Genre : School, Romance, Comedy
Cast :
YOU as Kim Jisun
Yang Yoseob beast
Kim Hyunjoong SS501
Lee Hong Ki FT. Island
Kim Hyuna 4Minute
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hari ini kami melanjutkan perjalanan menuju desa tempat perpisahan konyol itu di adakan, setelah makan siang mobil Yoseob di antarkan kembali jadi kami bisa melanjutkan perjalanan. Di jalan kami tidak bicara satu sama lain, aku masih sedikit terkejut, benarkah sekarang aku Yeojachingu nya seorang Yang Yoseob? kenapa dia bisa menyukai ku? aku terus berfikir seperti itu di perjalanan.
“Ehm… Jagiya, ada masalah?” tanya Yoseob membuyarkan semua pertanyaan yang ada di otak ku, kenapa dia hobi sekali merusak pikiran ku
‘Tidak” bantah ku buru-buru sebelum dia melanjutkan bicara nya, Yoseob menatap ku kemudian tersenyum, “Yaa! Yang Yoseob jalan di depan, bukan di mukaku” sambil menunjuk ke arah jalan raya
Yoseob tertawa kecil, “Panggil aku Oppa, sekali saja”
Aku menggelengkan kepala, “Yang Yoseob sudah cukup, asal aku panggil nama mu dengan benar itu sudah cukup” sahut ku, “Oh ya, setelah sampai di sana jangan ceritakan pada siapapun kalau kita sudah…. Pacaran”
“Wae?”
“Karena pasti aku akan di demo oleh fans mu itu” desah ku, “Kau mau aku babak belur gara-gara mereka?”
Yoseob tertawa kecil, “Meskipun kau babak belur, aku tetap Namjachingu mu, tidak akan ada yang berubah”
Wajah ku panas, pipi ku pasti saat ini merah seperti apel, astaga kenapa sih Yang Yoseob selalu membuat ku berharap banyak padanya
“Hei… kenapa kau mau aku jadi Yeojachingu mu” sahut ku sambil mengalihkan pandangan ku darinya
“Karena aku menyukai mu” jawab Yoseob, “Sama seperti mu, aku menyukai mu sejak kita satu kelas di SMP, kau selalu bersikap dingin pada laki-laki kecuali Hongki, ku kira dia pacar mu ternyata dia pacaran dengan Hyuna, aku jadi penasaran kemudian terus mendekati mu, dan semakin ku dekati… aku semakin menyukai mu”
Bisa ku rasakan pipi Yoseob yang tiba-tiba memerah, aku tersenyum kecil sambil tertawa, Yoseob bingung melihat ku
“Kenapa? Ada yang lucu?” tanya nya
“Pipi mu…. Seperti apel hahaha” tawa ku tidak terkendali, Yoseob menggembungkan pipi nya kemudian mencubit pipi ku
“Kau juga, pipi mu merah sekali, seperti ada yang mendidih di hati mu” balas Yoseob
Kami diam sejenak kemudian tertawa, entah kenapa tertawa bersama nya terasa sangat nyaman, yah benar, aku memang menyukainya, wajar aku nyaman bersama nya, tuhan terima kasih, ternyata Yoseob juga punya perasaan yang sama dengan ku.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kami sampai di pedesaan tempat perpisahan itu sore hari, semua murid kelas kami memandang kami termasuk seosangnim. Mereka melihat kami dengan tatapan cemas dan khawatir kecuali Hongki dan Hyuna yang sudah tahu kejadian sebenar nya.
“Kim Ji Sun, Yang Yoseob. kami khawatir, kenapa baru sampai sekarang” sahut seosangnim, “
Kami membungkuk kemudian menceritakan yang sebenarnya terjadi, mereka kaget, tapi mereka bersyukur karena kami baik-baik saja. Kami di antar ke kamar masing-masing, kemudian kami duduk bersama di ruang tamu bersama Hongki dan Hyuna yang memang menyuruh kami ke sana.
“Jadi… semalam apa yang terjadi?” goda Hongki, sontak wajah ku memerah, ku lihat Yoseob dan dia juga sama, Hongki dan Hyuna hanya bisa tersenyum
“Kimchi-ssi, aku sudah pernah bilang kan, imut-imut begitu, Yoseob anak nya agresif” sahut Hyuna, “Kalian sudah saling memiliki satu sama lain?”
“Andwae” jawab Yoseob, “Hanya saja…. Perasaanku, aku tertidur di tempat ku, tapi saat bangun, aku tidur di sebelah nya… tanpa pakaian”
“Sehelai pun?” tanya Hongki
“Hanya pakai celana piyama” jawab Yoseob, Hongki da Hyuna tertawa kemudian menatap kami
“Kalian saling menyukai kan?” tanya Hyuna, Yoseob mengangguk dan aku pun ikut mengangguk
Hongki melipat tangannya, “Jangan sampai Hyunjoong hyung tahu soal ini” sahut nya, “Kalian sudah pacaran?”
“Ya” jawab Yoseob lalu mengenggam tangan ku, “Kami saling menyukai, tidak ada salah nya kami pacaran kan?”
Hongki dan Hyuna tersenyum penuh arti kepada kami
“Aku setuju kalian pacaran” sahut Hyuna, “Kalian sama-sama punya emosi yang suka meledak-ledak”
Aku tersenyum mendengar perkataan Hyuna, mereka setuju aku pacaran dengan Yoseob, entah kenapa aku lega mendengar nya, aku menatap Yoseob, dan dia menatap ku sambil tersenyum kecil pada ku.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lima hari sudah berlalu sejak aku dan Yoseob pacaran, hanya Hongki dan Hyuna yang tahu soal itu. Dan hari ini perpisahan konyol itu berakhir juga, aku pulang bersama Yoseob sedangkan yang lain naik bis.
“Kita jalan-jalan dulu, mau tidak?” tanya ku pada Yoseob, ia menatap ku kemudian tersenyum lebar
“Tentu, aih akhir nya kau luluh pada ku juga” sahut nya, aku menatap nya kemudian menjitak kepalanya
“Aigoo~ percaya diri sekali kau” sahut ku, “Kita kemana saja terserah kau”
Yoseob tertawa kecil kemudian memacunya di jalan, beberapa jam kemudian kami sudah melewati sekolah, dan akhir nya kami sampai di sebuah restoran yang lumayan mewah. Kmi turun lalu berjalan menuju ke restoran itu.
“Kau yakin mau makan di sini?” tanya ku sambil memegang tangan Yoseob, laki-laki itu melihat tangan ku yang memegang tangan nya, buru-buru aku melepaskannya
“Ya, kenapa? Kau tidak suka?”
“Bukan begitu” desah ku, “Lihat saja, aku pakai celana pendek, kaos kebesaran, rambut berantakan, dan pakai sendal jepit. Mana pantas aku masuk tempat itu”
Yoseob tertawa kecil, “Lihat aku, aku pakai kaos kebesaran sama seperti mu, celana pendek selutut dan sendal, sama seperti mu. Tapi aku tetap percaya diri untuk masuk ke dalam” sahut nya lalu menggenggam tangan ku, kami pun masuk ke dalam restoran itu, semua melihat ke arah kami, bukan kami, tepat nya ke arah Yoseob, dia memang mencolok sekali karena wajah nya yang super imut itu, kami duduk di dekat jendela yang sedikit jauh dari orang-orang lalu memesan makanan.
“Kau agak canggung…. Sepertinya” sahut Yoseob, yeah kau benar, aku memang canggung. Aku duduk dengan orang yang ku sukai di sebuah restoran mewah. Mimpi apa aku semalam.
“Hm… kau sakit Kimchi-ah?” tanya Yoseob meyakinkan
“Tidak” sahut ku, “Setelah makan antar aku pulang oke”
Yoseob mengangguk kemudian tersenyum, “Aku senang kau tidak marah-marah lagi pada ku, jujur saja aku takut waktu kau sedang marah hahaha”
Telunjuk ku menyentuh dahi Yoseob kemudian mendorong nya pelan, “Kau yang selalu memfitnah ku, membesar besarkan masalah kita sampai membuat ku darah tinggi”
“Mian Kimchi-ah, tidak akan ku ulangi lagi” sahut Yoseob sambil menahan tawa nya, “Habis kalau kau marah terlihat sangat lucu”
Pipi ku menggembung, rasanya aku ingin melempar semua barang-barang di restoran ke mukanya yang imut dan tampan itu.
Makanan kami datang, kami makan tanpa suara, sampai tiba-tiba di sebelah ku berdiri dua orang, satu wanita dan satu lagi pria, aku menengok ke atas dan aku terkejut, sendok yang ku pakai jatuh ke meja, wanita itu tersenyum lebar menatap ku kemudian menatap Yoseob
“Kim Ji Sun-ah”
“E…. Eomma?” tanya ku lalu ku lihat laki-laki di sebelah nya, “Appa!”
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Wah, siapa namja keren ini?” tanya Appa ku, mati aku. Kenapa mereka ada di sini? Harus nya kan mereka sedang sibuk dengan client mereka di kantor
“Annyeonghaseo… Yang Yoseob imnida, bangapseumnida” sahut Yoseob, “Kimchi-ah ini Yeojachingu ku”
“Mwo? Benarkah Jisun?” tanya Eomma, aku hanya mengangguk pasrah, “Kau… siapa tadi namanya Yang? Yang Yoseob? kau anak dari Mister Yang pemilik Yang company?”
Yoseob mengangguk
“Aigoo~ ini takdir untuk kalian”
Cih, maksud eomma apa sebenar nya, takdir apa?
“Appa, Eomma, maksud nya apa?” akhir nya aku buka mulut, “Takdir apa? Yoseob memang nya ada hubungan apa?”
Eomma tersenyum, “Appa dan Mister Yang adalah teman waktu kuliah, dan mereka berjanji jika punya anak, maka anak itu akan di nikah kan. Dan kalian lah orang nya”
“MENIKAH!!” pekik ku dan Yoseob berbarengan
“Jangan kaget seperti itu” sahut Eomma sambil menahan tawanya, “Yoseob, apa Ayah mu sibuk belakangan ini?”
“Ya, ada apa memangnya Ahjumma?”
Eomma tersenyum, “Dia sibuk mengurus pertemuan kalian, tapi tidak ku sangka kalian sudah pacaran” sahut nya
Ini benar-benar tidak bisa di percaya, menyebalkan, kenapa eomma dan appa tidak cerita sebelum nya, menyebalkan
“Sebentar lagi kalian lulus dan kuliah, Appa harap kalian bisa terus sama-sama” tambah appa, astaga apa dia tidak tahu kalau aku sudah bersama Yoseob sejak SMP!
Aku melirik Yoseob, dan dia melakukan hal yang sama, dia tersenyum kemudian menatap Appa dan Eomma ku
“Ahjumma, Ahjusshi… aku bersedia menjaga Kimchi-ah sampai kita menikah” sahut Yoseob tegas, mulut ku terbuka sepenuh nya, apa yang dia katakan barusan? Dia mau jadi calon suami ku? omo~ rasanya aku ingin mati saja, aku membenci nya tapi juga mencintainya, ada rasa kesal juga senang setelah Yoseob berkata seperti itu.
“Itu bagus” sahut appa, lalu berdiri di ikuti eomma, “Kalian lanjutkan saja makannya, kami pulang dulu. Jisun sampai bertemu di rumah”
Appa dan eomma keluar dari restoran meninggalkan kami ber dua, aku memandang Yoseob yang sejak tadi memandang ku dengan penuh arti
“Jadi….” Sahut nya
“Jadi apa?”
“Jadi kita akan menikah Kimchi-ah” sahut Yoseob jelas, “Aku senang sekali, ternyata kita memang di takdir kan untuk sama-sama”
Aku tersenyum, tapi senyum ku adalah senyum terpaksa. Yoseob sepertinya menyadari senyum ku itu
“Gwenchana? Sepertinya kau tidak suka?” tanya Yoseob pelan, “Sepertinya… kau memang membenciku…”
Yoseob, jangan bilang begitu. Aku tidak pernah membenci mu.
“Ani, aku hanya sedang berfikir.. apa aku siap jadi calon Istri mu”
Yoseob menghela nafas, “Kau tidak menyukai ku?”
Aku menggeleng, “Sudah ku bilang aku menyukai mu” sahut ku, “Hanya saja, jika kita tunangan, aku takut ke depannya akan buruk”
“Maksudmu?”
“Fans-fansmu pabo!” pekik ku, “Aku tidak mau berurusan dengan mereka”
“Kita rahasiakan ini dari mereka” sahut Yoseob
Aku mendesah, “Suatu hari nanti pasti akan ketahuan” sahut ku, “Apa yang akan kau lakukan kalau semua itu terjadi”
Yoseob mengenggam tangan ku, aku menatap nya, “Jika suatu saat ketahuan, maka kita akan akui semuanya.. sekarang yang terpenting adalah kebahagiaan kita”
Aku tidak pernah melihat Yoseob yang seperti ini, Yoseob yang begitu lembut padaku. Aku benar-benar telah di butakan oleh cinta ku untuk dia
“Kau mau kan? Kita harus pertahankan hubungan ini” sahut Yoseob lirih, aku menatap nya kemudian mengangguk
“Kita pulang sekarang, kau kelihatan lelah” sahut ku lalu mengajak Yoseob pulang
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ini sudah satu bulan sejak aku dan Yoseob pacaran, kami sudah lulus SMA dan sekarang sedang cari kampus untu kuliah, pertunangan kami juga tinggal menghitung hari. Dan hari ini adalah Hari Anniversary kami, Hongki dan Hyuna mengucapkan selamat lewat telpon dan aku membalas nya dengan ucapan terima kasih dan janji akan traktir makan, sedangkan Yoseob?
Dia sibuk ikut Ujian untuk masuk Universitas khusus calon pebisnis, aku tidak cocok ada di kampus itu, dan akhir nya sampai sekarang aku belum kuliah karena bingung mau masuk kampus yang mana.
“Jisun” Hyunjoong oppa masuk ke kamar ku lalu duduk di tepi tempat tidur ku, dia melihat ku yang terlihat kusut hari ini
“Mandi lalu cari kampus sana” sahut Hyunjoong oppa sambil menggoyang-goyang kan tanganku
“Hah, andwae oppa!” sahut ku lalu duduk di sebelah nya, “Aku masih mau di rumah”
Hyunjoong oppa mendesah lalu melemparkan kotak kecil, “Happy Anniversary, itu ada strap phone, satu untuk mu, satu lagi untuk Yoseob”
Aku tersenyum kemudian menyenderkan kepala ku di pundak Hyunjoong oppa, “Oppa, sekarang… aku sudah tidak pernah bertemu Yoseob, dan aku sudah bisa melupakan wajah nya, apa yang harus ku lakukan agar wajah nya tetap terus di otak ku”
Hyunjoong oppa tersenyum, “Temui dia, sudah lama sekali kalian tidak bertemu”
Aku mengangkat kepalaku kemudian mendesah, “Sulit, dia selalu sibuk. Kami bahkan sms saja tidak pernah”
“Aigoo~ akan ku bunuh dia kalau membuat yeodongsaeng ku menangis” sahut nya lalu keluar dari kamar ku, tiba-tiba ponsel ku berbunyi, dan langsung ku angkat tanpa melihat siapa yang menelpon
“Yeoboseyo..” sahut ku dengan nada kurang bersemangat
“Coba tebak, ini siapa?” tanya seseorang di seberang sana, aku terkesiap. Mungkinkah?
“Kau…. Yang Yoseob”
“Exactly” jawab Yoseob dengan nada polos nya itu, dia memang tidak berubah sejak dulu, selalu polos
“Apa kabar?” tanya ku agak canggung
“Hm…baik” jawab Yoseob, “Jagiya… Happy Anniversary”
Aku tersentak, aku ingin menangis mendengar Yoseob mengatakannya, tiba-tiba aku merasa rindu padanya, rindu dengan pelukannya, semua fitnahannya, dan senyumannya
“Kau dimana?” tanyaku, “Hyunjoong oppa memberikan sesuatu untuk kita”
“Aku di depan rumah mu” sahut Yoseob, kapan sih laki-laki ini tidak bikin aku kaget, aku berjalan menuju jendela lalu melihat keluar. Yeah, dia memang di sana, sedang menyender di mobil sport nya, menatap ke arah jendela kamar ku. aku segera mengambil jaket lalu keluar dari rumah. Aku menatap Yoseob yang sudah lebih dulu menarik tangan ku dan memeluk ku, hangat rasanya ketika laki-laki itu memeluk ku
“Yoseob, jangan di sini. Dilihat banyak orang” sahut ku, aku menyadari banyak Ahjumma yang melihat kami pelukan di depan rumah mengingat itu pagi hari dan para Ahjumma baru kembali dari supermarket.
“Aku rindu padamu” sahut Yoseob lirih, “Ketika ujian aku tidak bisa berfikir dengan jernih. Makanya aku kabur dari tes itu dan ke sini hahaha”
“Lalu… kau mau kuliah di mana?!” bentak ku, “Aish pabo kau Yang Yoseob!”
Yoseob tersenyum, “Aku mau kuliah bersamamu” sahut nya, “Aku tahu kampus yang pas dengan kita, Hongki dan Hyuna juga kuliah di sana, kau mau kan?”
Aku menatap nya kemudian tersenyum, “Baiklah, aku mau dengan mu”
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar