Fanfiction Category

Jumat, 01 Juli 2011

You're my first love Part 3

Ini lanjutan nya akhirnya part 3 kelar, karena rumah Author jauh-jauhan dan harus mikir bareng-bareng jadi terpaksa kita mikir via sms dan telepon hehe oke enjoy :)

Cast:
Author 1 as Son Ha Jae
Jo Young Min as Jang Yeon Suk
Author 2 as Min San Joo
Choi Sooyoung as Yong Ka Rin
Author 3 as Lee Ji San
Author 4 as Oh Yoo Ri
Author 5 (Kim Ha Na) as Son Ha Na (Ha Jae sister's)
Author 6 as Baek Ah Seong
Goo Hye Sun as Sam Ri Ran
Heo Young Saeng as Kwon Wan
Kim Bum as Son Ha Joong (udah almarhum ceritanya)
Lim Jeong Hee as Shin Jae Kyung (Son's mother)
Son Dongwoon as Kim Jo Kwon
Hyun Bin as MR. Lim Tae Pong
Im Yoona as O Yang Mi
Lee Hyuk Jae as Son Tae Woo
Jung Krystal as Sellena
Choi Sulli as Im Sae Han
Lee Tae Song as Jung San Min
Kim Jae Joong as Xin Huan
Simon D as MR. Kim Tae Son
Jino as Son Bin
Lee Min Ho as Han Jong Shik 



-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ha Jae membawa Yeon Suk ke arah kantin sekolah, di perjalanan semua menatap ke arah mereka berdua tidak percaya, Son Ha Jae dan Jang Yeon Suk berjalan bersama? Dunia serasa berputar ke arah sebalik nya, namun Ha Jae dan Yeon Suk tidak ambil pusing dengan tanggapan semua murid tentang mereka

            “Itu dia” sahut Ha Jae sambil menunjuk ke arah Ka Rin yang sedang mengobrol dengan beberapa orang
            “Raut wajah nya tidak menunjukan dia seperti orang patah hati ya” sahut Yeon Suk lalu berjalan mendahului Ha Jae menuju Ka Rin
            “Ka Rin, ada yang mencari mu” sahut Ha Jae dari balik punggung Yeon Suk, Ka Rin menatap Yeon Suk kemudian berdiri dan tersenyum, Yeon Suk melemparkan kotak kecil ke arah nya refleks gadis itu menangkap nya.
            “Tadinya aku mau berikan itu” sahut Yeon Suk, “Aku senang kita pernah pacaran, selamat tinggal” tambah nya
            Ka Rin membuka kotak nya lalu menatap Yeon Suk, isinya kalung, dengan batu berwarna merah
            “Ini… terima kasih” sahut Ka Rin, “Mulai sekarang… jadi teman saja, boleh?”
            “Ya” sahut Yeon Suk, “Aku masih harus belajar untuk Ujian kenaikan, kau berjuang di Ujian kelulusan ya” tambah nya lalu pergi, ia menatap Ha Jae sebentar kemudian tersenyum lalu menepuk pundak nya dan pergi
            “Ha Jae, kau lama sekali” sahut Min San Joo lalu berdiri dan menarik gadis itu, “Kita akan sibuk, Ujian kenaikan kelas sebentar lagi, dan aku akan ikut Ujian Kelulusan”
            “Ha Jae, dia pintar” sahut Sellena yang duduk di samping Kim Jo Kwon, “Lebih baik kau tidur di perpustakaan”
            “Kau memang mengerti aku Sellena” gumam Ha Jae lalu duduk di samping San Joo, “Sayang nya dia tidak”
            Ka Rin tertawa lalu duduk di samping Ha Jae, “Baik, Jo Kwon, Ha Jae, Sellena, berjuang untuk Ujian kenaikan, aku dan San Joo untuk Ujian Kelulusan”
            Semua tertawa kecuali Ha Jae dia hanya tersenyum kecil, semua mengangkat kaleng soda mereka
            “Bersulang?”
            “Bersulang” sahut semua kompak
 ---------------------------------------------------------------------------------
Ha Jae sedang ada di sebuah restoran kecil di pinggiran, hari ini entah kenapa ia ingin pergi bersama adik nya Son Ha Na, yang terkenal seksi namun bodoh di sekolah.
            “Kakak, tidak biasanya kau ajak aku makan bulgogi”
            “Aku sedang ingin jalan-jalan” sahut Ha Jae, “Kita tidak bisa terus berdiam di toko membantu bibi Ri Ran, sesekali kita perlu jalan-jalan”
            Ha Jae memanggil pelayan dan memesan makanan, setelah selesai ia terlihat seperti sedang melihat seseorang, Ha Na menatap kakak nya lalu berusaha mencari apa yang sejak tai dilihat kakak nya
            “Lihat apa?”
            “Bukan apa-apa” sahut Ha Jae, “Oh ya, bagaimana sekolahmu?”
            “Kita satu sekolah, kau juga bisa lihat sendiri” sahut Ha Na, “Aku dan kau, beda jauh 1:1.000.000.000, otak kita berbeda, jika kau terbuat dari kawat tembaga, aku dari kabel telepon”
            Ha Jae terkekeh, “Aku tidak mengerti apa yang kau katakan tadi”
            Ha Na mengerjapkan matanya kemudian menggidikan bahu, “Kau saja tidak, apalagi aku”
            “Harusnya kakak membawaku ke tempat yang lebih keren lagi” sahut Ha Na, “Teman-teman kakak selalu membawa kakak ke kafe-kafe yang mahal dan elit”
            “Hei, aku bukan orang berduit seperti mereka” skeptik Ha Jae, “Memang kita hidup berkecukupan, tapi bukan ber kelebihan seperti mereka, ini lebih, itu lebih, sudah di kasih lebih masih mengeluh juga”
            Ha Na tersenyum kecil, “Kau memang kakak ku”
            Tidak lama pesanan mereka datang, mereka pun makan sambil membicarakan banyak hal, setelah selesai dan membayar, mereka keluar dari restoran. Mereka menikmati perjalanan menuju pulang meskipun hanya dengan jalan kaki
 ---------------------------------------------------------------------------------
Yeon Suk masuk ke dalam ruang guru lalu menemui wali kelas nya Lim Tae Pong, Yeon Suk berencana menyerahkan Formulir Pilihan Masa Depan, di zaman era modern seperti ini, masih ada sekolah yang menganjurkan pengisian Formulir Pilihan Masa Depan saat naik kelas 2 SMA.
            “Mister, maksud ku, Mister Lim Tae Pong, aku mau menyerahkan ini”
            Lim Tae Pong melepas earphone nya kemudian mengangguk sambil menerima kertas yang di berikan Yeon Suk
            “Ah, aku sudah lama menunggu kau memberikannya” sahut Tae Pong, “Coba kita lihat… Nama, Jang Yeon Suk, Pilihan masa depan… Dokter, Arsitek, dan… Pembuat boneka Puppy?”
            “Aku bisa buat boneka itu sejak SMP” sahut Yeon Suk, “Lagi pula, orang tuaku yang di Mokpo punya toko boneka”
            “Benarkah?” tanya Tae Pong, “Jujur saja Yeon Suk, kau tidak pintar,tidak begitu menonjol, kau tidak seperti Son Ha Jae”
            Son Ha Jae, lagi-lagi dia
            “Tapi tenyata kau punya keahlian yang selama ini tidak ku ketahui” tambah Tae Pong, “Baiklah.. berjuang untuk ujian kenaikan, kali ini berikan nilai terbaik”
            Yeon Suk tersenyum lalu membungkuk dan keluar dari ruang guru, tapi ia mundur beberapa langkah dan bersembunyi, ia melihat Son Ha Jae bersama dengan wali kelas nya Kim Tae Son, tunggu? Untuk apa Yeon Suk bersembu nyi, ia menatap ke arah keduanya sambil mencoba mendengarkan pembicaraan mereka.
            “Jadi Son Ha Jae, aku tunggu keputusan mu minggu depan” sahut Kim Tae Son lalu pergi meninggalkan Ha Jae, Yeon Suk keluar dari persembunyiannya lalu menghampiri Ha Jae
            “Son Ha Jae”
            Ha Jae tersenyum tipis, “Apa?”
            “Kalian sepertinya serius sekali” sahut Yeon Suk, “Ada apa? Siapa tahu aku bisa membantu”
            “Aku tidak akan menjadi murid kelas 3” sahut Ha Jae, “Aku akan lulus tahun ini, bisa dibilang Tae Son menawarkan program akselerasi”
            “Bukannya harus ikut tes, dan harusnya kau ikut kelas Akselerasi kan?”
            “Entahlah” sahut Ha Jae, “Tae Son bilang, kecerdasanku ini tidak bisa disia-siakan, kalau aku bisa menyelesaikan program SMA hanya 2 tahun tanpa kelas Akselerasi, bukan hanya namaku yang akan di kenal, tapi nama Hanyeong juga”
            “Itu bagus” sahut Yeon Suk, “Kau terima saja, belum pernah ada murid seperti kau”
            “Aku masih harus pikirkan ini” desah Ha Jae lalu berjalan menjauh dari Yeon Suk, laki-laki itu menatap punggugng Ha Jae dari belakang, ia terdiam sebentar lalu kembali tersenyum menatap Ha Jae yang semakin menjauh.
 ---------------------------------------------------------------------------------
“Sedang apa?”
            Ka Rin duduk di samping San Joo yang sedang membaca buku, di sana juga ada Jo Kwon, dan Sellena
            “Sudah dengar kabar Ha Jae akan ikut Ujian kelulusan bersama mu sonbae” sahut Jo Kwon, “Dia bisa lulus SMA 2 tahun tanpa perlu ikut kelas Akselerasi, astaga dia pintar sekali. Aku tidak tahan melihat nya”
            Ka Rin semula terkejut, raut wajah nya kemudian kembali seperti biasanya sambil tersenyum ia mengambil kaleng soda yang sedang diminum Sellena
            “Aku tahu suatu hari Mister Tae Son akan mengatakannya” sahut Ka Rin, “Kalian tahu tidak, aku merasa Ha Jae akhir-akhir ini…. Secara tidak sengaja sering bertemu dengan Yeon Suk”
            “Itu tidak mungkin” cegah San Joo, “Ha Jae mana mungkin punya tipe seperti itu”
            “Kita kan tidak tahu sonbae” sahut Sellena, “Ha Jae tidak pernah pacaran, kita tidak akan pernah tahu tipenya sebelum dia pacaran”
            “Benar juga” sahut San Joo, “Ah… bagaimana kalau aku jadi pacar nya”
            Semua menggeleng, San Joo memasang wajah masam kemudian kembali melanjutkan baca buku
            “Kemana Ha Jae?” tanya Jo Kwon, “Akhir-akhir ini dia suka sekali menghilang, Yang Mi juga tidak tahu anak itu kemana”
            “Ha Jae pasti sedang sibuk, kita biarkan saja” tambah San Joo, semua yang melihat nya hanya mendesah sambil tertawa kecil, San Joo memang sejak SMP sudah punya perasaan pada Ha Jae, mereka memang tidak satu sekolah waktu SMP, San Joo satu sekolah dengan mendiang kakak nya Ha Joong, dan mendiang kakak Ha Jae lah yang mengenalkan San Joo pada adik nya, dan dari situ San Joo mulai memiliki perasaan pada Ha Jae.
 ---------------------------------------------------------------------------------
Hari ini, hari Ujian kenaikan kelas, Ha Jae terlihat datang ke sekolah, Yeon Suk sudah menduga pasti gadis itu akan memberikan jawaban tepat saat hari Ujian, ia secara diam-diam mengikuti Ha Jae yang masuk ke ruang guru dan bertemu Tae Son sambil menguping pembicaraan mereka.
            Ha Jae membungkuk memberi salam, “Maaf, aku benar-benar tidak bisa menerima tawaran mu” sahut nya, “Rasanya itu tidak adil untuk ku dan untuk murid kelas Akselerasi, mereka berusaha keras agar menuntut ilmu 2 tahun, sedangkan aku tiba-tiba kau menawari ku untuk langsung kuliah, sungguh aku merasa ini tidak adil, jadi aku menolak nya Mister”
            Kim Tae Son mengangguk kemudian mendekatkan bibir nya ke telinga Ha Jae, “Ada seseorang yang mengikutimu”
            Ha Jae tersenyum kecil, “Aku tahu” sahut nya lalu keluar dari ruang guru, ia menatap Yeon Suk yang berdiri di samping nya, Yeon Suk sendiri sudah sadar sejak tadi ia ketahuan, laki-laki itu hanya bisa tersenyum kecil sambil menggaruk-garuk kepala
            “Jadi ini pekerjaan mu? Mengikuti orang” sahut Ha Jae lalu berjalan melewati Yeon Suk, “Kau cocok jadi mata-mata”
            “Aku hanya penasaran, apa jawaban mu” sahut Yeon Suk, “Kau sudah siap untuk Ujian hari ini?”
            Ha Jae tertawa renyah kemudian menggeleng, “Sejak kapan aku tidak siap” sahut nya lalu pergi meninggalkan Yeon Suk
 ---------------------------------------------------------------------------------
Lee Ji San masuk ke perpustakaan lalu mengambil banyak buku, ia bertekad akan dapat nilai bagus kali ini, saat menuju meja untuk membaca dia agak kesulitan berjalan karena penglihatannya yang terhalang oleh buku, dan akhirnya.. BRUK!, Ji San menabrak seseorang, dia menjatuhkan semua bukunya di lantai lalu membantu orang yang ia tabrak tadi
            “Ah, Maaf. Sungguh aku tidak lihat”
            “Aduuh… sakit”
            “Kau… Son Ha Na?” tanya Ji San lalu melihat tangan Ha Na yang tergores, “Tangan mu tergores, kita obati tangan mu dulu” tambah nya lalu membawa Ha Na keluar dari perpustakaan.
            Ji San berlari sambil menggenggam tangan Ha Na, gadis itu menatap punggung Ji San kemudian tersenyum kecil, setelah berlari agak lama akhirnya mereka sampai di taman, di sana ada keran air, Ji San membersihkan tangan Ha Na di sana, gadis itu merasa senang karena baru pertama kali ada orang yang begitu baik padanya, setelah selesai Ji San mengajak Ha Na duduk di bangku taman belakang SMU Hanyeong
            “Pakai plester dulu” sahut Ji San lalu menempelkan plester di tangan Ha Na dengan telaten, “Yak, selesai”
            “Hm… terima kasih sonbae” sahut Ha Na, “Baru pertama kali ada laki-laki yang begitu baik padaku”
            Ji San menggaruk kepalanya lalu tertawa malu, “Ah, biasa saja”
            “Sonbae… rasanya sering bertemu” sahut Ha Na, “Ah, kau yang suka duduk di kantin ya? Yang sering duduk bersama Xin sonbae?”
            “Kau kenal Xin rupanya” sahut Ji San, “Aku Ji San, Lee Ji San”
            “Kau pasti tahu aku siapa, barusan di perpustakaan kau menyebut namaku” sahut Ha Na, “Ngomong-ngomong perpustakaan… buku-buku mu—”
            “Tidak apa-apa” sahut Ji San, “Aku juga terlalu memaksakan diri untuk belajar, rasaya berusaha sekeras apapun hasilnya akan sama”
            Ha Na memandang Ji San kemudian memandang langit, “Aku juga… rasanya kalau lihat kakaku Son Ha Jae dan mendiang Son Ha Joong, aku iri pada mereka berdua, mereka pintar. Aku juga ingin seperti itu, dan aku mencoba belajar serius, tapi tidak ada perubahan yang terjadi, dan aku putuskan untuk tetap seperti ini, yang penting aku bisa naik kelas”
            Ji San mengangguk, “Kalau dipikir-pikir, Kakak mu memang sangat beruntung. Punya teman-teman yang begitu baik padanya”
            “Juga kaya” tambah Ha Na, “Semua teman kak Ha Jae kaya, apalagi San Joo sonbae, dia sangat kaya raya. Aku tahu dia menyukai kakak, tapi jujur saja aku tidak menyukai jika hubungan mereka lebih dari teman.”
            “Lalu, kau ingin kakak mu terus hidup melajang? Tidak kan?”
            “Astaga sonbae, tentu tidak” celetuk Ha Na, “Aku ingin kakak punya pasangan yang biasa-biasa saja, maksudku keren tapi dari keluarga sederhana”
            Ji San mengangguk paham lalu tersenyum kepada Ha Na, “Kalau di lihat-lihat… kau ini manis juga ya”
            Ha Na tersenyum malu kemudian tertawa, sedetik kemudian tidak ada suara, Ji San menatap Ha Na begitu pula sebalik nya, mereka kembali tertawa sambil mengobrol tentang berbagai macam hal.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Tidak ada komentar:

Posting Komentar