya Heo Young Saeng” jawab nya, tidak lama kami berhenti tepat di ruangan yang sepertinya adalah dapur
“Sijoon sedang apa?” tanya Bora lalu melangkah kan kakinya masuk ke dalam. Yah, Choi Minho. Siapkan hatimu.
Aku mengutil Bora di belakang nya. Ku lihat di dapur seorang yeoja berambut panjang sedang memasak. Diakah Sijoon? Bahkan dari belakang saja dia terlihat sangat menawan
“Sijoon….aku membawa seseorang”
Yeoja itu berbalik dengan memasang senyumnya. Tapi setelah melihat ku senyum nya memudar seketika
“Min…ho?”
*Sijoon POV*
“Min….ho?”
Benarkah namja di depan ku ini Minho? Di mana Bora bertemu dengannya. Aku…aku….aku sangat terkejut
“Ayo duduk” perintah Bora, Minho mengangguk lalu duduk di meja makan tanpa melepas pandangannya dariku. Aish, sedangkan si Bora malah melengos pergi ke ruang tamu
Aku berbalik mencoba kembali memasak, tapi pikiran ku masih ke namja itu. Bagaimana dia bisa tahu aku ada di Jeju? Bagaimana dia bisa tahu tempat ini?
“Apa kabar?” tanya Minho membuka pembicaraan, aduh bagaimana ini? Haruskah aku bersikap dingin? Bersikap normal dan seolah tak terjadi apa-apa? Atau bersikap orang paling di kasihani sedunia?
“Hm….baik” jawab ku, “Kau sudah lulus kuliah kan?”
Aku melihat Minho mengangguk, “Kau?”
“Aku cuti untuk dua tahun” aku berbalik lalu menatap Minho, “Bagaimana caranya kau bisa ada di Jeju?”
Minho menunjukan seulas senyum, aish aku tak mau melihat senyum itu. Apalagi setahun yang lalu aku mengetahui kalau dia itu….yah, menyukai ku.
“Aku menjadi wakil direktur di perusahaan Appa ku, dan aku ada tugas di sini selama seminggu” jawab Minho, “Hm….kenapa kau tak kembali ke Seoul?”
“Aku ingin mengubur kenangan buruk di sana” jawab ku singkat sambil meletakan secangkir teh yang ku buat untuk nya, “Aku tak mau mengingat kejadian di mana aku kehilangan kesempatan menjadi seorang Ibu”
“Semua orang di Seoul adalah kenangan burukmu?”
“Ya, tak terkecuali” jawab ku singkat
“Termasuk aku?”
Aku terdiam. Kenapa Minho bertanya seperti itu? Kenapa aku merasa Minho seperti sangat kehilangan diriku? Oh ayolah, di Seoul jutaan yeoja cantik berlalu-lalang setiap harinya
“Kau menganggap ku kenangan buruk mu sedangkan kau tak tahu apa yang ku rasakan?” tanya Minho dengan nada dingin, tapi aku tahu di situ juga ada nada sedih
“Aku….” Aku terdiam cukup lama, aku sama sekali tidak tahu mau bicara apa, “Aku bukannya menganggap Seoul buruk, hanya saja banyak kejadian tak mengenakan terjadi pada ku selama aku di sana”
“Aku pingsan ketika kau tahu di pindahkan ke Rumah Sakit Jeju. Dan selama setahun ini aku mencoba melupakan mu, ternyata sulit sekali” tutur Minho, “Aku menyukaimu Sijoon”
Mataku melebar, kata-kata yang terlontar dari bibir nya itu sukses membuat jantung ku berdegup cepat sekali
“Sijoon, gwenchana?”
Aku menatap nya, “Ne, gwenchana” jawab ku singkat. Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki, dan ternyata itu Gayoon, oh syukurlah dia datang
“Minho?” sahut Gayoon, “Bagaimana kau bisa ada di Jeju?”
“Aku ada tugas lapangan” jawab Minho singkat, Gayoon mengangguk lalu menatap ku
“Jonghyun telpon, upacara pemakaman sudah selesai. Secepatnya dia, Key, dan Kyuhyun akan kembali ke Jeju bersama Kim Seonsangnim”
Minho menatap Gayoon dengan tatapan bingung, “Siapa yang meninggal?” tanya nya
Gayoon menatap Minho kemudian menatap ku lalu tersenyum, “Lebih baik Sijoon yang cerita, aku masih harus mengurus kedai di bawah. Young Saeng, Yoo Kyung, dan Bora tak sanggup menghadapi pelanggan yang banyak datang”
Gayoon keluar dari dapur kembali meninggalkan ku dan Minho berduaan, “Oke, sekarang jelaskan. Siapa yang meninggal”
Aku menghela nafas berat, “Donghyun, kembaran Jonghyun. Salah satu dari gengster Boyfriend, dia tewas. Enam bulan yang lalu dia di temukan di dalam jurang” sahut ku dengan nada agak berat, dan aku bisa melihat Minho terkejut, “Bukan Cuma Donghyun, bahkan semua anggota Boyfriend tewas. Minwoo, Kwangmin, Youngmin, Hyunseong,Jeongmin, Donghyun. Semuanya.”
“Penyebabnya?”
“Tak ada yang tahu” jawab ku, “Dan yang parah, Hyuna masih menghilang sampai sekarang”
“Jeongmal?”
Aku mengangguk, “Sebenarnya, karena kau di sini. Aku ingin menjelaskan sesuatu padamu. Aku mau meluruskan tentang Hyuna dan Jonghyun”
“Mwo? Apa yang perlu di luruskan?”
Aku menghela nafas sekali lagi, “Kau pernah bilang padaku, Jonghyun itu jahat pada Hyuna. Yang sebenarnya jahat itu Hyuna. Dulu, ketika Jonghyun dan Donghyun masih kecil, Kim Seonsangnim pulang dari Amerika membawa gadis kecil yaitu Hyuna. Sejak saat itu Hyuna di anggap sebagai bagian keluarga Kim. Jonghyun sebenarnya sangat meyayangi Hyuna, tapi sikap yeoja itu acuh tak acuh. Seringkali Kim Seonsangnim memarahi Jonghyun karena dia di fitnah Hyuna. Bahkan Donghyun jadi membenci Jonghyun gara-gara Hyuna”
Minho mengerutkan dahinya, “Lalu kau percaya dengan semua itu?”
“Pelayan keluarga Kim yang cerita. Di tambah cerita Bora. Yeoja itu teman kecil Jonghyun dan Donghyun” umpat ku, “Kau pasti kesal karena aku bercerita begini ya?”
Minho menggeleng, “Teruskan. Lagipula, kau tahu aku menyukaimu, bukan Hyuna”
Aku tersenyum tipis, “Semakin dewasa, Hyuna semakin aneh. Sering tertawa sendiri tiap malam, selalu bertingkah kasar dengan orang rumah. Dan setelah ku amati dari setiap tingkah nya, dia mengidap kelainan jiwa”
“Kelainan jiwa?”
Aku mengangguk, “Dia trauma dengan sesuatu yang berbau Hunter” sahut ku, “Makanya dia bilang kalau Hunter itu pembunuh bayaran”
“Bagaimana bisa dia trauma?”
“Kim Seonsangnim tak sengaja menembak Ayah nya yang seorang Hunter” jawab ku dengan agak pelan, “Dan coba tebak siapa Ayah Hyuna? Dia Lee Seonsangnim guru sd kita yang suka menghukum kita berdiri di koridor”
“L….Lee Seonsangnim? Dia sudah meninggal?” tanya Minho, wajah nya pucat. Sepertinya dia sangat terkejut dengan hal itu
“Sudahlah, jangan bahas itu lagi” jawab ku sambil berdiri, “Kau tidak pulang? Hari sudah malam”
Minho berdiri lalu tersenyum, “Besok bisakah kau temani aku?”
Aku mengernyit, “Kemana?”
“Ke pantai dekat sini saja, aku ingin kau menjadi tour gate ku. bisa kan?”
Aku tersenyum kecil, “Kenapa tidak” jawab ku, “Sudah sana pulang, eh iya. Kau tidur di mana?”
“Hotel” jawab Minho
Aku mengangguk, “Hati-hati ya”
Minho mengangguk lalu keluar dari dapur dan turun ke bawah. Aku menghela nafas, Bora melihat ku dari arah ruang tengah
“Dia benar-benar serius” sahut Bora, aku menoleh padanya, “Dia bilang. Punya anak pun tidak masalah. Dia ingin menjagamu”
Aku tersenyum simpul lalu kembali ke dapur, “Dia harus menungguku sampai aku berhenti menjadi Hunter. Aku tak mau dia terus khawatir”
Ku lihat Bora tersenyum melihat ku. jujur saja, saat melihat Minho di sini aku sangat senang. Dan, sepertinya aku memang tak bisa berbohong kalau aku menyukainya juga. Tapi…aku sudah bertekad bulat tidak akan menikah. Tapi Minho….dia….
***************
 Hari ini aku bersikap seperti orang tolol, bingung mau memakai baju apa saat bertemu Minho nanti siang. Yang ku lakukan pun hanya mengacak-acak lemari pakaian yang membuat Gayoon marah, hh…mian Gayoon-ah
“Kau pakai saja ini” bentak Gayoon sambil melempar T-shirt berwarna merah dan jeans berwarna hitam, yah lebih baik memang pakai baju biasa saja lalu di tambah jaket, karena udara di Jeju sudah mulai dingin sekali
Aku bergegas berganti pakaian lalu turun ke bawah untuk pamit dengan Bora
“Bora-ya, aku pergi dulu” sahut ku, “Kalau Kyu,Key,Jjong sudah kembali beri tahu lewat ponsel ya”
Kulihat Bora hanya mengacungkan jempolnya lalu kembali melayani pelanggan yang baru saja datang. Sedangkan aku langsung keluar dari kafe. Yah, selama setahun di Jeju, ini yang ke tujuh kalinya aku keluar rumah. Bisa di hitung sekali kan? Setelah kecelakaan buruk itu aku jadi gampang lelah. Sehingga Bora dan Gayoon bilang untuk jangan pernah keluar rumah. Tapi sekarang demi Minho? Aku rela keluar rumah meskipun cuacanya dingin sound’s cool?
***************
*Minho POV*
Aku seperti mengalami sebuah keanehan. Hari ini, feeling ku aku harus memakai kemeja warna merah dan jeans hitam dan jaket kulit favoritku. Saat sampai di Pantai, aku melihat Sijoon memakai kaos dengan warna sama dengan kemejaku, jeans yang sama dan jaket berwarna sama. Oh, kami makin mirip couple yang akan kencan musim dingin
“A…annyeong” sapa ku gugup. Jujur saja, hari ini dia terlihat sangat kyeopta. Tidak terlihat seperti yeoja berumur 24 tahun. Lebih kelihatan seperti 18 tahun *Sijoon ngefly*
“Annyeong” jawab Sijoon sambil tersenyum, “Udara sudah mulai dingin, kau mau kemana saja? Akan ku antarkan”
Aku mengangguk, kami mengunjungi banyak tempat hari itu. Sangat menyenangkan, kami seperti sedang kencan. Untunglah hari ini Taemin dengan ikhlas menggantikan ku di perusahaan Appa. Aku beralasan kalau mau jalan-jalan dan melihat keadaan sekitar perusahaan. Dan dia percaya! Oh Taeminnie ku, mianhae..aku hanya ingin menghabiskan waktu dengan yeoja yang ku cintai hari ini saja.
Aku dan Sijoon sedang istirahat di sebuah kedai teh di pinggir jalan. Yeoja itu bilang, teh di sini sangat nikmat. Apalagi Thai Ice Tea nya
“Enak?” tanya nya
“Mashita” jawab ku sambil meneguk segelas teh lavender, “Katanya kau tak pernah keluar rumah, bagaimana kau tahu kalau teh di sini enak”
“Setiap pulang dari kampus aku minta Young Saeng membelikannya” jawab Sijoon, “Tiga bulan pertama di sini aku juga sering jalan-jalan tapi karena terlalu melelahkan Bora memaksaku jangan keluar rumah supaya kesehatan ku bisa terpantau”
“Kau….benar-benar syok ya, tak bisa punya anak?” tanya ku dengan hati-hati, aku takut Sijoon sedih seperti dulu
Yeoja itu memandang langit kemudian tersenyum, “Dulu memang aku sangat sedih. Aku suka anak kecil, dan aku ingin punya anak. Tapi ku rasa itu hanya akan jadi mimpi saja. Padahal aku sudah memikirkan nama anak ku nanti”
“Nugu?”
“Hee Young” jawab Sijoon, nama yang bagus. Ternyata dia memang ingin sekali jadi seorang Ibu
“Hm,Choi Hee Young. Itu nama yang bagus kan?” tanya ku, ku lihat wajah nya memerah. Aish yeppo yeoja
“Kenapa jadi Choi Heeyoung?”
Aku tersenyum geli, “Itu nama anak ku dan anak mu” jawab ku sambil tertawa kecil, Sijoon semakin salah tingkah, “Aku ingin kau menikah dengan ku. tak masalah kita tak punya anak, kita masih bisa mengadopsi kan?” ah, akhirnya kata-kata itu kelua juga dari mulutku
Sijoon menghela nafas lalu menatap ku, “Kau bisa menunggu ku?” tanya nya, “Sampai aku bisa menangkap Sohee dan Sunye. Kau bisa menungguku? Sampai aku berhenti menjadi Hunter, kau mau menungguku? Aku tak mau sesuatu terjadi padamu Minho. sungguh”
Aku tersenyum menatap nya, Sijoon. Jika kau minta aku untuk menunggu seribu tahun pun akan ku lakukan. Rasanya aku sudah gila karenamu. Dulu, aku benci sekali denganmu, kau jahat, tukang penindas yang lemah, dan selalu menang sendiri, selalu di expose oleh guru dan di cap sebagai kriminal di saat kau kelas 5 sd. Yah, tidak beda jauh sih dengan ku. waktu sd tak pernah mengerjakan tugas, selalu bolos jam-jam tertentu. Anggap saja aku ini Sijoon ke dua.
Aku menarik Sijoon ke dalam pelukan ku. ini pertama kalinya aku memeluk nya, rasanya hangat dan sangat nyaman
“Aku menyayangi mu” sahut ku pelan sambil mempererat pelukan ku, masa bodo dengan orang-orang di kedai ini yang melihat kami.
“Hm, aku juga” jawab Sijoon, aku tersenyum mendengarnya, aku melepas pelukannya lalu tersenyum
“Ku antar kau pulang”
Sijoon mengangguk, setelah membayar aku langsung keluar dan menggenggam tangannya menyusuri jalan hingga aku mengantarkannya pulang ke kedai
*Sijoon POV*
Aku naik ke lantai atas dengan perasaan yang sulit ku gambarkan. Senang? Terharu? Bahagia? Akhirnya Minho mengatakannya langsung kalau dia menyayangi ku. selama ini, aku pun juga menyadari perasaanku padanya. Tapi harus ku tahan, karena aku seorang Hunter dan aku masih punya kewajiban untuk menangkap Sunye dan Sohee
Aku menoleh ke ruang tamu lalu tersenyum, Kyuhyun, Jonghyun, dan Key sedang tidur-tiduran di sana sambil main game. Sepertinya mereka datang saat aku pergi
“Jjong, Kyu, Key” sahut ku, mereka bertiga menoleh kemudian tersenyum
“Bagaimana kencannya?” tanya Kyuhyun
“Apakah menyenangkan?” tanya Jonghyun
“Apa kalian kissu?” timpal Kyuhyun, dan langsung di pukul oleh Key dan Jonghyun. Aku hanya tertawa melihatnya
Drrt! Drrt!
Aku mengambil ponsel ku dari saku celana lalu menekan tombol hijau, “Yeoboseyo?”
“Datang ke perkampungan seongeup, atau kau akan menyesal”
Aku terdiam sebentar, “Nuguseyo?” tanya ku, Jonghyun menghampiriku lalu berkata ‘siapa?’ dan aku hanya menggidikan bahu
“Datang saja, atau kau tak pernah melihat muka namja tampan ini” sahut seseorang di seberang sana, aku mendengar suara teriakan di sana
“SIJOOON, JANGAN KEMARI!!” teriak seseorang di telpon, dan aku tahu itu….Minho!
“Apa yang mau kau lakukan?” tanya ku, “Lepaskan Minho, dia tidak tahu apapun”
“Haha, kalau begitu datang saja. Ku tunggu” sahut nya, “Ah iya, datang sendiri oke”
Klik, sambungan telpon terputus. Aku terdiam beberapa saat lalu berbalik dan berlari turun ke bawah tanpa menghiraukan kata-kata Jonghyun, Key, dan Kyuhyun yang terus memanggilku. Ketakutan ku selama ini benar terjadi, mereka menyandera Minho. Jadi sejak kami jalan-jalan tadi, mereka mengikuti kami? Aish, aku tahu siapa dalam semua ini…Lee Sohee..dan Baek Sunye…argh, kurang ajar
******************
*Auhtor POV*
“BORA!!! GAYOON!!!” teriak Jonghyun dari ruang tamu, tidak lama Bora dan Gayoon muncul dengan wajah penuh masker yang nyaris membuat Kyuhyun dan Jonghyun terlonjak. Kalau key sudah biasa meliat hal seperti itu
“YA! KALIAN SEPERTI SETAN” bentak Kyuhyun dan di sambut anggukan Jonghyun
“YA! Jangan berteriak Cho Kyuhyun” desis Bora lalu menatap Jonghyun, “Ada apa? Mana Sijoon? Rasanya tadi aku mendengar suaranya?”
“Dia pergi lagi” timpal Key, “Dan kami tak tahu dia pergi kemana”
“Mwo? Aish, kalian pabo namja! Kenapa tidak di kejar?”
“Dia sangat buru-buru, dia habis menerima telpon yang sepertinya misterius” jawab Kyuhyun, “Dia juga sempat menyebut nama Choi Minho. Dan dia berkata kalau Minho tak tahu apapun”
Gayoon dan Bora saling memandang kemudian menatap ketiga namja di depannya
“Pasti terjadi sesuatu dengan Minho” sahut Bora, “Jonghyun siapkan peralatan, Kyuhyun siapkan mobil, Key beritahu Young Saeng dan Yoo Kyung tutup kedai segera. Dan Bora, kita bersihkan dulu masker ini”
Semuanya mengangguk kemudian melakukan apa yang di minta Gayoon, setelah itu mereka berkumpul di belakang kedai, tempat mobil ke enam orang itu terparkir. Tidak jauh beda dengan di Seoul, mobil mereka masih berstandar high class.
“Bagaimana Jjong?” tanya Bora sambil menoleh ke arah Jonghyun yang sibuk dengan gps nya
“dari gps yang terpasang di mobil Sijoon, dia mengarah ke perkampungan seongeup” jawab Jonghyun, yang lain mengangguk paham
“Oke, lebih baik bergegas” jawab Key, “Sampai di sana kita berpencar, perkampungan seongeup lumayan luas kan”
Kyuhyun mengangguk, “Aku setuju”
“Kalau begitu ayo” sahut Gayoon lalu menutup mobil nya dan menjalankannya di jalan di ikuti oleh mobil lainnya. Akankah mereka berhasil menemukan Sijoon? Akankah Sijoon bertemu Minho?
:::TBC:::

Rabu, 23 November 2011

[Oneshot] Saranghae Ahjusshi


Title            : Saranghae Ahjusshi
Author         : Shin Hyemin
Length         : Oneshot
Cast            : Park Yoochun, Shim Chohee, Kim Taeyeon, Shim Changmin
Genre          : Romance, Family, Friendship
Rate            : PG -17
Disclaimer   : Dont be silent reader sekian-
Summary     : Park Yoochun, 26 tahun, lajang, Karyawan swasta, egois. Shim Chohee, 18 tahun, single, Baru lulus sma, tomboy & gila game. Kalau mereka di satukan?
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Saranghae Ahjusshi
Yoochun terus menghela nafas sepanjang hari. Entah kenapa ia merasa kesal kepada atasannya, Kim Taeyeon. Cantik-cantik kok ngasih kerjaan gak nanggung-nanggung, sampai dua tumpuk menjulang ke atas. Tapi setiap Yoochun melihat wajah nya, rasa kesal itu berubah jadi damai. Well, Yoochun menyukai Taeyeon. Dan itu bukan rahasia pribadi lagi. Satu kantor sudah tahu! Bahkan yang parahnya, teman Yoochun, Shim Changmin yang juga menyukai Taeyeon juga tahu. Untunglah Changmin tak terlalu menggubrisnya
“Yoochun, Ya! Park Yoochun!” bentak Changmin, Yoochun menoleh ke arah pria itu kemudian tersenyum simpul
“Ada apa?”
“Aish kau ini” sahut Changmin sambil menggaruk-garuk kepalanya, “Hari ini aku setengah hari, kau bisa kerjakan pekerjaan ku?”
“Mwo? Aish! Shim Changmin, kau tak lihat pekerjaan ku masih banyak begini”
Changmin memakai jas nya kemudian menatap Yoochun, “Aku harus menjemput dongsaeng ku di Bandara, hari ini dia baru kembali dari Paris”
“Paris? Wah, keluargamu hebat-hebat ya. Kau waktu itu ke Brazil, sayang pulang ke Korea Cuma jadi karyawan seperti ini”
Changmin memukul lengan Yoochun pelan, “Sudahlah, nanti malam ke rumah oke? Aku bayar pekerjaan ku yang kau kerjakan dengan masakan kesukaan mu yang sering di buat Ibu ku”
Yoochun hanya mengangguk pasrah dan membiarkan Changmin pergi. Kadang-kadang Yoochun senang punya teman seperti Changmin, karena selalu di traktir makan. Tapi kadang-kadang dia bisa benci sekali dengan Changmin jika kalau di minta untuk menyelesaikan pekerjaannya. Kedengarannya Yoochun seperti pembantu kan?
******************
“Oppa! Oppa! Here!~”
Changmin segera berlari menghampiri seorang yeoja dengan kacamata hitam, kaos yang sangat besar warna biru lalu hotpants hitam dan sneakers putih. Yeoja itu tersenyum lebar lalu memeluk Changmin erat
“Oppa, neomu bogoshippo~” sahut yeoja itu, Changmin tersenyum kecil lalu membalas pelukannya erat
“Nado bogoshippo Chohee-ya” jawab Changmin, “Ayo kita pulang, eomma sudah menyiapkan semuanya. Dan..oh ya, Chukkae kau baru saja lulus dari sekolah melukis dan mendapat gelar Master of Senior Arts”
Yeoja itu – Shim Chohee tersenyum lebar, “Gomawo Oppa, akhirnya gelar Master of Junior Arts lepas juga”
“Bedanya Junior dan Senior?”
“Kalau Junior, aku tidak bisa bertindak bebas. Mau ini izin dulu, mau itu izin dulu. Biasa lah, Senior di sana selalu menekan kan kata ‘senioritas’”
Changmin menarik koper Chohee lalu mulai berjalan, “Kok kamu bisa bertahan?” tanya nya
“Ah, Oppa kaya gak tahu dongsaeng nya saja”jawab Chohee sambil tersenyum lebar, “Life is Adventure Oppa, kalau nyaliku menciut Cuma gara-gara senior di sana, berarti aku belum merasakan tantangan di kehidupan dong. Kau tahu tidak, senior di sana itu galak-galak, badannya besar-besar. Bahkan mengalah kan Kangin Oppa teman mu itu”
Changmin terkikik geli, “Ya sudah, ceritanya lanjutkan saja di rumah. Sekarang, bantu Oppa naikan tas-tas mu ini, berat sekali”
Chohee tertawa kecil kemudian mengangguk, “Ne Oppa”
***************
Ting Tong~
Changmin segera berlari dan membuka pintu, ternyata Yoochun yang datang. Dia membawa tas plastik berisi bir, Changmin mengerti. Pasti Yoochun mau menginap lagi di rumah nya. Yoochun memang sudah biasa menginap di rumah Changmin. Dan seluruh keluarga Changmin sudah menganggapnya sebagai bagian dari keluarga Shim.
“Aigo, Park Yoochun. Lama tak jumpa” sahut Nyonya Shim, Yoochun Cuma bisa nyengir kuda sambil membungkuk sembilan puluh derajat membentuk sudut siku-siku *author mulai matematis*
Changmin mengajak Yoochun duduk di ruang tamu, di sana Tuan Shim sedang asyik main catur dengan seseorang
“Aish Appa kalah, kau makin hebat Chohee-ya” sahut Tuan Shim sambil tertawa, Chohee hanya tersenyum lebar
“Mau main lagi?” tawar Chohee, Tuan Shim buru-buru menolak, ia segera menoleh lalu tersenyum simpul
“Ah, Yoochun-ah sudah lama tidak kemari. Sibuk sekali?” tanya Tuan Shim, Yoochun mengangguk sambil tersenyum kemudian ia menoleh ke Chohee, “Ah, kenalkan ini putriku. Dongsaeng nya Changmin, namanya Shim Chohee”
Chohee bangkit dari tempat nya kemudian tersenyum, “Annyeonghaseo…Park Yoochun Ahjusshi, Shim Chohee imnida”
JDER!!!! Bagaikan di sambar petir, Yoochun tak berkutik sedikitpun, ia tak menyangka di usia yang ke 27 ini, dia di panggil Ahjusshi
“Yoochun, gwenchana?” tanya Changmin, namun tak ada respon, akhirnya namja itu mencubit pinggang Yoochun
“Aish, dia yeoja?” tanya Yoochun tiba-tiba. Changmin tertawa keras mendengar nya kemudian menoleh ke arah dongsaengnya
“Kau di kira namja” sahut Changmin sambil tertawa. Tidak heran Yoochun mengiranya Namja. Rambut Chohee dipotong pendek, lalu style pakaian rumah nya juga seperti seorang namja
Chohee tersenyum kecil, “Dengan sangat menyesal aku harus menjawab kalau aku ini yeoja” sahut nya lalu berjalan melewati Yoochun menuju dapur. Sedangkan Yoochun masih bengong, tak percaya kalau ada orang yang memanggilnya Ahjusshi.
“Mirip namja ya?” tanya Changmin membuyarkan lamunan Yoochun, namja itu mengangguk, “Dia seorang Ullzang loh”
“Ullzang?”
Changmin mengangguk, “Bahkan dia mengkategorikan dirinya sendiri di Namja Ullzang” tambah nya, “Aish, sudahlah ayo makan. Aku lapar”
Changmin berjalan ke dapur meninggalkan Yoochun yang masih diam. Masih syok dengan kenyataan bahwa memang dia sudah tua sehingga harus di panggil Ahjusshi.
****************
“Yoochun, biasanya kau semangat kalau Ahjumma masakan bulgogi. Ada apa? Ada masalah? Atau kasu sakit?” tanya Nyonya Shim sambil melirik Yoochun yang sama sekali tak berselera menyentuh makanannya. Padahal kalau sudah mendengar nama Bulgogi. Yoochun akan sangat semangat sekali
Chohee yang duduk di depan Yoochun memandang namja itu sebentar, hingga akhirnya
Hap!
Yoochun terlonjak, dengan cepat daging yang ada di mangkuk nya sudah berpindah ke mangkuk yeoja yang baru memanggilnya Ahjusshi tadi
“Ya!”
Chohee menyuap nasinya lalu tersenyum lebar, “Kalau sedang tidak enak badan jangan makan bulgogi, sana makan sup kacang sana”
“Ya!” bentak lagi Yoochun, sedetik kemudian ia menoleh ke Changmin, “Dongsaeng mu ini sunggu mengesalkan!”
Tuan dan Nyonya Shim tertawa kecil, “Mianhae Yoochun-ah, sifat Chohee memang seperti itu. Sangat jahil” sahut Nyonya Shim, “Chohee-ya, minta maaf pada Yoochun-ah. Dan…jangan panggil dia Ahjusshi, usianya sama dengan Oppa mu. Jadi panggil dia Oppa juga. Sepertinya dia sangat syok kau panggil Ahjusshi”
Chohee menyilangkan tangannya di dada sambil mengerucutkan bibir nya, Yoochun melihat nya, dan menurutnya yeoja itu cukup manis saat berekspresi seperti itu
“No Way!” tegas Chohee dengan mulut yang masih penuh dengan nasi, “Wajah nya tua sekali, tidak seperti ChangChang Oppa yang mukanya kyeopta”
Yoochun melongo sesaat kemudian menutup mulutnya dengan tangan sambil menahan tawa, “Hmpph….Changchang…panggilan apa itu”
Changmin melotot ke arah Chohee kemudian menoleh ke Yoochun, “Itu panggilan kecilku. Puas? Jangan sebarkan ke satu kantor”
Yoochun menatap Changmin sambil memasang wajah aegyo nya, “Arraseo ChangChang Oppa”
Changmin memukul lengan Yoochun kesal sambil terus memaki chingu nya itu juga dongsaeng nya, karena sudah berani menyebut nama kecil nya di muka umum. Sedangkan Nyonya dan Tuan Shim Cuma bisa geleng-geleng sambil tertawa
***************
Chohee sedang berkutat dengan notebook nya, mengakses Internet, dan memulai chating bersama teman-temannya
Chocohee        : Annyeong!!!!!!!!!! ^^
ParkJS                        : YA! Berisik!
Chocohee        : Aish, Jungsoo. Kau galak sekali
Shinsfriend      : Annyeong Chohee, lama tak jumpa
Chocohee        : Uwaaa!! Shimdong Oppa! Neomu bogoshippo, bagaimana siaran Shin Shin tapa nya?
JungKrys        : Aish, si bocah ini. Kau masih terjaga rupanya. Sekarang di Paris hujan tidak?
Shinsfriend      : Gosh! Hei, namaku SHINDONG! Dan nama acara ku itu SHIM SHIM TAPA!
Chohee tertawa kecil, tiba-tiba terlintas ide di pikirannya, segera ia mengambil kamera, lalu memotret dirinya sendiri. Setelah itu ia sambungkan ke notebook dan mengupload nya
Chocohee        : [Uploaded new photos] coba tebak aku dimana?
1 menit, 2 menit, tidak ada balasan. Tiba-tiba…
JungKrys        : Itu kan….kamarmu?
ParkJS                        : YA! JADI KAU SUDAH DI KOREA CHOHEE?
Chocohee        : Gak lebay gitu juga kali jungsoo-_-, aku baru sampai tadi pagi.
Shinsfrien        : Bagaimana dengan pendidikan mu?
Chocohee        : Aku sudah lulus dari smu seni di sana, aku sudah dapat gelar “Master of Senior Arts”
JungKrys        : Aish, Chukkae Chohee my baby, aku bangga padamu. Well, besok senggang?
Chocohee        : Kenapa?
ParkJS                        : Ayo ita bertemu! Kita ketemu di kafe depan kantor Oppa mu oke?
Chocohee        : Oke, aku tahu kok tempatnya, naik bis dari rumah ku 10 menit lalu jalan kaki 5 menit
Shinsfrien        : Ya~ Shim Chohee memang pintar^^, eh sudah dulu ya. Besok aku bangun pagi, bye chinguchingu kuuu^^
ParkJS                        : Aku juga ya, sampai ketemu besok, bye
JungKrys        : Aku juga nih, habis latihan balet aku lelah.. haha byebye Chohee mimpiin aku yang ganteng :*
Chohee bergidik ngeri sambil tertawa kecil
Chocohee        : Ne… jaljayo Shindong Oppa, Jungsoo Oppa, Krystal ku yang cantik dan manis :*
Chohee tertawa sendiri membaca pesan yang di tulis nya kemudian mematikan notebook dan lampunya lalu pergi tidur
***************
Changmin menggaruk-garukan kepalanya kemudian menghela nafas, hari ini ia harus lembur. Kemarin pekerjaan nya sangat menumpuk, dan ternyata chingu nya yang bernama Park Yoochun itu tidak sebaik yang ia kira. Bukannya membantu mengerjakan tugas, malah melengos pulang begitu pekerjaannya sendiri selesai
“…Jadi Shim Changmin, jangan ulangi lagi!” sahut yeoja yang berdiri di hadapan Changmin, namja itu hanya mengangguk kecil lalu menoleh menatap yeoja itu
“Taeyeon-ssi, bisa tinggalkan aku sekarang? Aku tak bisa mengerjakan pekerjaan ku dengan baik kalau kau terus mengoceh ceramah gak jelas selama lebih dari…” Changmin menggantung kata-katanya sambil menatap arlojinya, “20 menit lebih”
Yeoja di hadapannya Kim Taeyeon mendengus kesal lalu berbalik dan menjauh, Changmin menghela nafas, setengah hatinya bersyukur akhirnya nenek sihir itu pergi, setengah nya lagi merasa menyesal sudah membuat yeoja yang di sukainya pergi
Changmin menatap bangku depannya, Yoochun tidak terlihat sejak habis makan siang tadi. Tapi Taeyeon tak mencarinya? Changmin mendengus kesal sambil mengetuk-ngetukan bolpoinnya dan berfikir keras kemana namja itu pergi.
******************
Yoochun kini terperangkap dalam situasi yang kurang mengenakan, ia sedang makan di kafe depan kantornya. Dan tiba-tiba ia melihat orang yang semalam memanggilnya Ahjusshi masuk bersama beberapa orang di belakang nya. Yah, dia Shim Chohee. Dan tanpa di duga yeoja itu melirik ke arah nya dan tersenyum lebar memamerkan giginya dan gusinya itu
“Ahjusshi!” seru Chohee sambil melambai-lambaikan tangannya ke arah Yoochun, yang dipanggil malah melengos menatap ke luar jendela
“Chohee-ya, kau mengenal nya?” tanya Krystal, “Kenapa kau panggil dia Ahjusshi, umurnya sepertinya sebaya dengan Oppa mu”
Chohee tersenyum, “Aku hanya suka memanggilnya Ahjusshi. Aku tidak terlalu suka memanggilnya Oppa, wajah nya tidak kyeopta seperti Changmin Oppa”
Chohee dengan santainya menghampiri Yoochun, sedangkan yang di hampiri malah terus menatap keluar sambil berfikir ‘anak ini maunya apa sih?’
Chohee duduk di meja samping Yoochun kemudian meminta teman-temannya mengikutinya. Sedetik kemudian Chohee menoleh ke arah Yoochun
“Jangan abaikan dongsaeng sahabat mu” perintah Chohee, Yoochun menoleh ke arah nya
“Aku tak akan mengabaikan mu kalau kau tak mempermalukan ku dengan memanggil ku, Ahjusshi. Arraseo?”
Chohee mengusap dagu nya kemudian menyilangkan tangannya, “No Way!”
“Jagiya, ada apa?” tanya Krytsal tiba-tiba dan tanpa di suruh langsung merangkul bahu Chohee. Dan sukses membuat Yoochun berfikir yang bukan-bukan
“Kalian….” desis Yoochun, “Aish, Shim Changmin harus tahu hal ini” sahut nya dan itu semua sukses membuat Chohee dan Krystal tertawa lebar
“Kami kan Cuma bercanda, aish apa Orang tua jaman sekarang tidak bisa di ajak bercanda ya?” tanya Krystal dan di sambut anggukan setuju dua namja di depannya yaitu Shindong dan Jungsoo
Yoochun berdesis kemudian kembali menoleh ke jendela, sudah cukup. Ia tidak akan terpengaruh dengan kejahilan yeoja bernama Shim Chohee lagi, sudah cukup dia di permainkan seperti itu.
Yoochun berdiri kemudian menatap arlojinya, “Aigo, sudah jam segini. Pasti Changmin khawatir” sahut nya lalu bergegas keluar dari kafe. Setelah Yoochun keluar dari kafe Chohee, Krystal, Jungsoo, dan Shindong kembali mengobrol
“Wah, teman Changmin Oppa tampan juga ya” cibir Krystal, “Dan dia lumayan kyeopta, tapi kenapa kau memanggilnya Ahjusshi”
Chohee menaikan sebelah alisnya kemudian melirik ke luar jendela di mana Yoochun masih berdiri di sana, “Entahlah, aku suka saja mengerjainya”
Jungsoo dan Shindong bersiul, “Hati-hati, nanti kau malah jatuh cinta dengannya” sahut Shindong dan di sambut anggukan Jungsoo
Chohee bergidik, “Omo~ mana mungkin, dia sangat tua untuk ku”
“Cinta tak mengenal usia Chohee-ya” timpal Jungsoo
Chohee terdiam sebentar lalu tertawa garing, “Sudahlah jangan bicara yang aneh, kalian mau makan tidak. Aku yang traktir hari ini”
***************
Taeyeon keluar dari ruangannya kemudian mendapati Yoochun baru keluar dari lift. Segera yeoja itu menghampirinya lalu tersenyum ke arah Yoochun
“Yoochunie ada yang harus kita bicarakan”
Yoochun menaikan sebelah alis nya kemudian melipat tangannya, “Oke, mau bicara apa?”
Taeyeon mulai membuka mulut nya kemudian berbicara apa yang ingin di utarakannya. Awalnya Yoochun berekspresi kaget, kemudian berubah murung, lalu tersenyum kecil, dan mengangguk-angguk
“Baiklah, Taeyeon” jawab Yoochun pelan lalu kembali menuju meja kerjanya. Mereka sama sekali tak menyadari, kalau ada sepasang mata yang memandang mereka dengan sendu
***************
Changmin dan Yoochun masuk ke dalam rumah keluarga Shim lalu mengganti sepatu mereka dengan sendal rumah dan bergegas menuju ruang tengah karena ruangan itu terlihat sangat ramai dengan tawa
“Wah, dia namja yang tampan Chohee-ya”
Changmin dan Yoochun berhenti tepat di depan ruang tengah, Tuan dan Nyonya Shim, juga Chohee sedang duduk di sana sambil melihat sebuah album foto yang sangat besar
“Wah wah…kalian sedang bicara apa?” tanya Changmin lalu membaur bersama ketiga orang tadi, begitu pula Yoochun, “Hari ini aku mengajak Yoochun untuk mengerjakan proposal bersama di rumah”
Tuan Shim tersenyum, “Kami sedang melihat foto Chohee selama di Paris.kadar narsis nya di sana ternyata tidak hilang”
Changmin tertawa, “Lalu tadi kalian menyebut namja yang tampan. Itu siapa?”
Nyonya Shim menyerahkan sebuah foto kepada Changmin dan Yoochun, di situ terlihat sepasang yeoja dan namja sedang berpelukan sambil tersenyum lebar. Yeoja di foto itu adalah Chohee, ternyata selama di Paris rambut nya panjang seperti yeoja pada umum nya. Dan itu sempat membuat Yoochun terpesona
“Wah memang tampan, Chohee-ya, nugu?” tanya Changmin, Chohee tersenyum kecil
“Namanya Lee Donghae, dia satu angkatan dengan ku. dia namjachingu ku Oppa” jawab Chohee, “Kami putus karena Donghae Oppa sudah di jodohkan. Tapi kami putus baik-baik, dan sekarang kami berteman biasa”
Changmin mengerucutkan bibir nya, “Aish, kasihan sekali dongsaeng ku ini. Tak apa Chohee ya namja banyak kok di Seoul”
Chohee tersenyum kecil, entah kenapa. Hati Yoochun seperti sakit ketika melihat wajah namja bernama Donghae itu memeluk Chohee di foto. Mereka nampak serasi dan sangat perfect
Aish, kenapa hatiku begini. Tenanglah Yoochun
Chohee tiba-tiba menoleh ke arah Yoochun kemudian mengulurkan tangan, “Mianhae”
Yoochun menoleh ke arah Chohee lalu menaikan sebelah alisnya, “Mianhae?” tanya nya kebingungan, “Untuk apa?”
“Mempermalukan mu di kafe tadi siang. Aku tahu kau marah. Tapi aku suka ketika kau marah, terlihat konyol” jawab Chohee, “Mianhae Ahjusshi”
Yoochun duduk di lantai kemudian melipat tangannya di meja, “Akan ku maaf kan kalau kau tak panggil aku Ahjusshi lagi”
Chohee menyilangkan tangan seperti biasa, “No Way!” sahut nya, “Aku akan tetap memanggil mu Ahjusshi. Kan aku sudah bilang berapa kali kalau kau itu tidak kyeopta seperti ChangChang Oppa”
“YA! Shim Chohee! Kau menyebut nama itu lagi!”
Chohee tertawa geli di ikuti oleh Yoochun. Setelah itu keduanya kembali terlibat dengan pertengkaran kecil soal Chohee yang tetap memanggil Ahjusshi dan Yoochun yang tidak ingin di panggil seperti itu
***************
Tiga minggu sudah Chohee berada di Seoul. Hubungannya dengan Yoochun pun sedikit demi sedikit sudah mulai membaik. Masih sering bertengkar memang, tapi setelah pertengkaran mereka hanya akan tertawa dan berkata kalau betapa bodohnya mereka bertengkar seperti itu
Hari ini, Changmin datang pagi sekali untuk mengurus laporan yang akan di jelaskannya pada rapat nanti siang. Tiba-tiba suara langkah beberapa orang terdengar di telinganya, namun Changmin tetap fokus dengan laporannya karena berfikir mungkin itu adalah karyawan lain yang baru datang
“Changminnie…”
Changmin terdiam sebentar, di kantor ini, yang memanggilnya dengan sebutan seperti itu hanya yeoja itu. Dengan berat hati Changmin mengangkat kepalanya dan memaksakan seulas senyum, tapi senyum itu lenyap seketika melihat yeoja itu mengenggam tangan seorang namja
Deg~
Hatinya langsung mencelos seketika, Changmin mencoba mengatur nafas kemudian kembali tersenyum hambar
“Ada apa? Taeyeon-ah? Yoochun-ah?”
Dua orang yang sedang berpegangan tangan itu – Yoochun dan Taeyeon saling bertatapan kemudian tersenyum lalu memandang Changmin
“Minggu depan Perusahaan di liburkan seminggu karena ada renovasi kecil” sahut Taeyeon
Changmin mengangguk kecil, “Ah jeongmal? Wah, aku senang sekali. Kalian akan pergi kemana? Pasti kencan ya? Aku sih, pasti menemani Chohee jalan-jalan atau berkumpul bersama komunitas dance nya yang aneh itu”
Yoochun dan Taeyeon kembali berpandangan kemudian tertawa, “Kami ingin mengajak mu ke daerah pertanian di desa yang cukup jauh dari Seoul, bagaimana? Ini akan terasa sangat menyenangkan” sahut Yoochun, “Kau juga boleh ajak Chohee-ya”
Well, akan sangat menyenangkan untuk kalian! bukan untuk ku dan dongsaeng ku, Cih. Kim Taeyeon, Park Yoochun. Kalian ingin buat kakak-adik Shim seperti orang tolol ya? Melihat kalian mesra-mesraan
“Aku malas” jawab Changmin singkat, “Kalian saja, aku lebih suka melihat adik ku batle dance daripada melihat sawah seharian”
Taeyeon menggembungkan pipinya, “Ayolah Changminnie, akan sangat menyenangkan kalau kau, aku, Yoochunnie, dan Chohee jalan-jalan bersama”
Changmin menggaruk kepalanya kemudian berdiri, “Yah, terserah kalian saja lah. Aku tak tega lihat muka bodoh kalian yang seakan-akan seperti orang yang paling di kasihani sedunia” sahut nya lalu berjalan menuju lift, Yoochun dan Taeyeon tersenyum lebar sambil ber high-five
“Semoga berhasil Yoochunnie!”
Yoochun tersenyum, “Nado, Taeyeonnie”
***************
“Chohee, ayo cepat!”
“Ahjusshi BAWEL!” bentak Chohee lalu masuk ke dalam mobil, Yoochun hanya menghela nafas lalu masuk ke mobil. Yang menyetir adalah Changmin, sedangkan Taeyeon sebagai penunjuk jalan duduk di sebelahnya, dan di belakang duduklah dua orang yang senantiasa terus beradu mulut sepanjang jalan, Yoochun dan Chohee
“Taeyeon-ah kemana lagi?”
“Hm…belok kiri” jawab Taeyeon, sekilas ia melirik ke kaca spion lalu tersenyum. Chohee tertidur di pundak Yoochun dan kepala namja itu menimpa kepalanya
Tidak lama, mereka sudah sampai di tempat yang di maksud. Setelah menaruh barang, mereka memutuskan untuk beristirahat di kedai es kecil tradisional
“Chohee-ssi, mau yang mana?” tanya Taeyeon, Chohee mengambil es krim rasa coklat lalu tersenyum lebar
“Aish, kau tampan sekali” umpat Taeyeon lalu mengambil es krim vanila, setelah itu mereka keluar lalu duduk di sebuah tempat duduk yang sudah di sediakan di sana bersama Yoochun dan Changmin
“Yoochunie, cobalah” sahut Taeyeon lalu menyerahkan es krim yang di pegang nya, Yoochun menggeleng lalu tersenyum, sementara pasangan Yoochun dan Taeyeon sedang mesra-mesranya, pasangan kakak-adik Shim yaitu Changmin dan Chohee hanya bisa memutar bola matanya sambil memakan es krim mereka
***************
Malampun tiba, ke empat orang iru sedang menikmati makan malam di ruangan khusus di penginapan itu, Changmin dan Yoochun terlihat keren dengan yukata mereka, Taeyeon pun terlihat seksi dengan yukata nya, lain dengan Chohee yang tetap saja terlihat tampan meskipun pakai yukata wanita
“Yoochunie..aaa” sahut Taeyeon sambil menyodorkan sendok berisi nasi dengan kimchi, Yoochun awalnya agak ragu, namun kemudian ia akhirnya melahap makanan yang di berikan Taeyeon
Changmin menghela nafas mencoba untuk berkonsentrasi makan, sedangkan Chohee memutar bola matanya menandakan dia risih melihat kedua orang di depannya sedang mesra-mesraan
Drrt Drrt
Ponsel Chohee bergetar, yeoja itu melirik ponselnya lalu tersenyum lebar. Ia berdiri sambil membawa ponsel nya
“Aku angkat telpon dulu” sahut nya lalu keluar dari ruang makan, Yoochun terdiam sebentar kemudian ikut berdiri
“Ke Toilet, hanya 10 menit” sahutnya lalu keluar dari ruang makan, kini tinggalah Changmin dan Taeyeon yang sama-sama diam. Sibuk dengan pikirannya, Changmin yang gugup karena tidak tahu mau bicara apa, dan Taeyeon yang sama sekali tidak tahu sedang berfikir tentang apa
***************
Yoochun sebenarnya tidak ingin ke toilet, ia sebenarnya hanya penasaran Chohee sedang bertelepon ria dengan siapa sampai harus keluar ruangan segala
Langkah Yoochun terhenti begitu melihat seorang yeoja berambut pendek duduk di bawah pohon pinus sambil menempelkan ponselnya di telinganya
“Ya! Jebal! Kau sudah di Seoul Oppa? Bersama Mihoon-ah kan?” tanya Chohee dengan wajah berbinar-binar, kemudian ia me loud speaker kan ponsel nya
‘Ya, aku sudah di Seoul. Tentu saja aku membawa Mihoon nae yeobo ku tersayang kkk….kau jangan cemburu ya Chohee-ya’
Chohee mengerucutkan bibirnya, “No way! Aku kan sudah menganggap mu sahabat saja. Pure! Tak ada perasaan cinta lagi. Hm, sayang nya aku tidak di Seoul saat ini. Aku sedang menemani Changmin Oppa dan teman-temannya liburan, hh…sebenarnya aku bosan sekali Oppa, mereka semua tua-tua”
Cish, bocah ini..tidak bisa ya memuji ku atau setidaknya tidak menganggap ku tua, pikir Yoochun
‘hahaha…Chohee-ya jangan begitu, mungkin kau belum bisa mengakrabkan diri dengan mereka. Lama-lama kau juga akan biasa. Berapa hari di sana?’
“Sekitar 3 hari…arrgghhh!! Sehari saja aku tak betah apalagi 3 hari. Jebal! Oppa, aku ingin batle dance!!”
‘Kan setelah pulang bisa Chohee-ya’
“Iya sih….” gumam Chohee, “Ah, sudahlah. Aku harus kembali makan, nanti makanan ku keburu di lalerin atau dimakan Changmin Oppa, sudah ya Donghae Oppa…bye” tambah Chohee lalu menutup telponnya
Donghae? Lee Donghae mantannya? Kenapa mereka bisa akrab sekali. Seolah-olah mereka masih pacaran?
Yoochun sibuk dengan pikirannya sampai-sampai tidak menyadari Chohee berdiri di sebelahnya
“YA! Ahjusshi! Kau menguping aku mengobrol ya!”
Yoochun terlonjak kemudian memegang kedua telinga nya, “AIGO! Shim Chohee, bisa tidak jangan berteriak di kupingku”
Chohee melipat tangan di dada kemudian menaikan sebelah alis nya, “Kenapa kau menguping? Kenapa kau meninggalkan yeojachingu mu bersama Oppa ku? hah? Apa kau sengaja meninggalkannya? Apa kau sudah tidak mencintainya? Hah!”
Yoochun menghela nafas lalu berkacak pinggang, “Hei anak kecil, tahu apa kamu soal cinta! Tahu apa kamu soal Taeyeon! Tahu apa kamu soal hubungan kami! Kamu gak tahu apa-apa, jadi jangan sok!”
Chohee menyipitkan matanya, “YA! Aku bukan anak kecil! Aku sudah 18 tahun! Aku akan kuliah!”
Yoochun menatap nya tajam, “Sikap mu seperti anak kecil! Sejak dulu! Sejak kita pertama kali bertemu! Kau selalu memanggilku Ahjusshi, membuat ku malu dengan kejahilan mu! Kau fikir itu tidak kekanak-kanakan hah!”
“YA! Park Yoochun! Kenapa kau jadi marah padaku sih! aku kan Cuma tanya baik-baik” bentak Chohee bulir air mata sudah menggenang di pelupuk matanya, “Ini pertama kalinya ada namja yang membentak ku, Oppa, Appa, Donghae Oppa, bahkan senior di Paris tak ada yang membentak ku, ini pertama….dan kau yang pertama membentak ku”
Chohee berjongkok lalu menutup wajah nya dengan tangan, “Aku kan Cuma tanya kenapa kau menguping dan kenapa kau meninggalkan yeojachingu mu”
Yoochun menyenderkan tubuh nya di tiang penyangga, ia merasa bersalah karena membentak Chohee tiba-tiba. Entahlah, hati Yoochun begitu marah melihat Chohee senang mendapat telpon dari namja bernama Donghae tadi
Chohee mulai berhenti terisak, “Kalau kau tidak mencintai Taeyeon lagi, lepaskan dia. Relakan dia untuk Changmin Oppa”
Yoochun menaikan alisnya, “Hah?”
“Meskipun Oppa bilang padaku, kalau sudah tak ada Taeyeon eonni lagi di hatinya. Tapi tatapan matanya berkata lain” sahut Chohee, “Dia masih mencintainya, bahkan ketika melihat mu bersama Taeyeon eonni, pandanannya langsung kosong. Seolah tak ada harapan cinta lagi di sana”
Chohee berdiri lalu memandang Yoochun dengan tatapan datar, “Changmin Oppa bersedia mengorbankan cintanya demi kau Ahjusshi…jadi jangan sia-siakan cinta Taeyeon Eonni, jangan sia-siakan juga pengorbanan your besties Shim Changmin. Arra?”
Yoochun menghela nafas dan menarik tangan Chohee menuju sebuah ruangan. Ruang tenis meja, namja itu mendorong kasar Chohee ke tembok lalu merapatkan tubuh nya dengan yeoja itu
“A…Ahjusshi….”
Yoochun memandang Chohee tajam, “Sudah ku bilang, kamu tak tahu apa-apa soal aku dan Taeyeon” sahut nya, belum sempat yeoja di hadapannya bicara, Yoochun sudah membungkam mulut Chohee dengan bibir nya. Ciuman yang entah di dasari oleh apa. Suka? Chohee terlalu muda. Nafsu? Yoochun sama sekali tidak memiliki nafsu dengan yeoja tampan berdada rata itu(?).
Ciuman Yoochun semakin lama makin liar, Yoochun mengigit bibir bawah Chohee agar yeoja itu membuka mulut nya, tapi tetap tidak bisa
Akhirnya dengan sisa tenaga yang ada, Chohee mendorong Yoochun kasar hingga namja itu jatuh tersungkur di lantai
“Kau….” gumam Chohee, “AKU BENCI KAU PARK YOOCHUN BABO!!!!!!!!!!” teriak Chohee lalu keluar dari ruangan itu. Yoochun memegang kepalanya sambil melihat Chohee yang sudah menghilang dari ruangan itu
“YA! PARK YOOCHUN BABO!” seru Yoochun sambil memegang kepalanya, “Kenapa aku baru sadar ketika menciumnya?”
Yoochun akhirnya mengerti kenapa dia mencium Chohee. Alasannya bukan berlandaskan suka ataupun nafsu. Tapi cinta. Entah sejak kapan, yang jelas saat ini Yoochun menyadari kalau ia mencintai seorang Shim Chohee
Tapi image ku sudah jelek di depannya. Mencium paksa? Aish, aku memang gila. PARK YOOCHUN GILA!! GILA KARENA CINTA!! CINTA PADA SHIM CHOHEE!!
***************
Waktu berjalan kian hari kian cepat, dan ini hari ketiga mereka menginap. Selama itu, Chohee jadi tak banyak beragumen, bicara, bahkan keluar kamar saja jarang. Kalau di tanya Changmin. Yeoja itu hanya tertawa lebar sambil berkata
‘aku sibuk meng upload foto Ullzzang ku selama di Paris’
Dan bodohnya Changmin percaya! Sebenarnya alasan terkuat kenapa Chohee seperti itu adalah
Menghindari Park Yoochun. Namja yang dengan tega mencuri first kiss nya. Meskipun Chohee pernah pacaran, namun namja chingunya tak agresif, tak juga memaksa untuk berciuman. Mungkin mereka pernah ciuman, tapi Cuma sekedar di pipi atau kening
Kembali ke Chohee dan Yoochun. Setiap makan malam, keduanya jarang bicara. Chohee sendiri malas menatap mukanya, namja tua berumur 27 tahun seperti dia harusnya bersikap sopan pada yang muda, pikir Chohee
“Chohee-ya, bisakah panggilkan Yoochun taman belakang dong” seru Taeyeon dari arah lapangan parkir depan penginapan
Chohee menyilangkan tangannya, “Kenapa harus aku? Kau kan yeoja nya, kau saja eonni”
Taeyeon menghela nafas, “Panggil saja, teriakin dia sekalian juga boleh. Aku sedang repot Chohee-ya, kenapa sih kau dan Yoochunie akhir-akhir ini? Bertengkar?”
“Ani” jawab Chohee singkat lalu berbalik dan menjauh
Semoga dewi fortuna ada di pihak ku, semoga Ahjusshi tua itu tidak membicarakan ciuman kemarin. Semoga…semoga….dia tidak menyadari betapa aku gugup saat ini, semoga….
***************
Yoochun sedang duduk sendirian di taman belakang penginapan, perasaannya akhir-akhir ini sangat kacau semenjak ciuman tempo hari.
“Kau di panggil yeoja mu di depan”
Yoochun terlonjak, suara ini? Suara yeoja itu? Yoochun berbalik lalu mendapati Chohee berdiri jauh di belakang nya
“Aku mau beres-beres. Ahjusshi, cepat samperin Taeyeon eonnie” tambah Chohee lalu berbalik memunggungi Yoochun, yang di pikiran yeoja itu saat ini adalah cepat-cepat enyah dari pandangan namja tua bernama Park Yoochun
“Tunggu” umpat Yoochun cepat sebelum yeoja itu pergi. Chohee menengok ke belakang dan melihat Yoochun tengah menghampirinya, tatapan matanya sangat tajam dan menyeramkan membuat Chohee bergidik ngeri dan mundur satu langkah
“Berhenti di situ! Ada yang perlu kita bicarakan!” bentak Yoochun yang justru membuat Chohee makin ngeri dan langsung lari terbirit-birit entah kemana, dengan segera Yoochun menyusul nya dengan cepat
“YA! SHIM CHOHEE BERHENTI!! AKU TAK AKAN MENGIGITMU!!” seru Yoochun sambil terus berlari mengejar Chohee di depan
Chohee terus berlari sambil sesekali menengok ke belakang, sial, umpatnya. Jarak nya dan Yoochun semakin pendek, dan mungkin sebentar lagi Yoochun akan menerjangnya (?)
“Enyahlah Park Yoochun! Kalau kau mau membahas ciuman itu, sudah tidak perlu! Aku akan melupakan—“
“SARANGHAE!!”
Chohee memperlambat larinya lalu berbalik, Yoochun juga berhenti. Namja itu kelihatan sangat kelelahan, wajah nya pucat
“Saranghae…” umpat Yoochun sekali lagi, “Apa kau tidak mengerti? Baiklah…Shim Chohee! Je t’aime!”
Mata Chohee makin melebar, mulut nya terbuka, pendengarannya seperti tertanggu sekarang. Barusan Yoochun bilang apa? Menyatakan cinta? Oh dunia terbalik, kenapa dia jadi namja pedofil sedangkan ada Taeyeon yeoja nya, umpat Chohee
“Jangan gila Ahjusshi, kau kan punya Taeyeon eon—“
“Aku sudah bilang kau tak tahu hubungan ku dan Taeyeon yang sebenarnya” umpat Yoochun, “Kami tak pernah pacaran, kami Cuma ingin buat Changmin Oppa mu itu cemburu”
Chohee menutup mulut nya dengan sebelah tangan, “Jadi….”
“Taeyeon menyukai Changmin, bukan aku! Dan yang patah hati itu aku, bukan Oppa mu” desis Yoochun, “Tapi sekarang aku menyukaimu. Ah ani, aku mencintaimu”
Chohee terlonjak, “Cinta? Ya! Ahjusshi kau gila! Pedofil!”
Yoochun berkacak pinggang, “Aku memang gila, gila karena kau! entah sejak kapan aku mencintaimu, bahkan aku sendiri tak menyangka kalau aku mencintai yeoja dada rata sepertimu, tak ada sexy nya sama sekali”
PLAK!
Tangan kanan Chohee melayang ke pipi mulus Yoochun meninggalkan berkas merah di sana
“YA! Shim Chohee!”
“Kau boleh menngejek ku babo, aneh, idiot dan sebagainya. Tapi kalau kau menghina fisiku, sama saja kau menghina eomma mu dan semua yeoja di muka bumi ini!” bentak Chohee sambil menangis lalu berlari menjauh dari Yoochun, namja itu menghela nafas berat
“Park Yoochun….mulut mu ini kenapa sih” umpat Yoochun sambil memukul bibir nya sendiri
***************
Sudah seminggu berlalu,Yoochun tak pernah sekalipun main ke rumah Changmin. Alasannya ada dua, pertama Shim Chohee. Kedua, dia sudah membuat Shim Chohee marah padanya
“Yoochun, ayo ke rumah! Hari ini ada perayaan besar” sahut Changmin dengan wajah sumringah, di samping nya Taeyeon berdiri sambil tersenyum. Yah, mereka akhirnya pacaran. Awalnya Changmin kesal dengan Yoochun yang berbohong bilang pacaran dengan Taeyeon dan Taeyeon yang tak mau jujur padanya. Tapi akhirnya mereka kembali seperti sedia kala
“Malas” jawab Yoochun singkat, “Memang nya ada perayaan apa?”
Changmin dan Taeyeon tersenyum lebar, “Kami akan bertunangan! Dan nanti malam akan di adakan pesta kecil-kecilan sebelum kami resmi” seru mereka kompak, Yoochun terdiam sebentar lalu tertawa
“Hanya itu? Hah, aku datang saja ke pestanya. Saat ini aku sedang unmood ke rumah mu” jawab Yoochun santai
“Ada lagi, waktu itu Chohee mengirim formulir pendaftaran Mahasiswa ke Universitas Nodame di Itali, dan formulir nya di terima. Jadi besok dia akan berangkat ke Itali”
Mata Yoochun melebar, “I…tali?”
Taeyeon mengangguk, “Kau sih, gak pernah ke rumah Changmin Oppa dan Chohee jadi tidak tahu perkembangan yang baru deh” sahut nya, “Mantannya, Lee Donghae datang untuk menyerahkan surat rekomendasi universitas dari sekolah lama mereka di Paris. Karena di Seoul Chohee Cuma di rumah, akhirnya dia memutuskan untuk kuliah di Itali”
Yoochun mengepalkan tangannya, jadi ini yang di inginkan Shim Chohee? Menghindar dari nya, dan sengaja tidak memberi tahunya? Menyebalkan juga yeoja itu, umpat Yoochun di dalam hatinya
“Oke, aku ikut!” gumam Yoochun dan di balas cengiran oleh Changmin dan Taeyeon
***************
Malam itu, Yoochun sama sekali tak mendengarkan lelucon yang di lontarkan oleh Changmin yang membuat semua orang terpingkal kecuali dirinya. Namja itu fokus ke satu titik, dimana seorang yeoja sedang bercengkrama dengan seorang namja tampan dan yeoja manis
Sempat pandangan mereka bertemu, namun yeoja bernama Shim Chohee buru-buru membuang mukanya ke tempat lain
Apa dia masih marah?
“Aku ke balkon atas dulu” sahut Chohee, “Ponsel ku tertinggal di sana”
Chohee naik ke lantai dua, diam-diam. Yoochun mulai mundur lalu mengikuti yeoja itu naik ke lantai atas, sebenarnya akhir-akhir ini Yoochun rutin mengecek akun me2day milik Chohee, meng save semua foto nya, dan yang membuat terkejut adalah Chohee yang rambut nya sudah agak panjang dan terlihat manis
“Ahjusshi, berhenti jadi penguntit”
Chohee berbalik lalu melipat tangannya, “Pergilah ke bawah, kalau mereka menyadari kau menghilang. Akan sangat merepotkan”
“Chohee, aku benar-benar serius….dengan perasaan ku”
Chohee menghela nafas, “Besok kau akan tahu jawabannya, bisakah kau turun. Aku ingin sendiri” tambah nya lalu masuk ke dalam kamarnya meninggalkan Yoochun yang masih berdiri mematung
***************
Bandara Incheon memang tidak pernah sepi, selalu ramai dari para pendatang dari luar ataupun warga Korea yang baru kembali.
Chohee berbalik lalu melepas kacamatanya, dan langsung memeluk Tuan dan Nyonya Shim erat
“Aku akan merindukan kalian lagi eomma…appa” lirih Chohee, Nyonya Shim dan Tuan Shim hanya bisa tersenyum sambil menahan tangis nya
Chohee lalu memeluk Taeyeon, “Jaga Oppa ku eonni. Jangan kecewakan dia”
“Pasti Chohee-ya”
Chohee lalu memelukChangmin, “Oppa, aku akan sangat merindukan mu”
“Aku juga” jawab Changmin, “Jaga dirimu, jangan sampai sakit. Kalau libur pastikan main ke Seoul”
“Pasti” jawab Chohee, sekilas ia menoleh ke arah namja di samping Changmin. Namja yang tidak begeming sedikitpun, yang dilakukannya hanya menatap Chohee lurus seakan menunggu jawaban
Chohee memakai kacamatanya lagi, “Aku pergi dulu” sahut nya lalu menarik koper, namja yang berdiri di samping Changmin mendesah lalu berbalik. Chohee terdiam kemudian kembali menatap keluarganya
“PARK YOOCHUN AHJUSSHI!!”
Namja berkaca mata hitam itu menghentikan langkah nya lalu berbalik, menatap Chohee yang sedang tersenyum kecil
“Je t’aime aussi Ahjusshi!” seru nya lalu berbalik dan berjalan menuju pintu keberangkatan, namja itu – Yoochun terdiam sejenak lalu berfikir keras
Aku tak mengerti apa yang dia katakan
Seseorang menepuk pundak nya kemudian tersenyum, Lee Donghae tengah tersenyum kecil kepada Yoochun
“Itu artinya ‘aku juga mencintaimu’” sahut Donghae singkat lalu berjalan menyusul Chohee sambil menggandeng seorang yeoja berambut kecoklatan
Yoochun terdiam sebentar, sedetik kemudian ia tersenyum lebar. Changmin, Taeyeon, Tuan dan Nyonya Shim juga teman-teman Chohee melebarkan mata mereka lalu memberondongi Yoochun dengan segudang pertanyaan seperti ‘kapan kau bilang mencintainya?’ atau ‘Jadi selama ini kalian saling mencintai?’ dan sebagainya
***************
3 years later
Park Yoochun masih berkutat dengan laptop nya, hari ini adalah hari tersial nya. Di hari pernikahan sahabat nya. Ia harus sibuk dengan proyek yang akan dia kerjakan.
Sudah tiga tahun, tidak ada komunikasi. Satu-satunya jalur penghubung antara Yoochun dan yeoja itu hanya Me2Day, sebuah situs sosial jurnal milik warga Korea. Setiap hari, yeoja itu selalu mengupdate berita terbarunya. Yoochun sendiri sering tertawa geli membaca postingan-postingannya
Hari ini Yoochun pun membuka akun me2day milik yeoja itu dan membaca satu postingan yang membuatnya tertarik sekaligus kecewa ketika membaca nya
Shim_Chohee30 – To My Beloved Oppa, Shim Changmin. And my Beloved eonnie, Kim Taeyeon. Congratulations for their wedding party.i’m sorry. I can’t go back to Seoul today. Maybe, nexth month.
Yoochun menghela nafas, yeojachingu nya memang super sibuk semenjak kuliah di Itali. Liburan ke Seoul pun sangat jarang. Bisa di hitung dengan jari. Jadinya, Yoochun dan Chohee jarang sekali menikmati waktu berdua
Yoochun segera melangkah kan kakinya keluar dari kantor lalu menuju gedung pernikahan yang tidak terlalu jauh. Hanya dengan jalan kaki 15 menit. Setelah sampai, Yoochun segera menghampiri sahabatnya, Changmin yang sedang menyalami beberapa tamu.
“Wah, tampannya” goda Yoochun, Changmin hanya terkekeh pelan sambil menepuk pundak Yoochun, “Aku baca akun me2day nya—“
“Aku tahu” potong Changmin, “Chohee tak bisa datang karena sibuk dengan skripsi nya dan baru bulan depan bisa datang. Well, sebentar lagi dia sarjana dan pasti detik-detik menuju sidang adalah hal yang paling mendebarkan. Makanya dia bilang sibuk”
Yoochun menghela nafas, “Ya sudahlah. Aku juga mengerti kondisinya” desah nya lalu berjalan menjauh. Yoochun menjadi pendamping mempelai wanita yaitu Taeyeon. Upacara pernikahan berjalan dengan lancar dan khidmat (?) dan tibalah acara yang di tunggu-tunggu oleh semua yeoja di pesta itu. Lempar bunga
“Ku lempar ya!!” seru Taeyeon, ia membalikan tubuh nya lalu bersiap melempar, “Hana….Dul….”
Semua yeoja sudah bersiap di posisi nya masing-masing, “Set!!” seru Taeyeon lalu melempar bunga ke belakang. Semua yeoja langsung histeris dan berlarian kesana-kemari mencari bunga itu. Akhirnya, jeritan mereka terhenti begitu melihat seorang yeoja dengan dress selutut warna abu-abu menangkap bunga itu
“Wah! Neomu yeppo. Dia yang menikah berikut nya” seru salah seorang yeoja, detik berikut nya semua yeoja riuh karena membicarakan yeoja cantik yang mendapat bunga ini.
“Wah, Yeobo dia yeppo sekali” seru Taeyeon, namun nampyeonnya, Changmin hanya menatap wanita itu dengan tatapan menerawang, “Ya! Yeobo!”
Yeoja penerima bunga itu menghampiri Changmin dan Taeyeon lalu tersenyum lebar menatap keduanya
“Oppa..Eonni…Chukkae…berbahagialah”
Taeyeon dan Changmin saling bertatapan lalu memandang yeoja itu dan…
“AIGOOO!! PARK YOOCHUN…LIHATLAH INI…….”
***************
Suasana canggung terlihat jelas saat ini, Yoochun duduk di depan seorang yeoja berambut panjang dengan dress abu-abu. Yoochun merasa bersalah tadi melakukan sesuatu yang membuat yeoja itu malu di pernikahan Changmin dan Taeyeon
Flashback
“AIGOOO!! PARK YOOCHUN…LIHATLAH INI…….”
Yoochun menoleh ke arah Changmin dan Taeyeon, matanya melebar sempurna melihat sosok yeoja yang berdiri di depan Changmin Taeyeon. Segera namja itu menghampirinya dan benar saja. Yeoja yang berdiri di depan sahabatnya itu adalah yeoja yang di rindukannya. Senyum bahagia langsung terlukis di wajah Yoochun. Dengan langkah cepat dia menghampiri yeoja itu dan
Cup~
Ia mengecup bibir yeoja itu lama, membuat para undangan yang hadir iri sekaligus mendapat tontonan gratis. Yeoja itu cukup terkejut dengan perlakuan Yoochun
Cup~
Yoochun mencium bibir yeoja itu lagi. Dan lagi, lagi, lagi. Sampai Yoochun mencium nya berpuluh-puluh kali. Dan membuat undangan yang hadir semakin riuh dan bersorak-sorai
“YAK! PARK YOOCHUN! SHIM CHOHEE! SANA KE RUANG GANTI TAEYEON KALO MAU CIUM-CIUMAN KAYA GITU” bentak Changmin, Yoochun dan yeoja itu menoleh ke arah nya lalu tertawa garing. Dengan segera Yoochun menarik yeoja itu ke ruang ganti milik Taeyeon untuk melepas rindu berdua
Flashback end
“Katanya kau sibuk, kenapa ada di sini?” tanya Yoochun, wajah nya datar. Namun tidak bisa membohongi rasa bahagia nya melihat yeoja yang di cintainya datang
“Kau tahu, aku lulus 3 bulan lebih cepat. Sebenar nya, aku sudah lulus. Sibuk itu hanya alasan ku saja untuk menyiapkan kejutan ini”
Yoochun membelakakan matanya, “3 bulan? Apa selama itu kau terus berbohong padaku kau sibuk? Aish, kau tidak tahu apa aku begitu merindukan mu”
Yeoja itu tertawa kecil, “Aku tahu Ahjusshi, sangat tahu”
“Ya! Panggil Oppa!” seru Yoochun, namja itu memang agak risih kalau di panggil Ahjusshi, “Rasanya aku harus mengajarimu memanggilku Oppa bukan Ahjusshi lagi”
Yeoja itu menggeleng, “No Way!”
“Ya! Shim Chohee!”
“Ahjusshi, hilangkan sifat meneriaki ku seperti itu” umpat Chohee, “Kuping ku bisa pengang sepertinya”
Yoochun terduam lalu tertawa kecil, ia berdiri lalu merengkuh tubuh Chohee dalam pelukannya, “Aku merindukan mu” sahut Yoochun
“Nado” balas Chohee, “Kau tidak selingkuh kan?”
Yoochun melepas pelukannya, “Aigo…berapa umur mu Shim Chohee? 21 tahun kan? Kau pasti tahu tipikal namja tampan seperti ku ini pasti tidak selingkuh”
“Aku berfikir sebalik nya” umpat Chohee sambil tersenyum jahil, membuat Yoochun menatap nya tajam, “Aigo, maaf kan aku Ahjusshi”
Yoochun memeluk Chohee lagi dan yeoja itu membalas nya. Mata Chohee terbelalak begitu merasakan tangan Yoochun menyentuh leher nya dan memakai kan sesuatu di sana
Cring~
Chohee terdiam sambil memandangi kalung yang terpasang di leher nya. Yoochun tersenyum lalu melepas pelukannya.
“Ayo kita menikah”
Mata Chohee terbelalak, “Me…nikah? Aku masih 21 tahun Ahjusshi, jangan gila!”
“Aku tak gila! Aku Cuma ingin sesegera mungkin mengikat mu, agar kau tetap bersamaku selamanya. Aku terlalu mencintaimu Chohee, sangat mencintaimu” umpat Yoochun sambil berjongkok di lantai lalu wajah nya menatap Chohee dengan lembut, “Will you marry me?”
Chohee menutup mulut nya dengan tangan, air mata bahagia tumpah membasahi wajah nya yang di make up dengan natural itu. Yoochun berdiri lalu menghapus air matanya dan memeluk tubuh yeoja itu
“Will you marry me? Aku akan mengatakannya sekali ini saja, dan pada satu yeoja saja. Yaitu kau” sahut Yoochun sambil membelai rambut Chohee, yeoja itu membalas pelukannya
“Yes, I will. Je t’aime Ahjusshi” jawab Chohee. Yoochun melepas pelukannya lalu tersenyum dan mencium bibir yeoja itu singkat
“Je t’aime Aussi” bisik Yoochun lalu memeluk Chohee lagi, diam-diam. Changmin, Taeyeon, Donghae, Nyonya dan Tuan Shim, Krystal, Jungsoo, Shindong mengintip di balik pintu sambil tersenyum bahagia
***************
4 years later
“HUEEEE..HUEEEE” seorang yeoja berumur 4 tahun menangis keras di halaman belakang rumah keluarga Shim. Chohee menghampirinya dengan wajah panik
“Yeonmin? Ada apa? Aigoo…kakimu terluka” sahut Chohee sambil memegangi kaki Yeonmin, “Ahjumma bawa ke dalam rumah ya”
Chohee menggendong keponakannya masuk ke dalam rumah lalu menyerahkannya ke Changmin yang sedang bekerja untuk di obati. Dan Chohee sendiri kembali ke dapur untuk memasak lagi
Saat memasak, tiba-tiba Chohee merasakan seseorang memeluk nya dari belakang sambil menempelkan dagu nya di bahu yeoja itu
“Jagi, aku pulang”
Yeoja itu menoleh lalu mengecup singkat bibir namja yang memeluk nya, “Selamat datang Ahjusshi”
“Aish sudah ku bilang berapa kali jangan panggil Ahjusshi”
Chohee tertawa kecil, “Baiklah, selamat datang Park Yoochun”
Yoochun tersenyum puas lalu mencium pipi Chohee lama sekali, “Yeonmin kenapa?”
“Sepertinya dia terjatuh, aku sudah menyerahkannya ke Changchang Oppa untuk di obari” jawab Chohee, “Aku kasihan, Yeonmin selalu bermain sendiri di rumah. Kenapa sih Oppa tidak memasukannya ke playgroup”
Yoochun tertawa kecil, tiba-tiba sebuah ide jahil terlintas di pikirannya, “Jagi…aku pengen…”
“Pengen apa? Makan? Sebentar lagi siap kok”
Yoochun mematikan kompor nya cepat lalu menggendong Chohee ala bridal, “Aku ingin kita buat teman bermain nya Yeonmin, jadinya anak itu tidak sendiri lagi” sahut nya jahil lalu membawa Chohee naik ke lantai 2
“Aigo…Chunchun Oppa!! Jangan sekarang!!” seru Chohee sambil memukul Yoochun, namja itu menghiraukannya dan hanya tersenyum jahil
“Jangan menolak jagi!” balas Yoochun lalu menutup pintu kamar nya dan menguncinya, lalu merebahkan tubuh anae nya di atas kasur dan…
################SKIP###############AUTHOR POLOS MASIH 15 TAHUN##############
“Ya!! Chohee!! Yoochun!! Jangan berbuat ‘itu’ di siang bolong! Suara desahan kalian membuat ku tak tahan!” bentak Changmin sambil menggedor-gedor pintu kamar Chohee dan Yoochun. Yeonmin yang di gendong Changmin terlihat kebingungan
“Appa, kenapa mereka? Kenapa Ahjumma dan Ahjusshi mengeluarkan suara aneh?” tanya Yeonmin polos
Changmin membelakakan matanya, “Shim Yeonmin! Jangan dengarkan suara itu!” seru Changmin lalu kembali menggedor-gedor pintunya, “YA! KALIAN MAU BUAT ANAK KU INI DEWASA SEBELUM WAKTUNYA YA!”
“Bawel kau Hyung!” bentak Yoochun dari dalam kamar tanpa membuka pintu kamar nya, Changmin menghela nafas
“Ya Sudah!” seru Changmin, “Pastikan anak nya pria! Pastikan anak ku dan anak kalian akan menikah nanti!”
“Appa, aku akan menikah dengan siapa?” tanya Yeonmin setelah ia dan Appa nya kembali ke ruang kerja di lantai satu
“Kau akan menikah dengan anak Chohee Ahjumma dan Yoochun Ahjusshi” jawab Changmin sambil tersenyum
“Mereka punya anak?”
Changmin mengangguk, “Segera” jawab nya, “Apa kau sudah bisa membayangkan bagaimana anak mereka berdua nanti?”
Yeonmin tersenyum lebar, “Pasti tampan seperti Chohee Ahjumma dan baik seperti Yoochun Ahjusshi” jawab nya, Changmin tertawa. Ia ingat ketika masih sma dulu Chohee terlihat tampan bukan cantik, karena ia namja Ullzang
“Yah, semoga saja begitu” sahut Changmin lalu kembali mengobati luka Yeonmin yang tadi habis terjatuh
End