Title : Perfect Couple (Best Couple) / 완벽한 커플
Length : Chaptered
Cast : Ma Sora, Lee Gikwang, Yong Junhyung, Kim Hyunjoong
Other Cast : Kim Hyungjoon, Ahn Daniel, Ma Hyejin, Park Soon, Yang Yoseob, Soon Dongwoon, and Gikwang Parents
Author : Shin Hye Min
Disclaimer : Hola, akhirnya part 2, masih sama, aku ngambil dari beberapa games #whatif dari salah satu fanbase Korea yang followers nya cukup membludak *halah*, dan lagi-lagi aku buat cerita aneh tentang daerah Hongdae yang banjir parah haha-_-, yaudah happy reading aja ya
----------------------------------------------------------------------------------------------
완벽한 커플
-Part 2-
“Tidak perlu, terima kasih” sahut Sora sambil melambai-lambaikan tangannya, “Yang ku perlukan sekarang adahal sepatu, dan kau bisa antarkan aku ke rumah Niel atau Jisook”
“Niel dan Jisook adalah seorang Hallyu star sama seperti aku, lupa?” tanya Gikwang, “Dan mereka tinggal di Dorm”
Sora mendesah panjang, Eomma Gikwang muncul dari balik pintu ruang tengah kemudian menepuk bahu Sora
“Lebih baik, kau menginap di sini. Eonnie mu juga sudah bilang di sana banjir, keadaan di luar terlalu berbahaya”
“Tapi Ahjumma-“
“Ada kamar kosong di sebelah kamar Gikwang, ayo biar ku antar” sahut Eomma Gikwang lalu mengajak Sora naik ke lantai dua, Appa Gikwang berdiri di samping putranya sambil memasang senyum jail
“Sebenarnya kau taruh dimana sepatu itu?”
Gikwang menatap Appa nya kemudian balas tersenyum jail, “Ada deh, yang jelas hanya aku yang tau” sahut nya lalu naik ke lantai dua
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sora di bawa ke sebuah kamar yang cukup luas, Eomma Gikwang menutup kamar nya agar suara mereka tidak terlalu terdengar dari luar
“Ah, akhirnya Gikwang membawa gadis ke rumah” sahut Eomma Gikwang sambil menghempaskan dirinya ke ranjang
Sora terkejut, “Benarkah? Apa Gikwang tidak pernah punya pacar?”
“Gikwang pacaran tidak lebih dari 1 bulan”
Cih, playboy
Sora tersenyum, “Aku merasa sangat tersanjung menjadi gadis pertama yang di ajak Gikwang ke rumahnya”
“Kau tahu Sora-a, aku ingin sekali punya anak perempuan” sahut Eomma Gikwang, “Kadang kala aku selalu mengutuk diriku sendiri kenapa tidak bisa punya anak perempuan, tapi setelah Gikwang berkembang sebagai pria yang makin dewasa dan menganggumkan, aku merasa bersyukur telah melahirkannya”
Sora tersenyum lagi, Eomma Gikwang memang sangat lembut dan hangat, juga pengertian, malam itu mereka berdua larut dalam obrolan panjang, mereka membahas macam hal, mulai dari baju, tempat hang out zaman dulu dan sekarang, juga soal Gikwang dan sifat-sifat buruknya, berkat Eomma Gikwang, Sora jadi banyak tahu tentang laki-laki itu.
Dan laki-laki itu tidak seburuk yang ia pikirkan
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Gikwang membuka pintu kamar perlahan lalu mendapati seorang gadis tengah terlelap tidur, Gikwang duduk di samping ranjang lalu menatap gadis itu lekat-lekat, gadis itu imut seperti bayi, kulit nya putih, rambut nya hitam tergerai.
Gikwang menyentuh kepala gadis itu kemudian membelai rambutnya
“Tadi Eomma bilang apa saja? Pasti dia menjelek-jelekan aku”
Tangan Gikwang turun ke wajah gadis itu kemudian mengusap pipinya pelan
“Kau cantik sekali ketika tidur”
Tangan pria itu turun lagi memegang bibir merah gadis itu, Gikwang mendesah
“Aku ingin segera mengakhiri pertengkaran konyol kita itu, setiap hari… kau tidak pernah bersikap lembut padaku, apa di otakmu itu hanya Junhyung-hyung? Apa di otak mu tidak ada ruang sedikitpun untuk memikirkan…aku?”
Gikwang menggenggam tangan gadis itu erat dengan kedua tangannya
“Aku sudah lelah melihat ekspresi seolah-olah kau menginginkan Junhyung-hyung kembali mencintaimu” sahut Gikwang, pria itu mendekatkan wajahnya kemudian mengecup dahi gadis itu lembut
“Saranghae…Ma Sora”
Gikwang membetulkan letak selimut Sora kemudian keluar dari kamar dan menutup pintunya, pria itu tidak sadar, sebenarnya Sora mendengar semua perkataannya barusan. Gadis itu terbangun kemudian menutup mulutnya dengan kedua tangan
Dia benar-benar menyukaiku?
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Gikwang berangkat sangat pagi menuju Dorm, sehingga Appa nya yang bertugas mengantar Sora pulang, banjir sudah sedikit surut, hanya sebatas mata kaki orang dewasa, orang-orang juga sudah kembali ber aktivitas seperti biasa, tapi rasanya agak aneh melihat seluruh warga Korea mengenakan sepatu boots tinggi anti air.
“Ahjusshi disini”
Appa Gikwang menghentikan mobilnya kemudian mereka berdua turun, Sora membungkuk kemudian tersenyum
“Gamsahabnida Ahjusshi, sudah mengatar pagi-pagi kau pasti mengantuk”
Appa Gikwang menggeleng, “Lain kali mampirlah lagi ke rumah kami, kau boleh mengomeli anakku, toh itu semua membuat dia sadar kalau dia itu kurang pandai”
Sora terkikik, “Baiklah kalau begitu, aku permisi. Annyeonghaseo”
Sora masuk ke dalam rumah dan Appa Gikwang masuk kembali ke mobil dan memacu mobilnya kembali di jalan
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sora duduk di taman sekolah bersama beberapa temannya yang bukan artis, sebentar lagi ujian dan mereka akan membahas beberapa materi bersama-sama
“Ma Sora?”
“Ne—“ perkataan Sora berhenti, kerongkongannya tercekat, pria itu menghampirinya lagi setelah sekian lama mereka tidak pernah bertemu bahkan bicara
“Sora, bisa kita bicara? Aku..um, mau cerita soal hubunganku dengan Soon”
“Oh, aku bisa. Tapi tidak lama Junhyung-a” sahut Sora lalu mengikuti langkah Junhyung yang semakin menjauh dari teman-temannya, Sora yakin teman-temannya bingung kenapa namjachingu sahabatnya itu datang menghampiri Sora lagi. Padahal Sora sudah sangat sakit hati
Junhyung membawa Sora ke halaman belakang sekolah dekat dengan lapangan basket, mereka duduk di sebuah bangku yang cukup strategis dan tidak terlihat dari lapangan basket
“Jeongmal Mianhae Sora-a, sudah menganggu waktu belajarmu” sahut Junhyung, Sora hanya menggeleng
“Sora-a, hubunganku dengan Soon-a tidak pernah berjalan dengan semestinya bagaimana ini” desah Junhyung mulai curhat, “Soon akhir-akhir ini menjauh dariku karena aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku, dia terlalu cemburu karena aku dekat dengan banyak member Girlband dari manajemen ku, dan waktu itu dia menumpahkan semua emosinya dan pergi meninggalkanku, sampai sekarang kami belum berkomunikasi lagi”
Dulu aku juga seperti itu Junhyung-a, hanya saja aku bisa menahannya
Sora tertawa lirih, “Dia benar-benar sangat mencintaimu rupanya” sahut gadis itu, “Betapa beruntung nya kau bisa memilikinya”
Junhyung tertawa, tertawa yang sangat dipaksakan, entah kenapa sepertinya Sora sudah benar-benar melupakannya, dan kenapa rasanya hati Junhyung sangat sakit
“Apa kau sudah punya pengganti ku Sora-a?”
Sora menggeleng, “Aku memikirkan masa depanku dulu, soal pacaran akan ku kesampingkan untuk sementara”
“Kukira Gikwang sudah…”
TEETT!!! TEEEETTTT!!!
Bel berbunyi, Sora bangkit dari kursinya kemudian tersenyum kepada Junhyung, “Aku pergi dulu, hari ini aku ada kelas musik, Annyeong” sahut nya lalu pergi meninggalkan Junhyung yang masih duduk seperti batu di sana
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sora duduk di sebuah bar sendirian, lampu-lampu menyala redup meninggalkan kesan romantis bagi pasangan yang datang ke sana
Tapi tidak dengannya
Bar ini adalah kenangan manis sekaligus buruk untuk Sora, di Bar ini Junhyung menyatakan cinta pada nya dan di Bar ini juga, Junhyung mengakhiri semuanya. Sora selama ini terus berpikir, apa salahnya ia? Ia sudah sangat perhatian pada Junhyung, mendukung segala keputusan namja itu, selalu mengingatkan namja itu untuk tidur cukup, banyak olahraga, dan terus fokus pada impian, tapi kenapa namja itu malah mencampakannya?
Sekarang memori itu hanya jadi kenangan belaka
“Ma Sora?”
Sora menengok ke asal suara barusan dan mendapati Yang Yoseob dan Ahn Daniel sedang memperhatikannya
“Ah, kalian…ayo duduk”
“Sora-a kau mabuk?”
Sora menggeleng sambil tertawa, Niel melihat di meja ada dua botol besar bir, Sora benar-benar mabuk
“Sora-a, kau belum pernah minum bir. Kau pasti mabuk” sahut Niel lalu mengguncang-guncangkan tubuh nya, tetapi Sora hanya tertawa, Yoseob dan Niel saling melempar pandangan, Yoseob mengambil ponsel dari sakunya kemudian menekan sebuah nomor
“Yeoboseyo….bisa datang kemari? Ma Sora mabuk berat?...baik, cepat ya”
Sembari menunggu pertolongan datang, Yoseob dan Niel meladeni tingkah konyol Sora yang sudah 100% mabuk.
Seorang pria masuk terburu-buru kedalam Bar, Yoseob dan Niel memandangnya dengan tatapan bahagia sekaligus lega
“Tolong ya, meskipun aku sahabatnya, aku angkat tangan kalau dia sudah mabuk” sahut Niel lalu membantu pria itu memapah Sora
“Aku harus bawa dia kemana? Kalau ke rumahnya, pasti Hyejin Eonnie, dan calon suaminya yang super keras itu menuduhku telah berbuat macam-macam”
“Hm, kau pikirkan sendirilah Kwangie” sahut Yoseob, pria itu bergidik geli mendengar sebutan tadi
“Gikwang, gomawo sudah mau menolong kami” sahut Niel, pria itu – Gikwang hanya mengangguk pasrah kemudian membawa Sora keluar dari bar menuju mobilnya
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Gikwang menghentikan mobil nya di pinggir pantai kemudian menatap Sora yang sudah tertidur pulas di pundaknya, Gikwang tersenyum kemudian membelai wajah Sora sayang.
“Aku senang kau merepotkanku, setidaknya bukan Junhyung yang menolongmu, tapi aku” sahut Gikwang bangga, “Entah sejak kapan aku menyukaimu Sora, rasanya perasaan ini mengalir seiring waktu berjalan, aku mulai memandangmu sebagai seorang yeoja yang sangat tegas, cantik, tinggi, manis, pandai, dan juga memiliki kharisma, aku sudah gila karenamu”
“Hng…”
Gikwang tersentak, “Gadis ini terbangun?”
“Hhh…kenapa….Oppa, jahat….jebal” sahut Sora, matanya masih tertutup, sepertinya hanya mengigau
“Sora-a, gwenchana?”
“Oppa…aku…pasti bisa” sahut Sora, “Mendapatkan….yang…lebih…baik…daripada…kau Junhyung-oppa”
Dia bermimpi tentang Junhyung?
Gikwang tersenyum mendengar perkataan Sora barusan, ia mendekap gadis itu erat seolah tidak mau melepaskannya
“Sora, kau pasti bisa dapatkan yang lebih baik daripada Junhyung hyung” bisik Gikwang di telinga Sora, seulas senyum terukir di bibir gadis itu
“Berbahagialah….bersama Soon…Oppa”
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sora membuka matanya dan mendapati dirinya berada di kamar nya, Hyejin duduk di pinggir kasur kemudian tersenyum
“Sudah sadar?” tanya Hyejin kemudian memukul dahi Sora pelan, “Anak nakal, lain kali jangan mabuk-mabukan ya”
Sora tertawa renyah, “Kenapa aku sudah ada di rumah Eonnie?”
“Lee Gikwang mengantarmu, dia seperti pangeran keren sekali, menggendong mu bagaikan tuan putri” sahut Hyejin lalu mulai berangan-angan gak jelas
Sora terdiam, Gikwang mengantarnya? Tapi rasanya ia hanya sendirian di bar? Kenapa semua ini terasa aneh? Sudah begitu di mimpi Sora, gadis itu seperti merasa di dekap seseorang yang begitu hangat, memiliki kelembutan dan cinta di pelukannya, dia juga berbisik bahwa Sora bisa dapatkan yang lebih baik dari Junhyung, apakah itu suara Gikwang?
Sora tiba-tiba teringat akan kata-kata Gikwang saat di rumahnya, kata-kata yang menekankan bahwa pria itu menyukainya
Sora menatap Hyejin, “Lalu kemana Gikwang sekarang?”
“Dia sudah pulang, katanya dia harus istirahat” sahut Hyejin, “Saat sekolah besok, sampaikan terima kasih untuknya”
Sora mengangguk pelan lalu meneguk segelas air yang ada di atas meja
“Sora-a, kenapa kau dan Gikwang tidak pernah akur sih?”
Sora menatap Hyejin kemudian tertawa renyah, “Entahlah, kami tidak pernah akur”
“Hati-hati loh, nanti kau jadi menyukainya”
“Itu…tidak mungkin”
Hyejin tersenyum, “Ya sudah, Eonnie masak sarapan dulu ya, Hyunjoong dan Hyungjoon hari ini ada show jadi mereka pulang ke dorm”
Sora mengangguk mengerti lalu membiarkan Hyejin keluar dari kamarnya, setelah merasa aman, Sora menutup wajah nya dengan bantal kemudian menggerutu sendiri
Kenapa? Kenapa perasaanku jadi kacau balau begini sih, ah menyebalkan!!
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sora sedikit berubah akhir-akhir ini, entah kenapa tanpa dirinya sendiri sadari, ia sudah menjauh dari banyak orang, ia jadi pendiam, sangat jarang bicara pada temannya, apalagi bicara dengan temannya yang artis, seperti Niel, Jisook, dan Hyungjoon. Dan, ia jadi tidak pernah bertengkar dengan Gikwang, banyak orang yang bertanya, apakah mereka sudah berdamai? Atau mereka punya kesepakatan untuk tidak bertengkar lagi? Dan jawaban Sora hanyalah satu
Aku lelah bertengkar dengannya, aku ingin akhiri saja
Sora sedikit banyak pikiran, dan salah satu pikiran yang membuatnya berubah adalah perasaan Gikwang untuknya
Gadis itu tidak pernah menyadarinya, Sora kira Gikwang menyukai gadis setipe Min, atau Yoona yang sering ia katakan di depan teman-temannya, tapi semua itu salah
Gikwang menyukainya
Sora semakin stres jika mengingat kata-kata Gikwang malam itu, hatinya jadi merasa bimbang, kenapa hati Sora jadi seperti ini? Harusnya ia tidak terlalu memikirkannya karena ia tidak menyukai Gikwang
Tapi kenapa malah jadi seperti ini?
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Oi, Sora, kenapa wajahmu pucat begitu? Shok ya karena terpesona dengan ketampananku? Hahaha”
Sora melirik Gikwang yang duduk di pojok kantin bersama dengan teman-temannya, Sora hanya menghela nafas kemudian terus berjalan tanpa menghiraukan gurauan Gikwang barusan, merasa ada yang aneh, pria itu langsung mendekati Sora
“Oi, kau sakit?”
Sora menggeleng
“Lalu apa dong?” tanya Gikwang, tangan pria itu menyentuh dahi Sora dan seketika itu juga gelenyar panas mengalir di sekujur tubuh gadis itu
“Aku tidak apa-apa” desis Sora sambil menepis tangan Gikwang, “Apa mau mu?”
Gikwang terdiam sebentar kemudian tersenyum kecil, “Tunggu aku sepulang sekolah”
Gikwang berdiri kemudian kembali berjalan menuju kerumunan temannya, terdengar berbagai siulan dari arah manapun, Sora hanya bisa menunduk menutupi wajahnya yang sudah memerah
Apa dia akan mengatakannya?
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sora berdiri di depan sekolah, semua orang sudah pulang kecuali dirinya, Sora merasa Gikwang telah mengerjainya lagi, tapi kenapa tadi ia percaya dan nurut saja saat Gikwang menyuruhnya menunggu pulang sekolah
Langit mulai mendung, Sora membuka tas nya, dan sial! Ia tidak bawa payung, perlahan air hujan mulai turun, semakin deras, dan Sora tetap berdiri di sana meskipun tubuhnya sudah sangat basah
Gadis itu menatap jam nya, sudah jam lima, dan Gikwang tidak menampakan batang hidung nya, sekarang Sora benar-benar marah, ia berjalan menuju halte bis dengan badan basah kuyup, lalu naik bis pulang ke rumah
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Loh…hyung, ada di sini?”
“Hm…apa yang kau maksud Dongwoon, aku memang di sini sejak tadi, hujan turun deras ya di luar? Apa kau kebasahan?”
Dongwoon mengernyit, “Aku kira kau menemui Sora sunbae, tadi aku lihat dia berjalan menuju halte bis dengan terburu-buru, tadinya aku ingin mengantarnya tapi sudah pasti jawabannya tidak”
Gikwang terdiam sebentar kemudian matanya melebar, “Aku….aku lupa punya janji dengannya, aku lupa…pasti dia menungguku terlalu lama” sahut nya lalu mengambil ponsel dan menekan sebuah nomor, hasilnya nihil, orang yang di telpon Gikwang menolak menjawab telponnya
“Hyung bagaimana sih, kenapa bisa lupa?”
Gikwang terdiam sebentar kemudian memukul dahinya sendiri, “Pabo kau, Lee Gikwang”
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sora membuka matanya, pusing sangat terasa saat dirinya mencoba bangun dari tempat tidurnya, sial! Ia sakit di saat yang tidak tepat, hari ini ujian semester, dan Sora kehilangan kesempatan untuk mendapat nilai baik di pelajaran Ilmu Sosial dan Bahasa Korea.
Sora melirik ke meja, ponsel nya tergeletak di sana, dalam keadaan mati dan baterai sudah di copot, ia sengaja melakukannya, karena ia tahu Gikwang pasti akan menelponnya berpuluh-puluh kali hanya untuk sok minta maaf
Pabo! Kenapa aku percaya padanya
Sora merebahkan kembali tidur di sofa, kemudian memejamkan matanya, berharap ia bisa tidur, ternyata salah, ia malah tidak bisa tidur, malah bayangan Gikwang terus berputar.
Sora membuka matanya kemudian mendesah, ia mencoba bangun dari tempat tidurnya kemudian berjalan ke kamar mandi
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Sora-a….bukannya kau sakit?”
Sora mengangguk lalu duduk di samping Niel, “Aku ingin di sini, tapi tidak ikut ujian..maaf, padahal waktu itu aku berjanji padamu akan membantu saat Ilmu Sosial, tapi aku kehujanan dan sakit, Mianhaeyo Niel”
Niel menggeleng, “Sebaiknya kau pulang dan istirahat, Sora-a, besok Matematika!! Bantu aku ya”
Sora tertawa kecil kemudian tersenyum, “Niel, Hwaiting!!” sahut nya lalu berdiri dan berjalan menjauh dari Niel, langkah Sora terhenti ketika melihat Gikwang menghampirinya, ia buru-buru berbalik dan berlari semampunya, tapi terlambat, tenaga nya yang sekarang tidak cukup untuk berlari sejauh mungkin, Gikwang memegang tangannya kemudian menatap Soara dengan tatapan cemas
“Kau benar-benar menungguku kemarin?”
Sora terdiam, tangannya masih berusaha melepaskan diri dari tangan Gikwang
“Sora, maafkan aku, aku benar-benar lupa”
Sora tersenyum pahit, “Sudah kuduga kau akan bilang seperti itu, dengarkan aku Lee Gikwang, aku percaya padamu karena ku kira di antara kita tidak ada yang dipermasalahkan lagi, tapi ternyata kau mempermainkanku lagi, aku tidak suka sikapmu itu, kau selalu bertindak seolah-olah kau bisa mempermainkan siapa saja, tapi tidak dengan aku. Cukup kali ini kau mempermainkanku”
“Tapi Sora, dengarkan aku dulu—“
“Sudahlah Gikwang, aku tidak marah padamu, aku hanya merasa kecewa, kau sudah menghilangkan rasa percayaku padamu. Ku kira, kita bisa berteman baik, tapi ternyata tidak”
Sora menepis tangan Gikwang kasar kemudian pergi meninggalkan namja itu sendirian, sekujur badan Gikwang serasa dihantam ribuan pisau, badannya sakit, apalagi hatinya, ia tidak bermaksud mempermainkan Sora, ia benar-benar lupa akan janjinya yang ia buat.
Mianhae, Jeongmal Mianhae Sora, sebenarnya hari itu aku ingin mengatakan kalau aku menyukaimu, kenapa aku bisa lupa pada hal sepenting itu, hal yang mempertaruhkan hidupku dan kebahagiaanku, jeongmal Mianhae, Sora…
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sejak saat itu, Sora tidak pernah bicara lagi dengan Gikwang, ia sudah sangat membenci pria itu, hari demi hari dilewati, Sora tetap mengacuhkan segala yang Gikwang lakukan, semuanya baik-baik saja sampai hari terakhir Ujian semester…
Semua murid berhamburan keluar saat Ujian selesai, mereka akan menerima hasil ujian via pos, karena itu sekolah elit jadi mereka tidak perlu repot-repot datang ke sekolah hanya untuk mengambil hasil ujian.
Sora berpisah dengan Niel di jalan karena Teen Top hari ini ada latihan, Sora menyusuri jalanan Seoul sendirian, ia berjalan pelan sekali, seakan tidak rela jika berpisah dengan Seoul sebentar lagi
Ia sudah memutuskan akan sekolah di Indonesia setelah hasil Ujian di bagikan
Kesannya mendadak?
Memang, karena ide itu muncul juga mendadak, gadis itu sudah mengusrus semuanya, meskipun berat meninggalkan Hyejin, tapi Sora mengerti, tidak selamanya ia terus tinggal dengan Hyejin, suatu hari nanti Sora juga akan keluar dari rumah itu, karena Hyejin akan ber keluarga
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sora duduk di bangku sebuah taman lalu menghela nafas panjang, kenapa akhir-akhir ini hidupnya terasa hampa, apa karena Gikwang? Memang Sora jadi bawel kalau ada Gikwang di sampingnya
Kenapa Sora jadi memikirkannya?
“Sora?”
Sora terkejut, Yong Junhyung berdiri di depannya sambil membawa beberapa kertas
“Sedang cari inspirasi?”
Junhyung tersenyum lalu mengangguk, “Kau sendiri?”
“Sedang menikmati waktu?”
“Tidak biasanya” sahut Junhyung lalu duduk di samping Sora, gadis itu menatap Junhyung lalu menghela nafas panjang
“Aku…akan pindah ke Indonesia”
“Aku tahu, selama musim panas kan?” sahut Junhyung, “Hyungjoon sudah memberitahu beberapa orang, dia berkata ‘pengasuhku akan ada di Indonesia selama musim panas, oh tidak’” tambahnya sambil menirukan wajah aegyo Hyungjoon, Sora pun tertawa
“Aniyeo Junhyung-a, aku akan pindah ke sana, pindah sekolah, dan aku tidak tahu kapan kembali ke Seoul”
Mata Junhyung membulat, “Benarkah?”
Sora mengangguk, “Untuk sementara aku mundur dari kehidupan Seoul”
“Apa Gikwang tahu?”
Sora mengernyit, “Kenapa dia harus tahu?” tanya nya, sedetik kemudian ia terkesiap, “Aku lupa…dia menyukaiku”
“Kau mengetahuinya?”
“Dia pernah bicara saat aku tidur, tapi sepertinya dia tidak tahu kalau aku belum tidur, aku tidak sengaja mendengar”
Junhyung tersenyum kecil, “Bagaimana perasaanmu untuknya?”
Sora bergidik, “Entahlah, aku tidak tahu”
Junhyung kembali tersenyum, “Perlukah aku memberi tahunya?”
“Lebih baik….jangan, itu lebih baik”
Junhyung mengangguk, “Baiklah, aku tidak akan memberitahu siapapun, this is secret oke”
Sora tersenyum tipis, “Oh ya, bagaimana kabar Soon-a?”
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hari demi hari sudah di lewati, hari dimana hasil Ujian di umumkan pun tiba, pagi-pagi sekali Sora sudah mendapat hasilnya, di Sekolah tempat Sora belajar, jika hari hasil pembagian nilai tiba, semua murid akan ketakutan, semakin pagi tukang pos mengantar, maka semakin bagus nilai yang di dapat, kalau tukang pos datang siang? Bisa pikirkan sendiri
Nilai Sora sangat bagus, semua di atas rata-rata, Hyunjoong dan Hyejin pun mengucapkan selamat atas keberhasilan Sora, nilai Hyungjoon juga tidak mengecewakan, hanya saja ada satu hal yang mengecewakan
Sora akan pergi siang ini ke Indonesia
Semua barang sudah Sora persiapkan, ia hanya bawa beberapa pakaian, karena Orang tuanya sudah menyiapkan semuanya disana.
“Sora, kau yakin tidak perlu di antar?”
Sora berbalik lalu tersenyum, Junhyung juga hadir di rumahnya bersama Soon, gadis itu tidak henti-henti nya menasihati Sora agar hati-hati dan selalu menjaga diri, sebenarnya Sora dan Soon adalah teman baik, sebelum akhirnya Junhyung berpaling pada Soon.
“Terima kasih, Soon” sahut Sora, “Hyunjoong-a, tolong jaga eonnie, mungkin aku tidak datang pada pernikahan kalian, tapi aku pastikan Eomma dan Appa hadir”
“Kami mengerti Sora” sahut Hyunjoong dan Hyejin
“Hyungjoon, kau bisa tempati kamarku kalau sedang menginap, kau puas? Kau tidak perlu tidur berdua dengan Hyung mu lagi”
Hyungjoon melipat tangannya, “Ye, Hati-hati di sana…kalau ada gadis cantik, bilang padaku, kirimkan juga video untuk ku, kalau bisa yang lucu. Agar tidak bosan”
Sora mengangguk, lalu menatap Junhyung dan Soon, “Junhyung-a, Soon, terima kasih ya, maaf selalu merepotkan kalian dulu, jaga diri kalian baik-baik”
Soon dan Junhyung saling bertatapan kemudian kembali menatap Sora sambil tersenyum, “Pasti Sora” sahut Soon
“Sora-a, apa harus ku antar?”
“Tidak, aku naik taksi saja” sahut Sora lalu menarik koper nya, “Junhyung-a, ingat. This is secret oke, don’t tell Gikwang”
Junhyung mengangguk, mereka mengantar Sora sampai di depan taksi, setelah berpamitan Sora naik ke taksi, dan langsung menuju bandara, di perjalanan Sora membuka ponsel nya lalu menatap semua kontak yang ada di ponsel nya, semuanya sahabatnya, keluarganya di Seoul, dan sekarang harus ia tinggalkan.
Sora berhenti memencet keypad ponsel, dan menatap nama seorang namja, Lee Gikwang. Jantung Sora terasa sakit melihat nama namja ini, kenapa bayangan Gikwang selalu berputar di kepalanya, setelah mengetahui kalau Gikwang menyukai Sora, hal itu jadi beban tersendiri untuknya.
Air mata sedikit mengalir di pipi Sora, ia menghapus nya lalu menutup ponselnya dan menatap ke jendela
Semua akan baik-baik saja Sora, jangan pernah melihat ke belakang, kau pasti bisa, kau tidak menyukainya. Ma Sora, Hwaiting!!
-To Be Continued-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar