Fanfiction Category

Kamis, 29 September 2011

Perfect Couple / 완벽한 커플 3


Title                      : Perfect Couple (Best Couple) / 완벽한 커플
Length                  : Chaptered
Cast                      : Ma Sora, Lee Gikwang, Yong Junhyung, Kim Hyunjoong
Other Cast             : Kim Hyungjoon, Ahn Daniel, Ma Hyejin, Park Soon, Yang Yoseob, Soon Dongwoon, and Gikwang Parents
Author                   : Shin Hye Min
Disclaimer           : Next part 4 is final chapter. aku rasa masih panjang cerita ini, aku masih belum menentukan timing di mana Gikwang akan nembak Sora. Dan karena ini chapter ber cerita tentang saat mereka kuliah, makanya Cover nya ada perubahan, jadi nikmatin aja alur yang ada yah haha
Guest Star             : Yoga (Imagine cast), Choi Siwon, Jung Jessica
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
완벽한 커플
-Part 3-
3 Years later, Seoul University
Kelas sangat sepi hari itu, semua nya fokus memperhatikan dosen yang sedang menjelaskan lebih jelas tentang partitur dalam lagu, semua mahasiswa tampak serius, tidak serius juga, tepatnya mereka bosan, ada yang tidur ada juga yang asyik mendengarkan musik lewat ponsel nya.
Mereka memang selalu bosan jika dosen super dingin Choi Siwon sedang mengajar, memang Dosen Choi sangat tampan, tapi sikap dan perilakunya sangat dingin pada semua Mahasiswa.
Pria itu ada di sana, duduk di paling belakang sambil menempelkan kepalanya di atas meja, ia tidak tahan jika masuk dalam kelas Dosen Choi, baginya – Gikwang, berada di kelas Dosen Choi hanya membuang waktu.
Seandainya ia masih di sini…. Mungkin Gikwang tidak akan bosan
Cklek!, pintu kelas terbuka, seorang gadis berjalan menuju Dosen Choi. Gadis itu membungkuk dan menyerahkan selembar kertas, Dosen Choi mengerti lalu menatap murid-murid nya
“Semua nya, tolong perhatiannya. Hari ini ada Mahasiswi baru pindahan dari Indonesia” sahut Dosen Choi tetap pada nada suara nya yang dingin
hh… Indonesia, semakin mengingatkan ku padanya, batin Gikwang sambil mencoba memejamkan matanya
“Silahkan perkenalkan dirimu”
Gadis itu tersenyum kemudian membungkuk, “Hello, I want to Introduce my self, my name is Ma Sora, you can call me Sora, I’m 20 years old, I’m from Indonesia, Nice to meet you all
Gikwang tersentak, nama itu? Nama yang ia kenal. Nama seorang yeoja yang sangat penting, ia mengangkat kepalanya dan mendapati seorang gadis berambut panjang dan bertubuh tinggi sedang berdiri di samping dosen Choi sambil tidak henti-henti nya memberikan senyuman
“Ma Sora, dari catatan yang ku dapat, kau dulu sekolah di Seoul, lalu pindah ke Indonesia, dan sekarang kembali lagi. Apa alasannya?” tanya Dosen Choi keheranan
Sora tersenyum tipis, “Saat di Indonesia aku menyadari, betapa salah nya aku pindah kesana. Aku melupakan suatu hal yang penting di sini. Dan aku akan memperbaiki semuanya dengan kembali ke sini”
“Baiklah, bangkumu ada di sebelah Lee Gikwang yang pakai anting warna hitam” sahut Dosen Choi, Sora mengangguk lalu berjalan ke belakang dan menghampiri Gikwang
Dia duduk di sebelahku?
Sora duduk di sebelah Gikwang tanpa menatap pria itu sedikitpun, yang membuat Gikwang sedikit terkejut adalah Sora yang tiba-tiba mengeluarkan ponsel dan mencolokan headset lalu menempelkannya ke salah satu telinga nya.
Dia…berubah?
Sora melirik ke arah Gikwang lalu menyerahkan headset yang sebelah lagi
“Mau?”
Gikwang terdiam sebentar kemudian mengangguk agak kikuk. Sora menempelkan headset itu di telinga Gikwang lalu menggeser duduk nya sedikit
Long time no see” sahut Sora, Gikwang hanya mengangguk
 “Kenapa kau pergi….tanpa memberitahuku?”
“Hm….aku tidak ingin siapapun tahu” sahut Sora, “Memangnya kenapa? Kau tidak suka?”
“Tapi Junhyung tahu” cibir Gikwang
“Aish, Junhyung-a memang tidak bisa jaga rahasia” sahut Sora dengan nada pelan, lagu Lies – Big Bang mengalun di telinga mereka berdua, entah kenapa rasanya hati Gikwang jadi lebih baik dari biasanya. Apa ini karena Sora kembali?
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Niel tidak melepaskan pelukannya, ia terus memeluk Sora sampai gadis itu sedikit merasa risih sekali. Jelas saja, Niel sampai sekarang masih seorang artis dan Sora hanya orang biasa, banyak sekali gadis-gadis iri melihat Sora
“Niel-a….lepaskan”
“Eh…tumben sekali? Dulu, kau selalu memanggilku tanpa embel-embel ‘a’ atau ‘ssi’?” tanya Niel, “Kau berubah sekali Sora-a, kau semakin cantik”
Sora tertawa kecil, “Terima kasih Niel, kau juga berubah, makin keren” sahut Sora, “Ah, rindu sekali aku dengan Seoul”
Niel tersenyum, “Merindukan Seoul? atau merindukan Gikwang?” tanya nya dengan nada jahil, sontak Sora menatap nya dengan tatapan tajam
“Hyaa! Ahn Daniel, berhenti menyebut nama itu. Itu masa lalu” sahut Sora sedikit memekik, ia berdiri lalu menyilangkan tangannya, “Aku kembali bukan untuk dia oke, aku ingin kembali karena sudah tidak tahan dengan keluarga Eomma di sana”
“Benarkah?”
Sora terdiam sebentar kemudian menghela nafas dan duduk kembali, “Tidak tahu juga, rasanya di sana dan di sini sama saja, di otak ku hanya ada dia”
Niel tertawa kecil, “Tuh kan benar” ujar nya, Sora hanya terdiam sambil melirik ponsel nya
“Niel, aku ada urusan, pergi dulu ya” sahut Sora lalu bergegas berjalan keluar dari kampus
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sora berdiri di depan sebuah kafe sambil menatap jam, tidak lama sebuah mobil berhenti tepat di depannya, seorang pria turun lalu tersenyum dan melambai ke arah Sora, pria itu wajah nya sedikit Korea, tapi sedikit sekali, wajah nya lebih ke orang Indonesia, ia memakai kacamata, rambut nya pendek, kulit nya putih, dan badannya jangkung
“Sudah lama?” tanya pria itu, Sora menggeleng
“Ayo” ujar Sora lalu mengajak pria itu masuk ke dalam kafe, mereka duduk di dekat jendela. Mereka memesan dua gelas white cofee dan dua potong double chocolate cake
Pria itu mengeluarkan ponsel nya, “Ibu dan Ayah kirim salam untuk kamu” sahut nya, “Saga juga titip salam, selama kamu di Indonesia, kamu gak pernah mampir ke rumah sih”
Sora tersenyum kemudian tertawa, “Maaf, bilang pada Ahjusshi dan Ahjumma lain kali main ke Seoul” ujar Sora, “Bagaimana kabarmu? Aku terkejut kamu menyusulku ke Seoul”
“Beneran?” tanya pria itu dalam bahasa Indonesia, “Kalau iya, aku salah tingkah banget nih”
Sora mengernyit, “Kamu jangan terlalu percaya diri dong” tambah Sora sambil tertawa, Sora sama sekali tidak menyadari kalau Gikwang sedang melihat nya dari jauh. Pria itu mengepalkan tangannya lalu masuk ke dalam kafe itu. Ia berdiri di depan keduanya dengan tatapan dingin
“Sora”
Sora menengok, “Oh, Gikwang” sahut nya, “Sedang apa di sini? Bersama yeojachingu mu?”
Gikwang tediam lalu menggeleng, “Dia siapa?”
“Oh, dia” sahut Sora, “Kenalkan, ini namjachingu ku, namanya Yoga. Kim Yoga, dia keturunan Korea Indonesia”
Pria itu menatap Sora kemudian menatap Gikwang, “Hai, aku Yoga”
“Ah, Yoga-a. sepertinya Hyejin Eonnie sudah menunggu di rumah, bisa kau antarkan aku pulang?” tanya Sora, pria itu – Kim Yoga hanya mengangguk lalu berdiri, “Gikwang, aku pulang dulu ya. Annyeong, sampai bertemu di kampus” tambah Sora lalu keluar dari kafe.
Sesampainya di Mobil, Yoga menyalakan mesin mobil lalu menatap Sora, “Kamu kenapa sih? dia yang bikin kamu patah hati? Aku kan bukan cowok kamu”
Sora menatap Yoga, “Jeongmal Mianhae Yoga-a, aku tidak ingin dia terus ada di hadapanku, kau mau lihat sepupu paling cantik di dunia ini bimbang? Tidak kan?”
Yoga mengernyit lalu mendesah kemudian menjalankan mobilnya, “Kamu emang gak pernah mau jujur sama perasaan sendiri”
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Gikwang sampai di Dorm nya lalu menendang pintu keras-keras, ngilu sangat terasa setelah menendang pintu.
“Kau kenapa lagi?”
“Yoseob, tidak. Tidak apa-apa” sahut Gikwang lalu duduk di sofa sambil meminum air putih yang ada di meja
“Cerita saja” sambung Junhyung lalu melompat duduk di samping Yoseob, Gikwang hanya tersenyum kemudian mendesah panjang
“Selama ini aku menyukainya, tapi sekarang dia sudah punya orang lain” sahut Gikwang, “Sora, hari ini dia jadi Mahasiswi baru di kampusku, aku senang dan terkejut, setidaknya aku tidak perlu repot-repot merengek ingin adakan tour di Indonesia lagi. Tapi ternyata, dia datang kemari membawa namjachingu nya”
“Sora sudah kembali?” tanya Junhyung, “Dan…kau masih menyukainya?”
“Masih! Dan selamanya akan tetap seperti itu” desis Gikwang, “Apa aku sudah gila Hyung, padahal banyak sekali gadis di Korea, dan aku tetap tergila-gila dengannya”
Junhyung dan Yoseob tertawa kecil
“Akan aku cari tahu siapa dia” sahut Junhyung, “Lebih baik tenangkan dirimu My Yeobo Kwangie”
Gikwang bergidik kemudian menjauh dari Junhyung, “Hya!! Yeobo mu itu hanya Soon, hanya Park Soon” bentak nya hingga Junhyung dan Yoseob tertawa
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Hari ini tes bernyanyi, baik. Ma Sora, kau yang pertama” sahut Dosen Choi dengan nada dingin seperti biasanya. Sora maju lalu duduk di depan sebuah grand piano berwarna putih,  Gikwang melihat nya dengan harap-harap cemas mengingat dulu saat sma Sora cukup benci musik
Sora! Hwaiting!, batin Gikwang. Entah kenapa Sora seperti mendengar perkataan Gikwang, ia menatap pria itu kemudian tersenyum keci
Inikah Cinta
Ketika aku tidak bisa tidur karena memikirkan mu
Ketika aku sakit yang di pikiran ku hanya dirimu
Ketika aku marah padamu, aku masih tetap mengingat mu

Saat ku sadari, aku benar-benar mencintaimu
Aku rela, melakukan apapun untukmu
Segalanya, aku rela
Terima kasih telah memberikan cinta untuk ku
Aku bersyukur bisa mencintaimu
Aku mencintaimu
Hanya mencintaimu
Semua bertepuk tangan mendengar permainan Sora, Gikwang pun tersentuh. Gadis itu banyak berubah setelah 3 tahun di Indonesia.
“Berikutnya Lee Gikwang”
Gikwang berdiri lalu berjalan menuju Sora, gadis itu berdiri lalu berjalan melawan arah. Mereka berpapasan lalu saling bertatapan, Sora tersenyum kecil
“Lee Gikwang, Hwaiting!” sahut Sora pelan lalu berjalan melewati Gikwang
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Gikwang duduk di sebuah bar, ia sendirian di sana. Hal sama yang pernah Sora lakukan juga, Gikwang hanya minum satu botol bir dan terus terdiam. Ia terus mengingat wajah bahagia Sora bersama pria bernama Kim Yoga itu
Ah, lebih tampan aku daripada dia, tapi kenapa dia yang di pilih
Gikwang meneguk bir nya lagi, kemudian mendesah, tiba-tiba
“Kwangieee!!”
Gikwang tersentak, kemudian menatap gadis yang memeluk nya dari belakang, “Jessica Jung?”
“Ya, ini aku? Kenapa? Kaget ya?”
“Bukan tapi—“
Jessica tersenyum, “Ayo kita minum, aku mau curhat nih”
Gikwang terdiam kemudian tersenyum lalu mengangguk, ia tidak menyadari kalau Sora berdiri di ambang pintu bar, hati gadis itu entah kenapa terasa sakit melihat pemandangan itu, kemudian ia memutuskan keluar dari bar
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sora berlari, terus berlari hingga ia sampai di tempat sepi, ia duduk di sebuah bangku taman, air matanya tidak dapat lagi di bendung, ia menangis sambil menutup wajah nya dengan tangan
Apa tuhan menghukum ku? aku membohongi Gikwang kalau Yoga itu namjachingu ku, dan sekarang dia punya yeojachingu sungguhan. Apa ini hukum karma?
Seorang pria memberikan sapu tangan pada Sora, gadis itu menaikan kepalanya kemudian tersentak mendapati Junhyung yang ada di sana
“Gwenchana?” tanya Junhyung lembut, air mata Sora kembali mengalir
“Junhyung-a” desis Sora kemudian menangis, Junhyung menenangkannya, ia menepuk pundak gadis itu kemudian mengusap kepalanya
“Ada apa?”
“Junhyung-a…aku…apa aku harus terus begini?” tanya Sora, “Apa aku harus selalu mengalah demi kebahagiaan orang lain, apa aku harus egois” sahut nya sambil menangis, “Pertama, aku mengalah demi kebahagiaan mu dengan Soon, meskipun aku sakit. Dan sekarang, apa aku harus mengalah demi kebahagiaan Gikwang? Aku menyukainya Junhyung-a”
Junhyung terkesiap, “Kau menyukainya?”
“Ya, bodoh aku baru menyadarinya” sahut Sahut Sora
“Tapi…bukannya kau punya pacar?”
Sora menatap Junhyung, “Oh pasti Yoga” sahut Sora, akhirnya ia menceritakan semuanya pada Junhyung, sehingga lelaki itu sedikit terkejut
“Sora, aku tidak bisa berbuat apa-apa” sahut Junhyung, “Kau yang harus menyelesaikan percintaan aneh ini”
Sora menghapus air matanya tersenyum tipis, “Gomawo Junhyung-a” sahut nya dan di balas senyuman oleh Junhyung. Tiba-tiba ponsel Sora berbunyi
“Yeoboseyo….”
“Ah maaf, pemilik ponsel ini mabuk di bar kami. Bisakah kau menjemputnya di sini?”
“Hm, baiklah..aku ke sana” Sora menutup ponsel nya kemudian menatap Junhyung, “Aku harus pergi ke suatu tempat, sampai ketemu Junhyung-a”
Junhyung mengangguk, “Aku tunggu hasilnya”
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sora masuk ke dalam sebuah bar, seorang pria berpakaian modis menghampirinya kemudian tersenyum ramah
“Anda pasti temannya?” tanya pria itu, Sora hanya mengangguk
“Maafkan dia sudah membuat repot” sahut Sora lalu membungkuk
Pria itu memapah pria mabuk itu ke dalam mobil nya, Sora mengambil alih kemudi kemudian menyalakan mesin mobil
“Gamsahabnida” sahut Sora lembut
“Ne, Cheonma.. hati-hati di jalan” sahut pria itu kemudian menatap kepergian mobil Sora menuju jalan raya
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sora menghentikan mobil nya di depan sebuah Apartemen besar, ia menekan sebuah nomor kemudian menekan tombol call
“Yeoboseyo.. Dongwoon, masih ingat aku? Aku Ma Sora… hyung mu mabuk berat, kami ada di bawah, bisa kau bantu aku memapah nya? Baik… Gomawo Dongwoon”
Tidak lama, sosok seorang namja berambut pirang keluar dari Apartemen menuju mobil, Sora keluar kemudian tersenyum pada Dongwoon
“Sunbae, lama tidak bertemu” sahut Dongwoon, “Mana Gikwang hyung?”
Sora menunjuk mobil, Dongwoon membuka pintu mobil kemudian memapah Gikwang, “Gomawo sunbae”
“Cheonma..” sahut Sora, “Jangan beri tahu Gikwang, aku yang mengantarnya”
“Eh tapi….”
“Kumohon” pinta Sora dengan nada memelas, akhirnya Dongwoon mengangguk setuju, “Gomawo Dongwoon, aku pulang dulu” Sora keluar dari daerah Apartemen kemudian pulang dengan taksi, di sepanjang jalan Sora terus memikirkan keadaan Gikwang. Apa ia benar-benar sudah melupakannya? Apa Gikwang menyukai Sora hanya main-main? Sepanjang jalan Sora kalut akan pikiran itu
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Yoga duduk di samping Sora sambil menyilangkan tangannya, “Gak kuliah?”
“Lagi tidak nafsu”
“Kuliah kok kaya makan” cibir Yoga sambil membuka majalah, “Eh, gimana kabar cowok itu?”
“Siapa?”
Yoga mendesah, “Lee Gikwang, siapa lagi” ujar nya, “Aku ngerasa gak enak waktu kamu bilang aku ini cowok kamu”
Sora terdiam sejenak kemudian memindahkan chanel tv yang sejak tadi ia tonton, “Lalu aku harus bagaimana?”
“Memendam rasa cinta itu emang sakit, tapi lebih sakit lagi kalo kamu gak nyatain perasaan itu” sahut Yoga, “Kamu ngerti kan maksud aku? Sekarang sih terserah kamunya, maunya gimana”
“Kamu benar” sahut Sora lalu mengambil jaket nya dan keluar dari rumah
“Yaa, Yoga-a. Sora mau kemana?” tanya Hyejin dan Hyunjoong kompak dari arah dapur
Yoga tersenyum, “Menuntaskan apa yang harus di tuntaskan”
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sora berlari-lari mengitari kampus mencari seorang namja yang sangat ingin di temuinya, dan akhirnya gadis itu menemukannya. Sedang duduk di bangku taman kampus sendirian. Di temani dengan segelas kopi dan buku musik
“Gikwang” panggil Sora lirih, pria itu tersentak kemudian berdiri menatap Sora dengan tatapan bingung
“Wae?” tanya Gikwang
Sora terdiam sebentar, lidah nya kaku dan tidak bisa bicara, menatap pria itu rasanya sudah membuatnya sedih. Kulit nya memucat, akhir-akhir ini Gikwang memang hiatus dari beberapa kegiatan Beast karena kondisi kesehatannya yang sedikit menurun
“Sora, gwenchana?”
“Ah, gwe…gwenchana” sahut Sora, “Gikwang, aku ingin bertanya sesuatu”
“Apa?”
Sora menelan ludah nya bulat-bulat, “Apa….kau pacaran dengan gadis berambut pirang itu?”
“Oh…Jessica? Memang apa urusannya denganmu?” tanya Gikwang ketus, Sora terdiam menatap pria itu, Gikwang bersikap sangat dingin padanya, gadis itu mencoba menatap Gikwang sambil menahan tangis nya dan menyunggingkan senyum tipis
“Aku tidak pernah menanyakan hubungan mu dengan Kim Yoga, untuk apa kau tanya hubunganku dengan Jessica?” tanya lagi Gikwang, Sora tidak bisa menahan tangis nya lagi, orang yang ia cintai berbalik berubah dingin kepadanya.
“O…oh ya, kau benar” sahut Sora, “Aku hanya penasaran saja, sudah ya, Annyeong” tambahnya lalu berbalik dan berlari menjauh, Gikwang menghela nafas panjang kemudian terduduk lemas di tanah
Aku harus membunuh perasaan ku padanya.
“Ada apa?” tanya Junhyung membuyarkan lamunan Gikwang, “Jangan duduk di tanah”
“Hyung, aku bersikap dingin pada Sora. Aku bilang kalau Jessica itu yeojachingu ku” sahut Gikwang, “Aku harus membunuh perasaanku padanya”
Junhyung menatap Gikwang lekat-lekat, sebelum akhirnya
Pletak!!
Junhyung memukul Gikwang dengan buku, pria itu meringis kesakitan, “Yaa..Hyung, apa yang kau lakukan”
“Pabo…Pabo kau Lee Gikwang” bentak Junhyung, “Sora menyukaimu, aku tahu itu. Dia bertanya padamu untuk memastikan apakah kalian benar-benar pacaran atau tidak, aish pabo…pabo pabo pabo!!”
Gikwang melebarkan matanya kemudian bangun dari duduk nya dan berlari menyusul Sora keluar kampus, Junhyung hanya menghela nafas kemudian membereskan barang-barang Gikwang
“Pasangan bodoh, tapi…at last, ku pikir mereka adalah Perfect Couple”
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lee Gikwang aku benci kau, kau bilang mencintaiku. di saat aku mulai mencintai mu, kau hempaskan aku ke tanah seolah tak pernah mencintaiku, rasanya sakit sekali tahu. Arrgh… one of the hardest things in life is watching the person I love, love someone else…aish aku benci kau Lee Gikwang
Sora terus berlari sambil menangis, sudah cukup. Ia harus melupakan Gikwang, pria itu selalu saja membuat perasaannya aneh dan kacau balau, baginya Gikwang adalah malapetaka terbesar di hatinya
“Sora!” Gikwang berteriak memanggil nama Sora, pria itu berlari menghampiri Sora namun gadis itu berlari makin cepat
“Sora, tunggu aku” teriak Gikwang, “Sungguh Sora, aku lelah sekali”
Sora makin mempercepat larinya, sampai ia menerobos lampu merah. Sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi, dan Sora terlempar ber meter-meter ketika mobil itu menabrak tubuh jangkung nya
Semua nya hitam dan Sora hanya bisa memejamkan matanya
-To Be Continued-

Perfect Couple / 완벽한 커플 2


Title                        : Perfect Couple (Best Couple) / 완벽한 커플
Length                     : Chaptered
Cast                        : Ma Sora, Lee Gikwang, Yong Junhyung, Kim Hyunjoong
Other Cast             : Kim Hyungjoon, Ahn Daniel, Ma Hyejin, Park Soon, Yang Yoseob, Soon Dongwoon, and Gikwang Parents
Author                   : Shin Hye Min
Disclaimer             : Hola, akhirnya part 2, masih sama, aku ngambil dari beberapa games #whatif dari salah satu fanbase Korea yang followers nya cukup membludak *halah*, dan lagi-lagi aku buat cerita aneh tentang daerah Hongdae yang banjir parah haha-_-, yaudah happy reading aja ya
----------------------------------------------------------------------------------------------
완벽한 커플
-Part 2-
“Tidak perlu, terima kasih” sahut Sora sambil melambai-lambaikan tangannya, “Yang ku perlukan sekarang adahal sepatu, dan kau bisa antarkan aku ke rumah Niel atau Jisook”
“Niel dan Jisook adalah seorang Hallyu star sama seperti aku, lupa?” tanya Gikwang, “Dan mereka tinggal di Dorm”
Sora mendesah panjang, Eomma Gikwang muncul dari balik pintu ruang tengah kemudian menepuk bahu Sora
“Lebih baik, kau menginap di sini. Eonnie mu juga sudah bilang di sana banjir, keadaan di luar terlalu berbahaya”
“Tapi Ahjumma-“
“Ada kamar kosong di sebelah kamar Gikwang, ayo biar ku antar” sahut Eomma Gikwang lalu mengajak Sora naik ke lantai dua, Appa Gikwang berdiri di samping putranya sambil memasang senyum jail
“Sebenarnya kau taruh dimana sepatu itu?”
Gikwang menatap Appa nya kemudian balas tersenyum jail, “Ada deh, yang jelas hanya aku yang tau” sahut nya lalu naik ke lantai dua
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sora di bawa ke sebuah kamar yang cukup luas, Eomma Gikwang menutup kamar nya agar suara mereka tidak terlalu terdengar dari luar
“Ah, akhirnya Gikwang membawa gadis ke rumah” sahut Eomma Gikwang sambil menghempaskan dirinya ke ranjang
Sora terkejut, “Benarkah? Apa Gikwang tidak pernah punya pacar?”
“Gikwang pacaran tidak lebih dari 1 bulan”
Cih, playboy
Sora tersenyum, “Aku merasa sangat tersanjung menjadi gadis pertama yang di ajak Gikwang ke rumahnya”
“Kau tahu Sora-a, aku ingin sekali punya anak perempuan” sahut Eomma Gikwang, “Kadang kala aku selalu mengutuk diriku sendiri kenapa tidak bisa punya anak perempuan, tapi setelah Gikwang berkembang sebagai pria yang makin dewasa dan menganggumkan, aku merasa bersyukur telah melahirkannya”
Sora tersenyum lagi, Eomma Gikwang memang sangat lembut dan hangat, juga pengertian, malam itu mereka berdua larut dalam obrolan panjang, mereka membahas macam hal, mulai dari baju, tempat hang out zaman dulu dan sekarang, juga soal Gikwang dan sifat-sifat buruknya, berkat Eomma Gikwang, Sora jadi banyak tahu tentang laki-laki itu.
Dan laki-laki itu tidak seburuk yang ia pikirkan
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Gikwang membuka pintu kamar perlahan lalu mendapati seorang gadis tengah terlelap tidur, Gikwang duduk di samping ranjang lalu menatap gadis itu lekat-lekat, gadis itu imut seperti bayi, kulit nya putih, rambut nya hitam tergerai.
Gikwang menyentuh kepala gadis itu kemudian membelai rambutnya
“Tadi Eomma bilang apa saja? Pasti dia menjelek-jelekan aku”
Tangan Gikwang turun ke wajah gadis itu kemudian mengusap pipinya pelan
“Kau cantik sekali ketika tidur”
Tangan pria itu turun lagi memegang bibir merah gadis itu, Gikwang mendesah
“Aku ingin segera mengakhiri pertengkaran konyol kita itu, setiap hari… kau tidak pernah bersikap lembut padaku, apa di otakmu itu hanya Junhyung-hyung? Apa di otak mu tidak ada ruang sedikitpun untuk memikirkan…aku?”
Gikwang menggenggam tangan gadis itu erat dengan kedua tangannya
“Aku sudah lelah melihat ekspresi seolah-olah kau menginginkan Junhyung-hyung kembali mencintaimu” sahut Gikwang, pria itu mendekatkan wajahnya kemudian mengecup dahi gadis itu lembut
“Saranghae…Ma Sora”
Gikwang membetulkan letak selimut Sora kemudian keluar dari kamar dan menutup pintunya, pria itu tidak sadar, sebenarnya Sora mendengar semua perkataannya barusan. Gadis itu terbangun kemudian menutup mulutnya dengan kedua tangan
Dia benar-benar menyukaiku?
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Gikwang berangkat sangat pagi menuju Dorm, sehingga Appa nya yang bertugas mengantar Sora pulang, banjir sudah sedikit surut, hanya sebatas mata kaki orang dewasa, orang-orang juga sudah kembali ber aktivitas seperti biasa, tapi rasanya agak aneh melihat seluruh warga Korea mengenakan sepatu boots tinggi anti air.
“Ahjusshi disini”
Appa Gikwang menghentikan mobilnya kemudian mereka berdua turun, Sora membungkuk kemudian tersenyum
“Gamsahabnida Ahjusshi, sudah mengatar pagi-pagi kau pasti mengantuk”
Appa Gikwang menggeleng, “Lain kali mampirlah lagi ke rumah kami, kau boleh mengomeli anakku, toh itu semua membuat dia sadar kalau dia itu kurang pandai”
Sora terkikik, “Baiklah kalau begitu, aku permisi. Annyeonghaseo”
Sora masuk ke dalam rumah dan Appa Gikwang masuk kembali ke mobil dan memacu mobilnya kembali di jalan
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sora duduk di taman sekolah bersama beberapa temannya yang bukan artis, sebentar lagi ujian dan mereka akan membahas beberapa materi bersama-sama
“Ma Sora?”
“Ne—“ perkataan Sora berhenti, kerongkongannya tercekat, pria itu menghampirinya lagi setelah sekian lama mereka tidak pernah bertemu bahkan bicara
“Sora, bisa kita bicara? Aku..um, mau cerita soal hubunganku dengan Soon”
“Oh, aku bisa. Tapi tidak lama Junhyung-a” sahut Sora lalu mengikuti langkah Junhyung yang semakin menjauh dari teman-temannya, Sora yakin teman-temannya bingung kenapa namjachingu sahabatnya itu datang menghampiri Sora lagi. Padahal Sora sudah sangat sakit hati
Junhyung membawa Sora ke halaman belakang sekolah dekat dengan lapangan basket, mereka duduk di sebuah bangku yang cukup strategis dan tidak terlihat dari lapangan basket
“Jeongmal Mianhae Sora-a, sudah menganggu waktu belajarmu” sahut Junhyung, Sora hanya menggeleng
“Sora-a, hubunganku dengan Soon-a tidak pernah berjalan dengan semestinya bagaimana ini” desah Junhyung mulai curhat, “Soon akhir-akhir ini menjauh dariku karena aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku, dia terlalu cemburu karena aku dekat dengan banyak member Girlband dari manajemen ku, dan waktu itu dia menumpahkan semua emosinya dan pergi meninggalkanku, sampai sekarang kami belum berkomunikasi lagi”
Dulu aku juga seperti itu Junhyung-a, hanya saja aku bisa menahannya
Sora tertawa lirih, “Dia benar-benar sangat mencintaimu rupanya” sahut gadis itu, “Betapa beruntung nya kau bisa memilikinya”
Junhyung tertawa, tertawa yang sangat dipaksakan, entah kenapa sepertinya Sora sudah benar-benar melupakannya, dan kenapa rasanya hati Junhyung sangat sakit
“Apa kau sudah punya pengganti ku Sora-a?”
Sora menggeleng, “Aku memikirkan masa depanku dulu, soal pacaran akan ku kesampingkan untuk sementara”
“Kukira Gikwang sudah…”
TEETT!!! TEEEETTTT!!!
Bel berbunyi, Sora bangkit dari kursinya kemudian tersenyum kepada Junhyung, “Aku pergi dulu, hari ini aku ada kelas musik, Annyeong” sahut nya lalu pergi meninggalkan Junhyung yang masih duduk seperti batu di sana
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sora duduk di sebuah bar sendirian, lampu-lampu menyala redup meninggalkan kesan romantis bagi pasangan yang datang ke sana
Tapi tidak dengannya
Bar ini adalah kenangan manis sekaligus buruk untuk Sora, di Bar ini Junhyung menyatakan cinta pada nya dan di Bar ini juga, Junhyung mengakhiri semuanya. Sora selama ini terus berpikir, apa salahnya ia? Ia sudah sangat perhatian pada Junhyung, mendukung segala keputusan namja itu, selalu mengingatkan namja itu untuk tidur cukup, banyak olahraga, dan terus fokus pada impian, tapi kenapa namja itu malah mencampakannya?
Sekarang memori itu hanya jadi kenangan belaka
“Ma Sora?”
Sora menengok ke asal suara barusan dan mendapati Yang Yoseob dan Ahn Daniel sedang memperhatikannya
“Ah, kalian…ayo duduk”
“Sora-a kau mabuk?”
Sora menggeleng sambil tertawa, Niel melihat di meja ada dua botol besar bir, Sora benar-benar mabuk
“Sora-a, kau belum pernah minum bir. Kau pasti mabuk” sahut Niel lalu mengguncang-guncangkan tubuh nya, tetapi Sora hanya tertawa, Yoseob dan Niel saling melempar pandangan, Yoseob mengambil ponsel dari sakunya kemudian menekan sebuah nomor
“Yeoboseyo….bisa datang kemari? Ma Sora mabuk berat?...baik, cepat ya”
Sembari menunggu pertolongan datang, Yoseob dan Niel meladeni tingkah konyol Sora yang sudah 100% mabuk.
Seorang pria masuk terburu-buru kedalam Bar, Yoseob dan Niel memandangnya dengan tatapan bahagia sekaligus lega
“Tolong ya, meskipun aku sahabatnya, aku angkat tangan kalau dia sudah mabuk” sahut Niel lalu membantu pria itu memapah Sora
“Aku harus bawa dia kemana? Kalau ke rumahnya, pasti Hyejin Eonnie, dan calon suaminya yang super keras itu menuduhku telah berbuat macam-macam”
“Hm, kau pikirkan sendirilah Kwangie” sahut Yoseob, pria itu bergidik geli mendengar sebutan tadi
“Gikwang, gomawo sudah mau menolong kami” sahut Niel, pria itu – Gikwang hanya mengangguk pasrah kemudian membawa Sora keluar dari bar menuju mobilnya
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Gikwang menghentikan mobil nya di pinggir pantai kemudian menatap Sora yang sudah tertidur pulas di pundaknya, Gikwang tersenyum kemudian membelai wajah Sora sayang.
“Aku senang kau merepotkanku, setidaknya bukan Junhyung yang menolongmu, tapi aku” sahut Gikwang bangga, “Entah sejak kapan aku menyukaimu Sora, rasanya perasaan ini mengalir seiring waktu berjalan, aku mulai memandangmu sebagai seorang yeoja yang sangat tegas, cantik, tinggi, manis, pandai, dan juga memiliki kharisma, aku sudah gila karenamu”
“Hng…”
Gikwang tersentak, “Gadis ini terbangun?”
“Hhh…kenapa….Oppa, jahat….jebal” sahut Sora, matanya masih tertutup, sepertinya hanya mengigau
“Sora-a, gwenchana?”
“Oppa…aku…pasti bisa” sahut Sora, “Mendapatkan….yang…lebih…baik…daripada…kau Junhyung-oppa”
Dia bermimpi tentang Junhyung?
Gikwang tersenyum mendengar perkataan Sora barusan, ia mendekap gadis itu erat seolah tidak mau melepaskannya
“Sora, kau pasti bisa dapatkan yang lebih baik daripada Junhyung hyung” bisik Gikwang di telinga Sora, seulas senyum terukir di bibir gadis itu
“Berbahagialah….bersama Soon…Oppa”
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sora membuka matanya dan mendapati dirinya berada di kamar nya, Hyejin duduk di pinggir kasur kemudian tersenyum
“Sudah sadar?” tanya Hyejin kemudian memukul dahi Sora pelan, “Anak nakal, lain kali jangan mabuk-mabukan ya”
Sora tertawa renyah, “Kenapa aku sudah ada di rumah Eonnie?”
“Lee Gikwang mengantarmu, dia seperti pangeran keren sekali, menggendong mu bagaikan tuan putri” sahut Hyejin lalu mulai berangan-angan gak jelas
Sora terdiam, Gikwang mengantarnya? Tapi rasanya ia hanya sendirian di bar? Kenapa semua ini terasa aneh? Sudah begitu di mimpi Sora, gadis itu seperti merasa di dekap seseorang yang begitu hangat, memiliki kelembutan dan cinta di pelukannya, dia juga berbisik bahwa Sora bisa dapatkan yang lebih baik dari Junhyung, apakah itu suara Gikwang?
Sora tiba-tiba teringat akan kata-kata Gikwang saat di rumahnya, kata-kata yang menekankan bahwa pria itu menyukainya
Sora menatap Hyejin, “Lalu kemana Gikwang sekarang?”
“Dia sudah pulang, katanya dia harus istirahat” sahut Hyejin, “Saat sekolah besok, sampaikan terima kasih untuknya”
Sora mengangguk pelan lalu meneguk segelas air yang ada di atas meja
“Sora-a, kenapa kau dan Gikwang tidak pernah akur sih?”
Sora menatap Hyejin kemudian tertawa renyah, “Entahlah, kami tidak pernah akur”
“Hati-hati loh, nanti kau jadi menyukainya”
“Itu…tidak mungkin”
Hyejin tersenyum, “Ya sudah, Eonnie masak sarapan dulu ya, Hyunjoong dan Hyungjoon hari ini ada show jadi mereka pulang ke dorm”
Sora mengangguk mengerti lalu membiarkan Hyejin keluar dari kamarnya, setelah merasa aman, Sora menutup wajah nya dengan bantal kemudian menggerutu sendiri
Kenapa? Kenapa perasaanku jadi kacau balau begini sih, ah menyebalkan!!
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sora sedikit berubah akhir-akhir ini, entah kenapa tanpa dirinya sendiri sadari, ia sudah menjauh dari banyak orang, ia jadi pendiam, sangat jarang bicara pada temannya, apalagi bicara dengan temannya yang artis, seperti Niel, Jisook, dan Hyungjoon. Dan, ia jadi tidak pernah bertengkar dengan Gikwang, banyak orang yang bertanya, apakah mereka sudah berdamai? Atau mereka punya kesepakatan untuk tidak bertengkar lagi? Dan jawaban Sora hanyalah satu
Aku lelah bertengkar dengannya, aku ingin akhiri saja
Sora sedikit banyak pikiran, dan salah satu pikiran yang membuatnya berubah adalah perasaan Gikwang untuknya
Gadis itu tidak pernah menyadarinya, Sora kira Gikwang menyukai gadis setipe Min, atau Yoona yang sering ia katakan di depan teman-temannya, tapi semua itu salah
Gikwang menyukainya
Sora semakin stres jika mengingat kata-kata Gikwang malam itu, hatinya jadi merasa bimbang, kenapa hati Sora jadi seperti ini? Harusnya ia tidak terlalu memikirkannya karena ia tidak menyukai Gikwang
Tapi kenapa malah jadi seperti ini?
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Oi, Sora, kenapa wajahmu pucat begitu? Shok ya karena terpesona dengan ketampananku? Hahaha”
Sora melirik Gikwang yang duduk di pojok kantin bersama dengan teman-temannya, Sora hanya menghela nafas kemudian terus berjalan tanpa menghiraukan gurauan Gikwang barusan, merasa ada yang aneh, pria itu langsung mendekati Sora
“Oi, kau sakit?”
Sora menggeleng
“Lalu apa dong?” tanya Gikwang, tangan pria itu menyentuh dahi Sora dan seketika itu juga gelenyar panas mengalir di sekujur tubuh gadis itu
“Aku tidak apa-apa” desis Sora sambil menepis tangan Gikwang, “Apa mau mu?”
Gikwang terdiam sebentar kemudian tersenyum kecil, “Tunggu aku sepulang sekolah”
Gikwang berdiri kemudian kembali berjalan menuju kerumunan temannya, terdengar berbagai siulan dari arah manapun, Sora hanya bisa menunduk menutupi wajahnya yang sudah memerah
Apa dia akan mengatakannya?
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sora berdiri di depan sekolah, semua orang sudah pulang kecuali dirinya, Sora merasa Gikwang telah mengerjainya lagi, tapi kenapa tadi ia percaya dan nurut saja saat Gikwang menyuruhnya menunggu pulang sekolah
Langit mulai mendung, Sora membuka tas nya, dan sial! Ia tidak bawa payung, perlahan air hujan mulai turun, semakin deras, dan Sora tetap berdiri di sana meskipun tubuhnya sudah sangat basah
Gadis itu menatap jam nya, sudah jam lima, dan Gikwang tidak menampakan batang hidung nya, sekarang Sora benar-benar marah, ia berjalan menuju halte bis dengan badan basah kuyup, lalu naik bis pulang ke rumah
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Loh…hyung, ada di sini?”
“Hm…apa yang kau maksud Dongwoon, aku memang di sini sejak tadi, hujan turun deras ya di luar? Apa kau kebasahan?”
Dongwoon mengernyit, “Aku kira kau menemui Sora sunbae, tadi aku lihat dia berjalan menuju halte bis dengan terburu-buru, tadinya aku ingin mengantarnya tapi sudah pasti jawabannya tidak”
Gikwang terdiam sebentar kemudian matanya melebar, “Aku….aku lupa punya janji dengannya, aku lupa…pasti dia menungguku terlalu lama” sahut nya lalu mengambil ponsel dan menekan sebuah nomor, hasilnya nihil, orang yang di telpon Gikwang menolak menjawab telponnya
“Hyung bagaimana sih, kenapa bisa lupa?”
Gikwang terdiam sebentar kemudian memukul dahinya sendiri, “Pabo kau, Lee Gikwang”
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sora membuka matanya, pusing sangat terasa saat dirinya mencoba bangun dari tempat tidurnya, sial! Ia sakit di saat yang tidak tepat, hari ini ujian semester, dan Sora kehilangan kesempatan untuk mendapat nilai baik di pelajaran Ilmu Sosial dan Bahasa Korea.
Sora melirik ke meja, ponsel nya tergeletak di sana, dalam keadaan mati dan baterai sudah di copot, ia sengaja melakukannya, karena ia tahu Gikwang pasti akan menelponnya berpuluh-puluh kali hanya untuk sok minta maaf
Pabo! Kenapa aku percaya padanya
Sora merebahkan kembali tidur di sofa, kemudian memejamkan matanya, berharap ia bisa tidur, ternyata salah, ia malah tidak bisa tidur, malah bayangan Gikwang terus berputar.
Sora membuka matanya kemudian mendesah, ia mencoba bangun dari tempat tidurnya kemudian berjalan ke kamar mandi
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Sora-a….bukannya kau sakit?”
Sora mengangguk lalu duduk di samping Niel, “Aku ingin di sini, tapi tidak ikut ujian..maaf, padahal waktu itu aku berjanji padamu akan membantu saat Ilmu Sosial, tapi aku kehujanan dan sakit, Mianhaeyo Niel”
Niel menggeleng, “Sebaiknya kau pulang dan istirahat, Sora-a, besok Matematika!! Bantu aku ya”
Sora tertawa kecil kemudian tersenyum, “Niel, Hwaiting!!” sahut nya lalu berdiri dan berjalan menjauh dari Niel, langkah Sora terhenti ketika melihat Gikwang menghampirinya, ia buru-buru berbalik dan berlari semampunya, tapi terlambat, tenaga nya yang sekarang tidak cukup untuk berlari sejauh mungkin, Gikwang memegang tangannya kemudian menatap Soara dengan tatapan cemas
“Kau benar-benar menungguku kemarin?”
Sora terdiam, tangannya masih berusaha melepaskan diri dari tangan Gikwang
“Sora, maafkan aku, aku benar-benar lupa”
Sora tersenyum pahit, “Sudah kuduga kau akan bilang seperti itu, dengarkan aku Lee Gikwang, aku percaya padamu karena ku kira di antara kita tidak ada yang dipermasalahkan lagi, tapi ternyata kau mempermainkanku lagi, aku tidak suka sikapmu itu, kau selalu bertindak seolah-olah kau bisa mempermainkan siapa saja, tapi tidak dengan aku. Cukup kali ini kau mempermainkanku”
“Tapi Sora, dengarkan aku dulu—“
“Sudahlah Gikwang, aku tidak marah padamu, aku hanya merasa kecewa, kau sudah menghilangkan rasa percayaku padamu. Ku kira, kita bisa berteman baik, tapi ternyata tidak”
Sora menepis tangan Gikwang kasar kemudian pergi meninggalkan namja itu sendirian, sekujur badan Gikwang serasa dihantam ribuan pisau, badannya sakit, apalagi hatinya, ia tidak bermaksud mempermainkan Sora, ia benar-benar lupa akan janjinya yang ia buat.
Mianhae, Jeongmal Mianhae Sora, sebenarnya hari itu aku ingin mengatakan kalau aku menyukaimu, kenapa aku bisa lupa pada hal sepenting itu, hal yang mempertaruhkan hidupku dan kebahagiaanku, jeongmal Mianhae, Sora…
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sejak saat itu, Sora tidak pernah bicara lagi dengan Gikwang, ia sudah sangat membenci pria itu, hari demi hari dilewati, Sora tetap mengacuhkan segala yang Gikwang lakukan, semuanya baik-baik saja sampai hari terakhir Ujian semester…
Semua murid berhamburan keluar saat Ujian selesai, mereka akan menerima hasil ujian via pos, karena itu sekolah elit jadi mereka tidak perlu repot-repot datang ke sekolah hanya untuk mengambil hasil ujian.
Sora berpisah dengan Niel di jalan karena Teen Top hari ini ada latihan, Sora menyusuri jalanan Seoul sendirian, ia berjalan pelan sekali, seakan tidak rela jika berpisah dengan Seoul sebentar lagi
Ia sudah memutuskan akan sekolah di Indonesia setelah hasil Ujian di bagikan
Kesannya mendadak?
Memang, karena ide itu muncul juga mendadak, gadis itu sudah mengusrus semuanya, meskipun berat meninggalkan Hyejin, tapi Sora mengerti, tidak selamanya ia terus tinggal dengan Hyejin, suatu hari nanti Sora juga akan keluar dari rumah itu, karena Hyejin akan ber keluarga
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sora duduk di bangku sebuah taman lalu menghela nafas panjang, kenapa akhir-akhir ini hidupnya terasa hampa, apa karena Gikwang? Memang Sora jadi bawel kalau ada Gikwang di sampingnya
Kenapa Sora jadi memikirkannya?
“Sora?”
Sora terkejut, Yong Junhyung berdiri di depannya sambil membawa beberapa kertas
“Sedang cari inspirasi?”
Junhyung tersenyum lalu mengangguk, “Kau sendiri?”
“Sedang menikmati waktu?”
“Tidak biasanya” sahut Junhyung lalu duduk di samping Sora, gadis itu menatap Junhyung lalu menghela nafas panjang
“Aku…akan pindah ke Indonesia”
“Aku tahu, selama musim panas kan?” sahut Junhyung, “Hyungjoon sudah memberitahu beberapa orang, dia berkata ‘pengasuhku akan ada di Indonesia selama musim panas, oh tidak’” tambahnya sambil menirukan wajah aegyo Hyungjoon, Sora pun tertawa
“Aniyeo Junhyung-a, aku akan pindah ke sana, pindah sekolah, dan aku tidak tahu kapan kembali ke Seoul”
Mata Junhyung membulat, “Benarkah?”
Sora mengangguk, “Untuk sementara aku mundur dari kehidupan Seoul”
“Apa Gikwang tahu?”
Sora mengernyit, “Kenapa dia harus tahu?” tanya nya, sedetik kemudian ia terkesiap, “Aku lupa…dia menyukaiku”
“Kau mengetahuinya?”
“Dia pernah bicara saat aku tidur, tapi sepertinya dia tidak tahu kalau aku belum tidur, aku tidak sengaja mendengar”
Junhyung tersenyum kecil, “Bagaimana perasaanmu untuknya?”
Sora bergidik, “Entahlah, aku tidak tahu”
Junhyung kembali tersenyum, “Perlukah aku memberi tahunya?”
“Lebih baik….jangan, itu lebih baik”
Junhyung mengangguk, “Baiklah, aku tidak akan memberitahu siapapun, this is secret oke”
Sora tersenyum tipis, “Oh ya, bagaimana kabar Soon-a?”
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hari demi hari sudah di lewati, hari dimana hasil Ujian di umumkan pun tiba, pagi-pagi sekali Sora sudah mendapat hasilnya, di Sekolah tempat Sora belajar, jika hari hasil pembagian nilai tiba, semua murid akan ketakutan, semakin pagi tukang pos mengantar, maka semakin bagus nilai yang di dapat, kalau tukang pos datang siang? Bisa pikirkan sendiri
Nilai Sora sangat bagus, semua di atas rata-rata, Hyunjoong dan Hyejin pun mengucapkan selamat atas keberhasilan Sora, nilai Hyungjoon juga tidak mengecewakan, hanya saja ada satu hal yang mengecewakan
Sora akan pergi siang ini ke Indonesia
Semua barang sudah Sora persiapkan, ia hanya bawa beberapa pakaian, karena Orang tuanya sudah menyiapkan semuanya disana.
“Sora, kau yakin tidak perlu di antar?”
Sora berbalik lalu tersenyum, Junhyung juga hadir di rumahnya bersama Soon, gadis itu tidak henti-henti nya menasihati Sora agar hati-hati dan selalu menjaga diri, sebenarnya Sora dan Soon adalah teman baik, sebelum akhirnya Junhyung berpaling pada Soon.
“Terima kasih, Soon” sahut Sora, “Hyunjoong-a, tolong jaga eonnie, mungkin aku tidak datang pada pernikahan kalian, tapi aku pastikan Eomma dan Appa hadir”
“Kami mengerti Sora” sahut Hyunjoong dan Hyejin
“Hyungjoon, kau bisa tempati kamarku kalau sedang menginap, kau puas? Kau tidak perlu tidur berdua dengan Hyung mu lagi”
Hyungjoon melipat tangannya, “Ye, Hati-hati di sana…kalau ada gadis cantik, bilang padaku, kirimkan juga video untuk ku, kalau bisa yang lucu. Agar tidak bosan”
Sora mengangguk, lalu menatap Junhyung dan Soon, “Junhyung-a, Soon, terima kasih ya, maaf selalu merepotkan kalian dulu, jaga diri kalian baik-baik”
Soon dan Junhyung saling bertatapan kemudian kembali menatap Sora sambil tersenyum, “Pasti Sora” sahut Soon
“Sora-a, apa harus ku antar?”
“Tidak, aku naik taksi saja” sahut Sora lalu menarik koper nya, “Junhyung-a, ingat. This is secret oke, don’t tell Gikwang”
Junhyung mengangguk, mereka mengantar Sora sampai di depan taksi, setelah berpamitan Sora naik ke taksi, dan langsung menuju bandara, di perjalanan Sora membuka ponsel nya lalu menatap semua kontak yang ada di ponsel nya, semuanya sahabatnya, keluarganya di Seoul, dan sekarang harus ia tinggalkan.
Sora berhenti memencet keypad ponsel, dan menatap nama seorang namja, Lee Gikwang. Jantung Sora terasa sakit melihat nama namja ini, kenapa bayangan Gikwang selalu berputar di kepalanya, setelah mengetahui kalau Gikwang menyukai Sora, hal itu jadi beban tersendiri untuknya.
Air mata sedikit mengalir di pipi Sora, ia menghapus nya lalu menutup ponselnya dan menatap ke jendela
Semua akan baik-baik saja Sora, jangan pernah melihat ke belakang, kau pasti bisa, kau tidak menyukainya. Ma Sora, Hwaiting!!
-To Be Continued-