Title : Perfect Couple (Best Couple) / 완벽한 커플
Length : Chaptered
Cast : Ma Sora, Lee Gikwang, Yong Junhyung, Kim Hyunjoong
Other Cast : Kim Hyungjoon, Ahn Daniel, Ma Hyejin, Park Soon, Yang Yoseob, Soon Dongwoon, and Gikwang Parents
Author : Shin Hye Min
Disclaimer : Next part 4 is final chapter. aku rasa masih panjang cerita ini, aku masih belum menentukan timing di mana Gikwang akan nembak Sora. Dan karena ini chapter ber cerita tentang saat mereka kuliah, makanya Cover nya ada perubahan, jadi nikmatin aja alur yang ada yah haha
Guest Star : Yoga (Imagine cast), Choi Siwon, Jung Jessica
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
완벽한 커플
-Part 3-
3 Years later, Seoul University
Kelas sangat sepi hari itu, semua nya fokus memperhatikan dosen yang sedang menjelaskan lebih jelas tentang partitur dalam lagu, semua mahasiswa tampak serius, tidak serius juga, tepatnya mereka bosan, ada yang tidur ada juga yang asyik mendengarkan musik lewat ponsel nya.
Mereka memang selalu bosan jika dosen super dingin Choi Siwon sedang mengajar, memang Dosen Choi sangat tampan, tapi sikap dan perilakunya sangat dingin pada semua Mahasiswa.
Pria itu ada di sana, duduk di paling belakang sambil menempelkan kepalanya di atas meja, ia tidak tahan jika masuk dalam kelas Dosen Choi, baginya – Gikwang, berada di kelas Dosen Choi hanya membuang waktu.
Seandainya ia masih di sini…. Mungkin Gikwang tidak akan bosan
Cklek!, pintu kelas terbuka, seorang gadis berjalan menuju Dosen Choi. Gadis itu membungkuk dan menyerahkan selembar kertas, Dosen Choi mengerti lalu menatap murid-murid nya
“Semua nya, tolong perhatiannya. Hari ini ada Mahasiswi baru pindahan dari Indonesia” sahut Dosen Choi tetap pada nada suara nya yang dingin
hh… Indonesia, semakin mengingatkan ku padanya, batin Gikwang sambil mencoba memejamkan matanya
“Silahkan perkenalkan dirimu”
Gadis itu tersenyum kemudian membungkuk, “Hello, I want to Introduce my self, my name is Ma Sora, you can call me Sora, I’m 20 years old, I’m from Indonesia, Nice to meet you all”
Gikwang tersentak, nama itu? Nama yang ia kenal. Nama seorang yeoja yang sangat penting, ia mengangkat kepalanya dan mendapati seorang gadis berambut panjang dan bertubuh tinggi sedang berdiri di samping dosen Choi sambil tidak henti-henti nya memberikan senyuman
“Ma Sora, dari catatan yang ku dapat, kau dulu sekolah di Seoul, lalu pindah ke Indonesia, dan sekarang kembali lagi. Apa alasannya?” tanya Dosen Choi keheranan
Sora tersenyum tipis, “Saat di Indonesia aku menyadari, betapa salah nya aku pindah kesana. Aku melupakan suatu hal yang penting di sini. Dan aku akan memperbaiki semuanya dengan kembali ke sini”
“Baiklah, bangkumu ada di sebelah Lee Gikwang yang pakai anting warna hitam” sahut Dosen Choi, Sora mengangguk lalu berjalan ke belakang dan menghampiri Gikwang
Dia duduk di sebelahku?
Sora duduk di sebelah Gikwang tanpa menatap pria itu sedikitpun, yang membuat Gikwang sedikit terkejut adalah Sora yang tiba-tiba mengeluarkan ponsel dan mencolokan headset lalu menempelkannya ke salah satu telinga nya.
Dia…berubah?
Sora melirik ke arah Gikwang lalu menyerahkan headset yang sebelah lagi
“Mau?”
Gikwang terdiam sebentar kemudian mengangguk agak kikuk. Sora menempelkan headset itu di telinga Gikwang lalu menggeser duduk nya sedikit
“Long time no see” sahut Sora, Gikwang hanya mengangguk
“Kenapa kau pergi….tanpa memberitahuku?”
“Hm….aku tidak ingin siapapun tahu” sahut Sora, “Memangnya kenapa? Kau tidak suka?”
“Tapi Junhyung tahu” cibir Gikwang
“Aish, Junhyung-a memang tidak bisa jaga rahasia” sahut Sora dengan nada pelan, lagu Lies – Big Bang mengalun di telinga mereka berdua, entah kenapa rasanya hati Gikwang jadi lebih baik dari biasanya. Apa ini karena Sora kembali?
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Niel tidak melepaskan pelukannya, ia terus memeluk Sora sampai gadis itu sedikit merasa risih sekali. Jelas saja, Niel sampai sekarang masih seorang artis dan Sora hanya orang biasa, banyak sekali gadis-gadis iri melihat Sora
“Niel-a….lepaskan”
“Eh…tumben sekali? Dulu, kau selalu memanggilku tanpa embel-embel ‘a’ atau ‘ssi’?” tanya Niel, “Kau berubah sekali Sora-a, kau semakin cantik”
Sora tertawa kecil, “Terima kasih Niel, kau juga berubah, makin keren” sahut Sora, “Ah, rindu sekali aku dengan Seoul”
Niel tersenyum, “Merindukan Seoul? atau merindukan Gikwang?” tanya nya dengan nada jahil, sontak Sora menatap nya dengan tatapan tajam
“Hyaa! Ahn Daniel, berhenti menyebut nama itu. Itu masa lalu” sahut Sora sedikit memekik, ia berdiri lalu menyilangkan tangannya, “Aku kembali bukan untuk dia oke, aku ingin kembali karena sudah tidak tahan dengan keluarga Eomma di sana”
“Benarkah?”
Sora terdiam sebentar kemudian menghela nafas dan duduk kembali, “Tidak tahu juga, rasanya di sana dan di sini sama saja, di otak ku hanya ada dia”
Niel tertawa kecil, “Tuh kan benar” ujar nya, Sora hanya terdiam sambil melirik ponsel nya
“Niel, aku ada urusan, pergi dulu ya” sahut Sora lalu bergegas berjalan keluar dari kampus
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sora berdiri di depan sebuah kafe sambil menatap jam, tidak lama sebuah mobil berhenti tepat di depannya, seorang pria turun lalu tersenyum dan melambai ke arah Sora, pria itu wajah nya sedikit Korea, tapi sedikit sekali, wajah nya lebih ke orang Indonesia, ia memakai kacamata, rambut nya pendek, kulit nya putih, dan badannya jangkung
“Sudah lama?” tanya pria itu, Sora menggeleng
“Ayo” ujar Sora lalu mengajak pria itu masuk ke dalam kafe, mereka duduk di dekat jendela. Mereka memesan dua gelas white cofee dan dua potong double chocolate cake
Pria itu mengeluarkan ponsel nya, “Ibu dan Ayah kirim salam untuk kamu” sahut nya, “Saga juga titip salam, selama kamu di Indonesia, kamu gak pernah mampir ke rumah sih”
Sora tersenyum kemudian tertawa, “Maaf, bilang pada Ahjusshi dan Ahjumma lain kali main ke Seoul” ujar Sora, “Bagaimana kabarmu? Aku terkejut kamu menyusulku ke Seoul”
“Beneran?” tanya pria itu dalam bahasa Indonesia, “Kalau iya, aku salah tingkah banget nih”
Sora mengernyit, “Kamu jangan terlalu percaya diri dong” tambah Sora sambil tertawa, Sora sama sekali tidak menyadari kalau Gikwang sedang melihat nya dari jauh. Pria itu mengepalkan tangannya lalu masuk ke dalam kafe itu. Ia berdiri di depan keduanya dengan tatapan dingin
“Sora”
Sora menengok, “Oh, Gikwang” sahut nya, “Sedang apa di sini? Bersama yeojachingu mu?”
Gikwang tediam lalu menggeleng, “Dia siapa?”
“Oh, dia” sahut Sora, “Kenalkan, ini namjachingu ku, namanya Yoga. Kim Yoga, dia keturunan Korea Indonesia”
Pria itu menatap Sora kemudian menatap Gikwang, “Hai, aku Yoga”
“Ah, Yoga-a. sepertinya Hyejin Eonnie sudah menunggu di rumah, bisa kau antarkan aku pulang?” tanya Sora, pria itu – Kim Yoga hanya mengangguk lalu berdiri, “Gikwang, aku pulang dulu ya. Annyeong, sampai bertemu di kampus” tambah Sora lalu keluar dari kafe.
Sesampainya di Mobil, Yoga menyalakan mesin mobil lalu menatap Sora, “Kamu kenapa sih? dia yang bikin kamu patah hati? Aku kan bukan cowok kamu”
Sora menatap Yoga, “Jeongmal Mianhae Yoga-a, aku tidak ingin dia terus ada di hadapanku, kau mau lihat sepupu paling cantik di dunia ini bimbang? Tidak kan?”
Yoga mengernyit lalu mendesah kemudian menjalankan mobilnya, “Kamu emang gak pernah mau jujur sama perasaan sendiri”
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Gikwang sampai di Dorm nya lalu menendang pintu keras-keras, ngilu sangat terasa setelah menendang pintu.
“Kau kenapa lagi?”
“Yoseob, tidak. Tidak apa-apa” sahut Gikwang lalu duduk di sofa sambil meminum air putih yang ada di meja
“Cerita saja” sambung Junhyung lalu melompat duduk di samping Yoseob, Gikwang hanya tersenyum kemudian mendesah panjang
“Selama ini aku menyukainya, tapi sekarang dia sudah punya orang lain” sahut Gikwang, “Sora, hari ini dia jadi Mahasiswi baru di kampusku, aku senang dan terkejut, setidaknya aku tidak perlu repot-repot merengek ingin adakan tour di Indonesia lagi. Tapi ternyata, dia datang kemari membawa namjachingu nya”
“Sora sudah kembali?” tanya Junhyung, “Dan…kau masih menyukainya?”
“Masih! Dan selamanya akan tetap seperti itu” desis Gikwang, “Apa aku sudah gila Hyung, padahal banyak sekali gadis di Korea, dan aku tetap tergila-gila dengannya”
Junhyung dan Yoseob tertawa kecil
“Akan aku cari tahu siapa dia” sahut Junhyung, “Lebih baik tenangkan dirimu My Yeobo Kwangie”
Gikwang bergidik kemudian menjauh dari Junhyung, “Hya!! Yeobo mu itu hanya Soon, hanya Park Soon” bentak nya hingga Junhyung dan Yoseob tertawa
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Hari ini tes bernyanyi, baik. Ma Sora, kau yang pertama” sahut Dosen Choi dengan nada dingin seperti biasanya. Sora maju lalu duduk di depan sebuah grand piano berwarna putih, Gikwang melihat nya dengan harap-harap cemas mengingat dulu saat sma Sora cukup benci musik
Sora! Hwaiting!, batin Gikwang. Entah kenapa Sora seperti mendengar perkataan Gikwang, ia menatap pria itu kemudian tersenyum keci
Inikah Cinta
Ketika aku tidak bisa tidur karena memikirkan mu
Ketika aku sakit yang di pikiran ku hanya dirimu
Ketika aku marah padamu, aku masih tetap mengingat mu
Saat ku sadari, aku benar-benar mencintaimu
Aku rela, melakukan apapun untukmu
Segalanya, aku rela
Terima kasih telah memberikan cinta untuk ku
Aku bersyukur bisa mencintaimu
Aku mencintaimu
Hanya mencintaimu
Semua bertepuk tangan mendengar permainan Sora, Gikwang pun tersentuh. Gadis itu banyak berubah setelah 3 tahun di Indonesia.
“Berikutnya Lee Gikwang”
Gikwang berdiri lalu berjalan menuju Sora, gadis itu berdiri lalu berjalan melawan arah. Mereka berpapasan lalu saling bertatapan, Sora tersenyum kecil
“Lee Gikwang, Hwaiting!” sahut Sora pelan lalu berjalan melewati Gikwang
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Gikwang duduk di sebuah bar, ia sendirian di sana. Hal sama yang pernah Sora lakukan juga, Gikwang hanya minum satu botol bir dan terus terdiam. Ia terus mengingat wajah bahagia Sora bersama pria bernama Kim Yoga itu
Ah, lebih tampan aku daripada dia, tapi kenapa dia yang di pilih
Gikwang meneguk bir nya lagi, kemudian mendesah, tiba-tiba
“Kwangieee!!”
Gikwang tersentak, kemudian menatap gadis yang memeluk nya dari belakang, “Jessica Jung?”
“Ya, ini aku? Kenapa? Kaget ya?”
“Bukan tapi—“
Jessica tersenyum, “Ayo kita minum, aku mau curhat nih”
Gikwang terdiam kemudian tersenyum lalu mengangguk, ia tidak menyadari kalau Sora berdiri di ambang pintu bar, hati gadis itu entah kenapa terasa sakit melihat pemandangan itu, kemudian ia memutuskan keluar dari bar
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sora berlari, terus berlari hingga ia sampai di tempat sepi, ia duduk di sebuah bangku taman, air matanya tidak dapat lagi di bendung, ia menangis sambil menutup wajah nya dengan tangan
Apa tuhan menghukum ku? aku membohongi Gikwang kalau Yoga itu namjachingu ku, dan sekarang dia punya yeojachingu sungguhan. Apa ini hukum karma?
Seorang pria memberikan sapu tangan pada Sora, gadis itu menaikan kepalanya kemudian tersentak mendapati Junhyung yang ada di sana
“Gwenchana?” tanya Junhyung lembut, air mata Sora kembali mengalir
“Junhyung-a” desis Sora kemudian menangis, Junhyung menenangkannya, ia menepuk pundak gadis itu kemudian mengusap kepalanya
“Ada apa?”
“Junhyung-a…aku…apa aku harus terus begini?” tanya Sora, “Apa aku harus selalu mengalah demi kebahagiaan orang lain, apa aku harus egois” sahut nya sambil menangis, “Pertama, aku mengalah demi kebahagiaan mu dengan Soon, meskipun aku sakit. Dan sekarang, apa aku harus mengalah demi kebahagiaan Gikwang? Aku menyukainya Junhyung-a”
Junhyung terkesiap, “Kau menyukainya?”
“Ya, bodoh aku baru menyadarinya” sahut Sahut Sora
“Tapi…bukannya kau punya pacar?”
Sora menatap Junhyung, “Oh pasti Yoga” sahut Sora, akhirnya ia menceritakan semuanya pada Junhyung, sehingga lelaki itu sedikit terkejut
“Sora, aku tidak bisa berbuat apa-apa” sahut Junhyung, “Kau yang harus menyelesaikan percintaan aneh ini”
Sora menghapus air matanya tersenyum tipis, “Gomawo Junhyung-a” sahut nya dan di balas senyuman oleh Junhyung. Tiba-tiba ponsel Sora berbunyi
“Yeoboseyo….”
“Ah maaf, pemilik ponsel ini mabuk di bar kami. Bisakah kau menjemputnya di sini?”
“Hm, baiklah..aku ke sana” Sora menutup ponsel nya kemudian menatap Junhyung, “Aku harus pergi ke suatu tempat, sampai ketemu Junhyung-a”
Junhyung mengangguk, “Aku tunggu hasilnya”
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sora masuk ke dalam sebuah bar, seorang pria berpakaian modis menghampirinya kemudian tersenyum ramah
“Anda pasti temannya?” tanya pria itu, Sora hanya mengangguk
“Maafkan dia sudah membuat repot” sahut Sora lalu membungkuk
Pria itu memapah pria mabuk itu ke dalam mobil nya, Sora mengambil alih kemudi kemudian menyalakan mesin mobil
“Gamsahabnida” sahut Sora lembut
“Ne, Cheonma.. hati-hati di jalan” sahut pria itu kemudian menatap kepergian mobil Sora menuju jalan raya
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sora menghentikan mobil nya di depan sebuah Apartemen besar, ia menekan sebuah nomor kemudian menekan tombol call
“Yeoboseyo.. Dongwoon, masih ingat aku? Aku Ma Sora… hyung mu mabuk berat, kami ada di bawah, bisa kau bantu aku memapah nya? Baik… Gomawo Dongwoon”
Tidak lama, sosok seorang namja berambut pirang keluar dari Apartemen menuju mobil, Sora keluar kemudian tersenyum pada Dongwoon
“Sunbae, lama tidak bertemu” sahut Dongwoon, “Mana Gikwang hyung?”
Sora menunjuk mobil, Dongwoon membuka pintu mobil kemudian memapah Gikwang, “Gomawo sunbae”
“Cheonma..” sahut Sora, “Jangan beri tahu Gikwang, aku yang mengantarnya”
“Eh tapi….”
“Kumohon” pinta Sora dengan nada memelas, akhirnya Dongwoon mengangguk setuju, “Gomawo Dongwoon, aku pulang dulu” Sora keluar dari daerah Apartemen kemudian pulang dengan taksi, di sepanjang jalan Sora terus memikirkan keadaan Gikwang. Apa ia benar-benar sudah melupakannya? Apa Gikwang menyukai Sora hanya main-main? Sepanjang jalan Sora kalut akan pikiran itu
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Yoga duduk di samping Sora sambil menyilangkan tangannya, “Gak kuliah?”
“Lagi tidak nafsu”
“Kuliah kok kaya makan” cibir Yoga sambil membuka majalah, “Eh, gimana kabar cowok itu?”
“Siapa?”
Yoga mendesah, “Lee Gikwang, siapa lagi” ujar nya, “Aku ngerasa gak enak waktu kamu bilang aku ini cowok kamu”
Sora terdiam sejenak kemudian memindahkan chanel tv yang sejak tadi ia tonton, “Lalu aku harus bagaimana?”
“Memendam rasa cinta itu emang sakit, tapi lebih sakit lagi kalo kamu gak nyatain perasaan itu” sahut Yoga, “Kamu ngerti kan maksud aku? Sekarang sih terserah kamunya, maunya gimana”
“Kamu benar” sahut Sora lalu mengambil jaket nya dan keluar dari rumah
“Yaa, Yoga-a. Sora mau kemana?” tanya Hyejin dan Hyunjoong kompak dari arah dapur
Yoga tersenyum, “Menuntaskan apa yang harus di tuntaskan”
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sora berlari-lari mengitari kampus mencari seorang namja yang sangat ingin di temuinya, dan akhirnya gadis itu menemukannya. Sedang duduk di bangku taman kampus sendirian. Di temani dengan segelas kopi dan buku musik
“Gikwang” panggil Sora lirih, pria itu tersentak kemudian berdiri menatap Sora dengan tatapan bingung
“Wae?” tanya Gikwang
Sora terdiam sebentar, lidah nya kaku dan tidak bisa bicara, menatap pria itu rasanya sudah membuatnya sedih. Kulit nya memucat, akhir-akhir ini Gikwang memang hiatus dari beberapa kegiatan Beast karena kondisi kesehatannya yang sedikit menurun
“Sora, gwenchana?”
“Ah, gwe…gwenchana” sahut Sora, “Gikwang, aku ingin bertanya sesuatu”
“Apa?”
Sora menelan ludah nya bulat-bulat, “Apa….kau pacaran dengan gadis berambut pirang itu?”
“Oh…Jessica? Memang apa urusannya denganmu?” tanya Gikwang ketus, Sora terdiam menatap pria itu, Gikwang bersikap sangat dingin padanya, gadis itu mencoba menatap Gikwang sambil menahan tangis nya dan menyunggingkan senyum tipis
“Aku tidak pernah menanyakan hubungan mu dengan Kim Yoga, untuk apa kau tanya hubunganku dengan Jessica?” tanya lagi Gikwang, Sora tidak bisa menahan tangis nya lagi, orang yang ia cintai berbalik berubah dingin kepadanya.
“O…oh ya, kau benar” sahut Sora, “Aku hanya penasaran saja, sudah ya, Annyeong” tambahnya lalu berbalik dan berlari menjauh, Gikwang menghela nafas panjang kemudian terduduk lemas di tanah
Aku harus membunuh perasaan ku padanya.
“Ada apa?” tanya Junhyung membuyarkan lamunan Gikwang, “Jangan duduk di tanah”
“Hyung, aku bersikap dingin pada Sora. Aku bilang kalau Jessica itu yeojachingu ku” sahut Gikwang, “Aku harus membunuh perasaanku padanya”
Junhyung menatap Gikwang lekat-lekat, sebelum akhirnya
Pletak!!
Junhyung memukul Gikwang dengan buku, pria itu meringis kesakitan, “Yaa..Hyung, apa yang kau lakukan”
“Pabo…Pabo kau Lee Gikwang” bentak Junhyung, “Sora menyukaimu, aku tahu itu. Dia bertanya padamu untuk memastikan apakah kalian benar-benar pacaran atau tidak, aish pabo…pabo pabo pabo!!”
Gikwang melebarkan matanya kemudian bangun dari duduk nya dan berlari menyusul Sora keluar kampus, Junhyung hanya menghela nafas kemudian membereskan barang-barang Gikwang
“Pasangan bodoh, tapi…at last, ku pikir mereka adalah Perfect Couple”
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lee Gikwang aku benci kau, kau bilang mencintaiku. di saat aku mulai mencintai mu, kau hempaskan aku ke tanah seolah tak pernah mencintaiku, rasanya sakit sekali tahu. Arrgh… one of the hardest things in life is watching the person I love, love someone else…aish aku benci kau Lee Gikwang
Sora terus berlari sambil menangis, sudah cukup. Ia harus melupakan Gikwang, pria itu selalu saja membuat perasaannya aneh dan kacau balau, baginya Gikwang adalah malapetaka terbesar di hatinya
“Sora!” Gikwang berteriak memanggil nama Sora, pria itu berlari menghampiri Sora namun gadis itu berlari makin cepat
“Sora, tunggu aku” teriak Gikwang, “Sungguh Sora, aku lelah sekali”
Sora makin mempercepat larinya, sampai ia menerobos lampu merah. Sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi, dan Sora terlempar ber meter-meter ketika mobil itu menabrak tubuh jangkung nya
Semua nya hitam dan Sora hanya bisa memejamkan matanya
-To Be Continued-