Title : Mr. Playboy /제비 선생
Length : Prekuel Story
Cast : Seo Yura, Park Hyun Chul (Karam), Han Jaesuk, Im Yoona, Jung Krystal
Author : Shm
Disclaimer : Karam, Yoona, & Krytal punya yang maha kuasa, Yura & Jaesuk adalah imajinasi saya, cerita ini orisinil punya saya, maaf kalau gaje dan gak nyambung
------------------------------------------------------------------------------------------------
제비 선생
“Yuraa, apa yang sedang kau lakukan?”
Dia lagi, cih
“Yura..jawab pertanyaanku dong, dari seminggu yang lalu kenapa kau diamkan aku”
Pergi jauh-jauh sana, hus hus
“Yura, kalau tidak jawab aku cium di depan teman-teman sekelas nih”
Seo Yura mengangkat kepalanya kemudian tersenyum, “Coba saja kalau bisa”
“Benar ya” sahut pria itu, dia menurunkan kepalanya kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah Yura membuat hampir semua mahasiswi yang ada di kelas itu berteriak histeris, tiba-tiba
“Hmpph”
Pria itu bukan mencium bibir Yura, melainkan buku yang tadinya ada di meja Yura
“Ya! Seo Yura! Kau memang!!”
Yura tersenyum puas kemudian ia mengambil tas nya dan berdiri, “Berhentilah menggangguku Park Hyunchul, lihat di pintu, teman playboy mu si Han Jaesuk saja tidak pernah menganggu”
“Kau benar Seo Yura” sahut pria yang berdiri di ambang pintu, Yura menatap pria di depannya kemudian tersenyum
“Karam, aku harus pergi. Aku tidak bisa membiarkan Yoona dan Krystal menunggu lama” sahut Yura lalu berjalan melewati pria itu dan keluar dari kelas, pria bernama Karam itu melotot ke arah sahabatnya Han Jaesuk yang berdiri di pintu
“Ya! Jaesuk! Harusnya kau cegah dia pergi”
Jaesuk menggidikan bahunya, “Aku mengincar Yoona dan Krystal, bukan Seo Yura. Arra?” sahut nya lalu melengos keluar kelas dan semakin membuat Karam marah
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Yura, kamu lama deh” desis Im Yoona sambil menutup compact powder nya, “Kamu tahu, aku dan Krystal menunggu 25 menit”
“Mian, jangan marah dong” senyum Yura
“Aih, kalau Yura yang minta maaf sih Yoona pasti memaafkan, kan Yoona orang nya tidak tegaan” sambung Krystal sambil meneguk minuman kaleng yang sejak tadi di pegangnya
“Aku di ganggu Karam lagi, jadi agak sulit untuk keluar” desis Yura, sambil mengingat kejadian menyebalkan tadi
Yoona menatap Yura, “Karam tidak serius padamu, aku yakin seyakin yakinnya” sahutnya, “Siapa sih yang tidak kenal duo playboy, Han Jaesuk dan Park Hyunchul. Seantero kampus ini pasti tahu, bodohnya sudah tahu playboy masih di kejar juga”
“Aih, bukannya kau stalker Jaesuk, Yoona?” goda Krystal, sontak pipi Yoona memerah, Yura hanya bisa tersenyum kecil
“Sudahlah, ayo kita makan. Aku lapar”sahut Yura lalu masuk ke mobil untuk menyetir di ikuti ke dua temannya yang duduk di bangku penumpang
Mereka bertiga, Seo Yura, Im Yoona, dan Jung Krystal memang di angkat sebagai wanita tercantik di kampus, bukan hanya kampus. Sejak mereka masuk smp bersama-sama, mereka sudah di nobatkan sebagai wanita sempurna.
Pertama, Seo Yura. Yura adalah anak pemilik dari perusahaan besar yang bergerak di bidang saham, ditambah dia adalah seorang Ullzang, pemilik wajah terbaik di Korea, karena wajahnya yang imut dan gayanya yang agak urakan
Berikutnya, Im Yoona, sejak kecil jadi bintang iklan berbagai produk, sekarang ia menjadi model sebuah majalah fashion terkenal.
Dan yang terakhir, Jung Krystal, ia terkenal karena ia adalah adik Jung Jessica seorang penyanyi terkenal, Krystal juga dikenal sebagai seseorang yang memiliki olah vokal yang bagus sama seperti kakaknya
Sejak masuk kuliah, mereka bertiga adalah incaran empuk dari duo playboy Karam & Jaesuk, bahkan Yura sudah di incar sejak masih sd, yah Karam dan Yura bertetangga, sejak kecil selalu bersama, sejak kecil juga Karam memiliki bakat playboy nya
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Yoona duduk di teras rumah Yura, ia sibuk meng kuteks kukunya dengan warna pink, hari ini gadis itu bertekad akan datang ke kampus dengan tema, all about pink, I’m a pretty girl.
“Suit suit…”
Yoona mengangkat kepalanya kemudian menengok ke rumah sebelah, dua orang namja melambaikan tangannya sambil tersenyum manis, kedua namja itu. Siapa lagi kalau bukan Karam & Jaesuk
“Ya!! Yura!! Sini!! Fans beratmu mengangguku” teriak Yoona ke arah dalam rumah, seorang gadis dengan kaos kelonggaran dan celana pendek menghampiri Yoona
“Fans?” tanya Yura, gadis itu menengok ke samping lalu mendecakan lidahnya, “Karam, kau benar mau mati ya?”
Karam menunjukan senyum manisnya, “Mati pun tak masalah asalkan kau yang membunuh ku Yura”
Yura bergidik geli, “Awas kau, tunggu sampai Park Ahjumma tau hal ini” desis nya lalu masuk ke dalam rumah, wajah Karam sontak berubah menjadi panik, ia juga masuk ke dalam rumahnya, dalam waktu cepat Yura sudah berada di luar rumah lalu membuka pagar rumah Karam dan masuk ke dalam rumah nya, Yoona dan Jaesuk hanya melihat dari atas sambil tertawa
“Yoona sayang, menurutmu Karam babak belur tidak?”
Sayang katanya? Oh god
Yoona menyembunyikan wajah nya yang memerah, entah kenapa hanya dengan berkata seperti itu, Jaesuk membuat jantung nya berdegup tidak karuan
“Aku tidak mengurusi orang-orang aneh itu, apa sejak kecil mereka terus bertengkar” desis Yoona lalu masuk ke dalam rumah, Jaesuk tersenyum kecil melihatnya
Wajahnya memerah, aih lucunya
Alih-alih menuju rumah Karam, Yura saat ini sudah ada di ruang tengah Karam mencari sosok wanita paruh baya berambut hitam panjang yang selalu menyapa Yura setiap paginya
“Wah, Noona sudah lama tidak bertemu?”
Yura melihat seorang laki-laki muda tersenyum manis padanya, “Noona mencari Hyunchul hyung? Atau Eomma?”
“Aku mencari Eomma mu, ada?”
“Ada, dia di—“
“Ya!!!! Park Taejun, tutup mulutmu, jangan beri tahu keberadaan Eomma” bentak Karam lalu menatap Yura dengan tatapan tajam, “Jadi kau mau kita bertengkar daripada kita rukun”
Yura melipat kedua tangannya, “Sejak kapan kita rukun?” gadis itu menatap dongsaeng Karam, Park Taejun, “Hei, sejak kapan Noona mu ini dan Hyung mu rukun?”
“Molla, mungkin saja itu hanya alasan Hyung”
“Aish, Park Taejun!!!”
“Lihat kan? Dongsaeng mu saja bisa melihat yang baik dan tidak” sahut Yura, “Minggir, aku ingin bertemu Park Ahjumma, aku mau curhat”
Yura berjalan melewati Karam kemudian naik ke lantai dua, Karam berlari mengikuti gadis itu kemudian memegang tangannya, Yura memberontak dan kembali berlari mengelilingi rumah dan di kejar oleh Karam, pria itu mencoba menarik tangan gadis itu dan
Brugh!
Suara cukup keras terdengar dari lantai dua, tempat dimana Karam dan Yura terjatuh, pria itu jatuh di atas badan Yura yang cukup tinggi, wajah mereka hanya beberapa senti, Yura pun bisa merasakan aroma tubuh Karam yang begitu wangi
Karam wangi lavender, aish kenapa aku berdebar-debar
Mata mereka bertemu,satupun di antara mereka tidak ada yang bergerak, Karam sendiri merasa menikmati momen seperti ini
Yura kalau dilihat memang manis,ugh aku tidak bisa mengendalikan tubuhku lagi, Mianhae Yura
Wajah Karam semakin mendekat, sangat dekat, pria itu memejamkan matanya, Yura pun ikut memejamkan matanya seolah terhanyut dalam adegan yang dibuat Karam
“Aigoo~~”
Keduanya membuka mata lalu melihat, Park Ahjumma, Ibu Karam, Jaesuk, dan Taejun berdiri sambil melongo sesaat
“Ja…jadi hubungan kalian sudah sejauh ini tanpa sepengetahuanku?” Jaesuk membuka pembicaraan
“Bu…bukan, Jaesuk, Eomma, Taejun ini bukan seperti yang kalian katakan” Karam berdiri di ikuti oleh Yura, wajah keduanya nampak panik
“Ahjumma, aku kesini untuk mencarimu, tapi Karam melarang, lalu—“
“Aish sudahlah Yura-a, Ahjumma tahu kalian saling mencintai” sahut Ibu Karam
“Wah, Hyung, Noona, tidak kusangka”
“Taejun, ini—“
“Yura-a, lebih baik kau ikut Ahjumma ke atas, ceritakan padaku semuanya oke” sahut Ibu Karam lalu menarik Yura naik ke lantai tiga, sesaat Yura menengok ke belakang menatap Karam dengan tatapan hampa
Kenapa aku tadi ikut memejamkan mata? Benarkah sebegitu inginnya aku dicium Karam?
Karam pun membalas tatapan Yura dengan tatapan yang sama hampanya
Kenapa semua seperti pengganggu? Kalian menyebalkan Eomma, Jaesuk, Taejun
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Yoona, Krystal mana?”
“Oh, bersama Taesung”
Yura mendesah kemudian duduk di depan Yoona
“Waeyo my little princess?”
“Aniyo”
Yoona menggembungkan pipinya, “Kau ingat kan komitmen persahabatan kita sejak awal? Jangan sembunyikan apapun dari seorang sahabat”
Yura menatap Yoona kemudian mendesah, “Kemarin aku nyaris ber—“
“Ahaha, kau memang pintar jagiya” suara itu membuat Yura tersentak, ia menengok ke belakang, dan mendesah, Karam hari ini jalan dengan wanita lain lagi. Tapi kenapa hari ini rasanya ada yang salah
Kenapa jantung Yura berdenyut, terasa ngilu sekali
“Yura, lanjutkan ceritamu”
Yura menatap Yoona kemudian mendecakan lidahnya, “Aku sedang moody, tunggu Krystal di café depan tempat dia latihan saja yuk” tambah nya lalu berjalan menuju pintu keluar, Yura dan Yoona melewati Karam, pandangan Yura bertemu dengan pandangan pria itu
“Wae? Kau terpesona untuk kesekian kalinya dengan kecantikanku?”
Karam berdelik, “A…aniyo, percaya diri sekali kau”
“Baguslah kau tidak mengajaku ribut hari ini, aku sedang moody” datar Yura lalu keluar dari kantin kampus
“Maaf Karam, Yura memang sangat moody kalau di tanya tentang hal sensitif” bisik Yoona lalu menyusul Yura keluar dari kantin
“Karam, mereka siapa?”
Karam menatap gadis yang sedang di rangkulnya, kemudian ia tersenyum, “Yang tadi berbisik, itu Im Yoona, dan yang sedang mood nya aneh itu Seo Yura, aku dan Yura teman sejak sd, sedangkan dengan Yoona mulai smp”
“Wah, mereka Yoona dan Yura? Tiga dari mahasiswi tercantik di sini? Ternyata mereka memang cantik sekali ya” sahut wanita itu, Karam hanya tersenyum kemudian kalut dengan pikirannya
Sepertinya ada yang aneh dengan Yura hari ini, apa karena masalah kemarin?
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Karam saja sudah melupakan kejadian kemarin, masa iya aku tidak melupakannya juga
Yura mendengus keras kemudian menekuk kaki nya, Yoona dan Krystal yang baru datang melihatnya dengan tatapan bingung
“Kau kenapa? Tadi kamu biasa aja, tapi setelah lihat Karam, kamu jadi moody” desis Yoona, Krystal menyikutnya dan membisikan sesuatu, “Ah, aku dan Krystal tahu”
“Apa?”
“Kau suka pada Karam?”
Yura mengernyit, “Suka? Aku dan Karam? Hah, yang benar saja”
“Coba ceritakan pada kami, apa yang terjadi di rumah Karam waktu itu?” tanya Yoona, Yura terdiam sebentar kemudian menceritakan semua yang terjadi, wajah Yoona dan Krystal berubah terkejut setelah mendengar cerita Yura
“Karam yang memulai? Dan kau tidak menolak?” tanya Krystal, Yura hanya mengangguk kecil
“Sudah jelas, Karam juga menyukaimu hanya saja perasaan kalian belum tersampaikan” sahut Yoona, “Kau dengan ke egoisanmu, dan Karam dengan sifat playboy nya”
Yura kalut dengan pikirannya, “Karam itu agak dodol, dia tidak pernah peka”
“Benarkah?”
Yura mengangguk, “Aku baru ingat kalau dulu aku pernah jatuh cinta padanya, saat masih sd”
“Jadi ternyata kalian pernah punya masa lalu yang indah ya” goda Krystal, Yura menggembungkan pipinya
“Ya!! Diam kau”
“Lebih baik, kau katakan padanya segera”
Yura menatap Yoona dan Krystal kemudian tersenyum
“Kalian menang, aku akan mengatakannya”
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Karam terus berpikir, kenapa Yura aneh hari ini. Agak moody jika melihat ia bersama yeoja lain. Jaesuk meneguk kopinya kemudian bersiul
“Waeyo Park Karam?”
“Hari ini dia moody sekali, setiap melihatku bersama yeojachingu baruku” desis Karam, “Aneh kan? Jarang-jarang Seo Yura seperti itu”
“Dia cemburu. Jelas sekali”
Karam menaikan alisnya, “Cemburu? Mana mungkin”
“Kau pernah bilang padaku, waktu sd dia menyukaimu. Tapi karena sifat playboy mu, dia tidak tahan dan membuang perasaan itu jauh-jauh, mungkin berhasil waktu itu, tapi sekarang tidak. Aku yakin dia menyukaimu”
Pria itu mendesah panjang, “Benarkah? Tapi bagaimana bisa dia menyukai Playboy?”
“Kau bukan Playboy seperti aku sebenarnya” ujar Jaesuk, “Kau hanya belum pernah jatuh cinta, makanya kau terus mencari arti cinta dari puluhan yeoja, dan apa kau sudah menemukan arti cinta itu?”
“Cinta itu yang penting saling tertarik kan?”
Jaesuk menggeleng, “Cinta belum bisa di tafsirkan kalau kau belum menemukan orang yang tepat. Dan aku yakin, cintamu ada di Seo Yura”
Karam menatap Jaesuk lalu berkata, “Lalu, sekarang apa yang harus ku lakukan?”
“Aish, putuskan dulu yeoja mu yang ini, baru temui Yura dan katakan kau benar-benar mencintainya”
Karam mengangguk lalu berlari keluar dari kelas, Jaesuk menghela nafas panjang
“Kenapa aku punya teman se bodoh dia ya”
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Sunny, kita perlu bicara” sahut Karam lalu duduk di depan Yeojachingu nya, Sunnya
“Ne, Oppa bicara saja”
Karam memandang Sunny sebentar kemudian menghela nafas
“Kita putus saja ya”
Sunny tersentak, “Andwae, kenapa Oppa?”
Karam hanya diam, Sunny mulai menangis terisak
“Mianhae, Sunny” sahut Karam lalu pergi meninggalkan Sunny, dengan cepat gadis itu menarik tangan Karam dan mencium bibir nya lembut, Karam tersentak dan mencoba meronta tapi usahanya sia-sia
Prang!
Sunny dan Karam tersentak kemudian menatap asal suara tadi, mata Karam membesar melihat yeoja yang sedang memperhatikan mereka, yeoja itu mengambil ponsel nya yang terjatuh kemudian menatap Karam dan Sunny
“Jeongmal Mianhae, sepertinya aku menganggu kalian, lebih baik aku pergi, Annyeong” desis yeoja itu kemudian berbalik dan berjalan cepat menuju tangga
“Seo Yura” teriak Karam, ia melepas tangan Sunny kasar lalu mengejar Yura yang sudah menghilang tanpa peduli pada teriakan Sunny
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Yura menutup pintu kamar nya kasar kemudian terduduk di lantai, air mata mengalir deras di pipinya
Harusnya aku sadar, Karam selamanya tidak akan berubah, tidak akan berubah menjadi pria yang lebih baik, dia tetap akan jadi playboy pabo
Yura menangis terisak, ia bangun dari tempatnya kemudian berjalan menuju meja belajar, beberapa foto terpampang disana, foto dirinya dan Karam ketika masih SD hingga sekarang, secepat kilat memori bersama pria itu berputar di otak Yura, membuat hatinya semakin berdenyut, di tambah mengingat pria itu berciuman dengan yeoja lain di depannya
Dia bukan yeoja lain, dia yeojachingu Karam kan? Apa aku berhak marah?
Yura mendesah kemudian menghapus air matanya, sekilas ia melihat kalender yang tertempel di dinding, tanggal 18 yang berarti besok ditandai dengan di bulatkan
Besok? Oh ya, besok? Eomma…
Yura mengambil ponsel kemudian menekan sebuah nomor, sebelum menekan call, Yura terdiam sebentar, ia mendesah panjang
Maafkan aku Karam, aku tidak bisa di sini terus, aku selalu tersiksa dengan perasaanku sendiri
“Yeoboseyo, aku Seo Yura, aku pesan tiket penerbangan paling pagi besok ke New York”
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hari ini Karam berniat ke rumah Yura dan menjelaskan maksud kemarin. Kemarin saat Karam mengejar Yura, ia tidak bisa menemukan gadis itu dimana-mana, dan sekarang ia yakin gadis itu ada di rumah
“Yuraaa!!” teriak Karam sambil memencet bel tapi tidak ada respon, “Seo Yura!!! Mau marah sampai kapan kau? ayo turun!!!”
Pintu terbuka, seorang Ahjumma yang Karam kenal sebagai Yoon Ahjumma, yang menjadi kepala pelayan rumah Yura menatap Karam dengan tatapan bingung
“Annyeong Hyunchul, kau mencari siapa?”
“Yoon Ahjumma, Yura ada? Aku ingin bicara padanya, penting sekali”
“Aih, kamu terlambat Hyunchul, Noona sudah berangkat ke bandara setengah jam yang lalu”
“Ba…Bandara?”
“Noona akan ke New York jam 10 pagi ini, kau lupa? Sekarang tanggal berapa?”
“18, memangnya kena—“ perkataan Karam terhenti, ia ingat. Setiap tanggal 18 Oktober Yura akan pergi ke New York untuk menjenguk Ibunya yang bekerja sebagai Direktur majalah fashion, karena tanggal 18 merupakan ulang tahun Ibunya
“Dan sepertinya Noona akan lama di New York, katanya dia akn cuti selama satu tahun dari kampus, sepertinya dia sedang punya pikiran yang harus di hilangkan”
Mata Karam terbelalak, ia membungkuk mengucapkan terima kasih lalu mengambil motornya dan menuju bandara
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Karam mencari-cari sosok yeoja yang begitu membuatnya stres dua hari ini, apa pesawat sudah lepas landas?
Karam mengambil ponselnya kemudian mencoba menghubungi yeoja itu
“Yeobose—“
“Hai, aku Seo Yura, saat ini aku sedang sibuk, silahkan tinggalkan pesan setelah ada tanda piip”
Sial, ini layanan Voice mail
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Yura duduk di dekat jendela, ia menatap Seoul untuk terakhir kalinya. Ia harus pergi sementara untuk menghapus perasaannya pada Karam, jika tidak, ia akan merasa sangat sakit setiap melihat Karam bersama yeoja lain
“Oh ya, ponselku belum di matikan” desis Yura lalu mengeluarkan ponselnya, gadis itu tersentak melihat ada 20 miss call dari seseorang dan juga satu voice mail, karena penasaran Yura memutuskan mendengar voice mail itu
Klik!
“Ya!! Seo Yura!! Kau sudah lepas landas? Aku mencarimu di bandara, tolong jangan lari dari perasaanmu, kalau kau ke New York untuk merayakan ulang tahun Seo Ahjumma tidak masalah, tapi kalau ke New York hanya untuk menghindariku, aku tidak terima!!, Aku sadar aku salah, kau yang ku cari selama ini, Kau Cinta yang ku cari, Seo Yura, Saranghae. Aku akan ada di bandara sampai kau menelponku”
Tut~
Yura tersentak, hatinya terasa terbang entah kemana, tadi itu Karam? Benar-benar Karam si playboy, entah percaya atau tidak ia saat ini benar-benar sangat senang. Yura berdiri dan menghampiri pramugari yang sedang mengobrol dengan temannya
“Permisi, kapan pesawat ini lepas landas?”
“Sekitar 45 menit lagi”
“Hm..Bolehkah aku turun, ada yang tertinggal di Bandara”
“Eh, apa yang tertinggal? Barang-barang mu?”
“Bukan” senyum Yura mengembang, “Cintaku yang tertinggal di Bandara, dan aku harus memberi tahu cintaku agar jangan berpaling pada siapapun sampai aku kembali lagi ke Seoul” tambah gadis itu kemudian turun dari pesawat. Ia harus turun dan menghampiri orang yang membuatnya berdebar-debar, ia harus mengatakan pada Karam kalau ia juga mencintainya
-Fin-
nanti ada sekuel nya loh judulnya Miss Stalker, ceritanya lebih ke Yoona sih, di tunggu ya!! oh ya, don't be silent reader thankyou
Tidak ada komentar:
Posting Komentar